Baru jadian -1

44 14 3
                                        

"Jadi, lo mau nggak jadi pacar gue?"tanya Arzam sambil menatap dalam bola mata Lula.

Lula terdiam sebentar. Jujur dia sangat bingung mau menjawab apa. Ini bukan pertama kalinya ada seorang laki-laki menyatakan perasaan pada nya, dan selama itu pula, Lula tak pernah menolak cinta mereka. Karna apa?karna Lula tak tega untuk menolaknya. Gadis itu memang begitu polos.

"Hmm...mau kok,"balas Lula sedikit ragu, lalu tersenyum setelahnya.

"Yes! Makasih sayang,"balas Arzam lalu mengelus pelan punggung tangan Lula.

"Yasudah, kalau begitu, Lula masuk kelas dulu ya Arzam. Sudah mau bel soalnya."pamit Lula.

"Iya, ntar pulang nya bareng aku ya."balas Arzam halus lalu melambaikan tangannya pelan saat Lula hendak menuju kelasnya.

Di sepanjang koridor menuju kelas, Lula tersenyum tatkala ada yang menyapanya. Tak peduli seberapa masalah yang sedang menimpanya, gadis polos itu tetap tersenyum seolah dia baik-baik saja.

"Woi! Kemana aja lo?"tanya Alodie saat Lula baru saja memasuki kelas.

"Baru saja dari taman, tadi bertemu sama Arzam sebentar."jawab Lula seadanya.

"Tumben amat lo mau di taman, biasanya kan lo nggak suka tempat yang sepi-sepi. Wah! Lo abis ngapain sama Arzam La?! Lo nggak di apa-apain sama dia kan?!"tanya Alodie lebay membuat Lula memutar kedua bola matanya malas. Sahabat nya yang satu ini selalu saja, cerewet.

"Enggak Al, tadi Arzam hanya menyatakan perasaan nya pada Lula."balas Lula santai, membuat Alodie melebarkan pupil matanya.

"What?! Lo ditembak dia?! Terus?! Jawaban lo apa?!"ujar Alodie memberikan beberapa pertanyaan.

"Yaa Lula terima aja,"balas Lula santai.

"Lagi-lagi lo terima. Kenapa sih?lo kan tau dia cowok playboy. Kalo lo di sakitin gimana?"tanya Alodie tak habis pikir.

"Alodie kan tau Lula paling enggak bisa nolak orang, entar kalo orang itu sakit hati bagaimana?"balas Lula membuat Alodie menghela napasnya. Tak heran lagi, Lula benar-benar gadis polos yang baik.

"Yaudah deh terserah elo, tapi hati-hati aja ya. Arzam tuh playboy cap badak, ntar tau-tau nya lo di selingkuhin."ujar Alodie waspada.

"Mudah-mudahan saja enggak,"balas Lula lalu membuka buku cetak fisika sebab guru sudah memasuki kelas.


---


"Jadi lo beneran nembak tuh cewek Ar?!"ujar Raka dengan tampang terkejut.

"Tumben Ar, biasanya lo suka cewek yang ganas kan."ujar Saga santai sambil menyuapkan siomay ke mulutnya.

Plak

"Enak aja lo! Ganas ganas, lo pikir gue cowok apaan,"balas Arzam sambil menoyor kepala Saga membuat cowok yang sedang mengunyah siomay itu tersedak.

"Uhuk uhuk."Saga terbatuk-baruk sambil meraih air mineral dingin yang sempat dia beli tadi.

"Dih! Kalo gue mati gimana! Gue nggak punya 9 nyawa ya asal lo tau aja,"ujar Saga sewot.

"Biasa aja monyet!"balas Arzam ikutan ngegas.

"Berantem aja lo bedua! Oh iya Ar, kasih alesan coba ngapa lo nembak tuh cewek."ujar Raka penasaran.

"Kenapa ya, mungkin karna gue bosen kali pacaran sama cewek yang modelan nya gitu-gitu aja. Gue pengen nyoba sensasi baru,"balas Arzam.

Lula's diaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang