Chapter 15

1.1K 138 49
                                    

.Bandara internasional Boston.

"Kenapa kau begitu tegang, sih?" Potts merasa Tony seperti begitu kaku dan tak bisa bersikap apapun. "Segugup itukah kau? Sejak di mobil tadi kau sangat terlihat tidak tenang!" Potts lagi-lagi memastikan Tony untuk lebih santai, Tony hanya menggaruk kepalanya saja dan tak merespon membuat Potts hanya bisa menggeleng menatapnya.

Mereka masih menunggu boarding gate dan passenger announcement yang mungkin sebentar lagi akan diumumkan. Seperti orang bodoh fikirnya bersikap seperti ini, ia terus memikirkan bahwa pasti disana ia akan bertemu dengan Steve dan yang pasti Peggy juga. Selama 1 bulan tak bertemu tentu baginya akan ada banyak perasaan yang dirasakannya.

Mendengar sudah ada pengumuman pesawat untuk keberangkatan ke LAX Tony dan Potts menuju pesawat yang berangkat pada Pagi ini dan perkiraan waktu mereka akan sampai sore ini mengingat jarak antara Boston dan Los Angeles kurang lebih 6 jam jarak tempuh pesawat.

Pesona indah sebuah danau bisa disaksikan di Edgewood Tahoe di Lake Parkway yang merupakan tempat resepsi pernikahan yang ideal dan tempat yang sempurna untuk bertukar sumpah atau untuk berbagai pesta sesuai yang diperlukan. Mereka membuat konsep dekorasi ala Shabby Chic dengan bunga dan lace memberi sentuhan feminin nan romantis pada pernikahan Vision dan Wanda besok yang akan dimulai pukul 8 malam. Pilihan warna pastel seperti biru pucat atau pink, serta bordir dan lace begitu menyempurnakan tiap detailnya. Warna Pantone juga digunakan sebagai penyempurnaan tema ini paduan warna pastel antara biru dan pink menjadi tren warna Pantone di resepsi ini. Nuansa yang lembut dari kolaborasi dua warna ini akan membuat dekorasi pesta tampak hangat diaplikasikan di dalam ruangan.

Wanda begitu puas dengan ini semua, betapa tidak Vision benar-benar membuatnya begitu jatuh cinta dengan caranya ini.

"Aku begitu menyukai ini! This is so awesome!" girangnya sambil menyentuh bunga yang tertata cantik di meja tamu.

"Aku juga menyukainya.. Ini akan membuat sejarah yang indah untuk kita." Vision terkesan.

"Oiya temanmu sampai jam berapa di bandara? Sudah ada yang menjemputnya?"

"Tony? Ya aku sudah menyuruh Jarvis untuk menjemputnya, mereka bilang akan sampai pukul 3."

"Good.. Aku senang kau pulang dengan banyak teman!"

"Karena Tony orang yang baik Hon, jadi aku rasa ia harus menjadi tamu special kita."

"Aku ikut saja." Vision mengangkat bahunya dan tersenyum "Steve sudah tau kedatangannya?" sambungnya.

"Belum!" Wanda berubah ekspresi benar-benar menjadi lebih datar bahkan mungkin lebih kepada khawatir.

"Hey.. Ada apa?" Vision mendekat padanya.

"Aku—" putusnya seolah Wanda menyembunyikan sesuatu. "Aku sudah...!"

"What!" Begitu wanda sudah membuka mulutnya untuk berbicara telepon Vision berdering. "Sorry— Ini dari kolega ku, mungkin sudah sampai hotelnya, sebentar ya!" Wanda tersenyum singkat dan mengangguk. Vision melangkah beberapa kaki dari wanda. Ia menyimpan kembali sesuatu yang ia ingin sampaikan pada suaminya itu, bukan berarti Wanda tidak ingin memberitahu lagi tapi ia sendiri pun masih merasa kalau ini akan menjadi masalah jika ia mengatakannya pada suaminya. Penasaran yaaaaa... Hehehe.. 😁

"Kau yakin kita dijemput supir, Ton?" Mereka yang sudah sampai dan baru saja mengambil koper masing-masing menuju tempat penjemputan penumpang untuk mencari supir yang dibilang Wanda akan membawa mereka.

"Wanda bilang begitu!" mereka masih berjalan dan menarik kopernya serta mencari tanda-tanda yang mungkin saja bisa di kenali mereka sebagai supir yang menjemput mereka di sini.

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang