☂Part. 01 | Dihukum☂

2.4K 179 450
                                    

Selamat datang di Indomaret #plak ralat---selamat datang di part 1 semoga kalian semua menikmati☺☺☺

Selamat datang di Indomaret #plak ralat---selamat datang di part 1 semoga kalian semua menikmati☺☺☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bendera merah putih berkibar di puncak tiang. Siapapun pasti tahu, tiap kibaran bendera merah putih akan selalu mengingatkan bangsa Indonesia pada perjuangan para pahlawan yang bahkan rela mengorbankan nyawanya hanya demi bisa mengibarkan bendera merah putih dan memerdekakan bangsa ini. Setiap warga yang mengaku berkebangsaan Indonesia wajib tahu sejarah tersebut dan harus selalu hormat pada bendera merah putih, pertanda menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur.

Di tiap sekolah di Indonesia pun diwajibkan mengibarkan bendera merah putih setiap hari Senin dengan mengadakan upacara rutin. Semua warga sekolah diwajibkan mengikuti upacara tersebut sampai selesai. Walaupun selalu memakan satu jam pelajaran, tiap sekolah sudah pasti selalu menyediakan jam khusus untuk upacara bendera---ratusan murid dan puluhan guru berdiri tegak dengan posisi tangan kanan diangkat ke pelipis---menjadi saksi pengibaran sang saka merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya.

Namun semua hal itu tidak terjadi di SMA Kasuari---lebih tepatnya hal tersebut sudah berlalu sekitar satu jam yang lalu. Upacara di sekolah itu sudah selesai dan lapangan tampak sepi---semua murid berada di dalam kelas untuk belajar.

Seorang murid laki-laki berdiri tegak di lapangan dengan posisi tangan kanan terangkat di pelipis wajahnya---wajahnya menengadah ke atas---hormat pada bendera merah putih yang berkibar dengan gagahnya di puncak tiang. Matahari pagi sudah mulai meninggi, menjadikan hari semakin panas. Siapapun tahu bahwa sinar matahari di pagi hari adalah yang paling panas daripada sinar matahari pada sore hari. Berdiri di bawah sengatan matahari pagi dalam jangka waktu yang lama tentu bukan hal yang mudah untuk beberapa orang---juga untuk murid laki-laki tersebut. Butiran keringat mengalir di wajahnya akibat sengatan matahari yang semakin panas.

Duh, panas banget sih, hari ini. Mataharinya apa nggak bisa sembunyi bentaran aja ya, sampe gue selesai dihukum? Nggak toleransi banget lo matahari. Mana haus banget lagi, gumam anak laki-laki tersebut yang sudah merasa tangan kanannya pegal-pegal karena harus mempertahankan posisi yang sama dalam waktu yang jauh lebih lama dibandingkan saat pengibaran bendera.

Tiba-tiba muncul segelas minuman lengkap dengan sedotan tepat di depan wajahnya---membuatnya terkejut karena gelas minuman yang terbuat dari plastik itu sukses menghalangi sinar matahari yang menyilaukan wajahnya.

Laki-laki itu menoleh ke samping dan melihat seorang murid laki-laki berkulit agak gelap nyengir di sebelahnya. Rupanya dia yang memegang gelas minuman itu.

"Gue bawain minuman nih, dari kantinnya bi Ijem. Jus buah naga yang dingin. Lo pasti haus, kan?" ujar si teman laki-laki. "Nih, minum. Gue pegangin gelasnya."

Laki-laki yang dihukum tadi meminum jus buah naga pemberian temannya tanpa protes. Apa boleh buat? Tenggorokannya sudah kering akibat lamanya berada di bawah sinar matahari.

DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang