[2]

16.8K 278 15
                                    

Aku mengkerut menatap pria itu. Rahangnya mengetat dengan tatapan tajam menusuk tulang. Tubuhnya tinggi besar menjulang seakan mengejek tubuh kecil pendek ku.

"Jangan ikut campur gadis kecil!" Bentaknya kasar. Suaranya menggelegar mengisi kehehingan antara kami.

Aku mengangkat dagu angkuh berusaha tidak terpengaruh dengan aura intimidasinya.

"Kau tidak seharusnya berlaku kasar pada seorang pria tua!" Kata ku dengan tegas. Mata setajam elang itu menyipit. Menatap tubuhku dari ujung kaki hingga kepala dengan tatapan mengejek.

"Bukan urusanmu!" Dengusnya.

Emosi ku naik ke ubun-ubun terutama setelah tatapannya berlama-lama berhenti pada dada di balik kaos tipis yang ku kenakan.

"Tentu urusanku! Apakah pria dewasa sepertimu tidak punya sopan santun memarahi pria yang bahkan usianya di atasmu?!" Tantangku dengan berani. Mengabaikan matanya yang kini kemerah-merahan.

Gerakannya secepat angin, mencengkram kedua pundakku kuat.
"Apa masalahmu hah?!"

Aku terdiam karena fokusku teralihkan pada kedua pundak ku yang perih akibat telapak tangan besarnya.

Aku mengelak dengan memberontak.
"Lepaskan brengsek!!" Kata ku bersamaan dengan suara nyaring yang ku pastikan berasal dari telapak tangan ku yang kini memerah.

Suara terkesiap dibelakang ku menambah kesan horor. Sial! Apa yang aku lakukan?!

Gerakan ku terhenti bersamaan dengan tubuh ku yang meluruh jatuh.

Samar-samar suara pria itu mengumpat kasar sebelum semuanya gelap.

KINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang