( FINISH )
T A E H Y U N G ( F F )
Baca dulu deskripsinya biar penasaran 😁
• Keberuntungan yang didapat hari ini adalah keberuntungan yang akan terus aku dapatkan darinya.
• Aku hanya perempuan tinggal di seoul berumur 22 tahun yang sangat menyuka...
HOW YOUR TODAY READERS? Semangat jalanin Hari kalian ya. Dimasa Pandemi ini, kalian tetep Healty ya. -------------
Sudah seminggu aku menjalani hari-hariku tak bersama Taehyung, dia sibuk menjalani TOUR nya ke luar negeri. Tapi dia tetap mengabariku, selalu menyempatkan waktunya walau sebentar. Entah itu Freecall, Vidiocall, atau cuma chat pun aku senang.
Tepat hari ini dia mengabariku bahwa dirinya akan pulang Sore ini. Rasa ingin menjemputnya mulai ku sarankan pada Tarhyung, tapi dia melarangku, alasannya karna pasti banyak ARMY yang menunggu, sehingga staf pasti sulit untuk mengenaliku.
Malam harinya aku tau dia sudah sampai, melihat dari web atau akun para fangirl yang setia me-upload keadaan dibandara tadi sore, karna Taehyung belum mengabariku sampai saat ini.
"Pasti dia sangat kelelahan, sampai lupa mengabariku" Ucapku saat melihat foto foto dibandara hasil para fangirl
Tringggggg~ (Notifikasi pesan masuk)
Bibirku melengkung, membentuk bulan sabit saat melihat 1 pesan baru dengan nama kontak
TAEHYUNGIE❤
"Soora aku diluar."
"Sebentar"
Dengan penuh semangat aku berlari menuju pintu, jantungku berdegup kencang, tak sabar melihatnya. Benar kata dilan, rindu itu berat. Ku buka pintuku, dan benar saja Taehyung dihadapanku..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"YA TAE! W,wae geure?" "Neo gwencana?" Senyumku pudar, saat melihat sosok yang aku rindukan berdiri dengan matanya yang merah dan sembab.
"Sooraa" Ucapnya lemah
"Kita masuk dulu eoh, kajja" Jawabku sambil menariknya masuk
Ku beri minum dulu sebelum aku ikut duduk disampingnya. Aku tak punya keberanian untuk menanyakan alasan dia seperti itu.
"Gwencanaa?" Tanyaku setelah Taehyung selesai meminum minuman yang aku bawa untuknya.
Tak ada jawaban, dia hanya sibuk menyimpan gelas dan membaringkan dirinya di atas pahaku. Matanya terpejam, tanganku bergerak mengelus rambutnya tanpa ada pembicaraan apapun.
Wajahnya benar benar bengkak, memerah dan suhu badannyapun sedikit memanas dari suhu orang normal biasanya.
"Neo appo?" Tanyaku, memastikan. Tapi dia tetap tak menjawab.
