"Aku datang dan pergi bersama hujan."
Devandra Axelle Reynand---remaja tampan berumur 17 tahun yang sejak kecil sudah menaruh hati kepada kakaknya sendiri--- Irene Adelia Elvina yang umurnya terpaut 8 tahun darinya. Devan selalu melakukan apa pun de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Duluan ya, Ra!" Dasha yang sudah duduk manis di dalam mobilnya melambaikan tangan dari kaca jendela mobil yang terbuka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maura melambai sebentar ke arah mobil jemputan Dasha yang sudah berjalan meninggalkan lingkungan sekolah. Tertinggallah dia sendirian di sebelah pintu gerbang sekolah. Sekolah sudah bubar tiga puluh menit yang lalu dan sampai sekarang jemputan belum datang juga.
Sekolah semakin sepi dan hanya ada beberapa murid yang masih berseliweran entah apa yang mereka lakukan di jam pulang sekolah.
"Kakak Jelek lama banget sih, datengnya?" Maura mengecek arlojinya yang berwarna biru sambil memasang wajah cemberut. "Awas aja kalo nggak jemput lagi. Sampe rumah gue bejek-bejek dah tuh orang."
"Hallo, Pacar!"
Maura terkejut mendengar suara seseorang yang tidak asing baginya. Bersamaan dengan itu sebuah motor Scoopy berwarna pink berhenti tepat di depan dia berdiri. Seseorang membuka kaca helmnya dan tersenyum manis. Tidak. Menurut Maura itu lebih terlihat seperti cengiran menyebalkan.
"Hai, Pacar," sapa Devan lagi dengan wajah ceria.
"Pacar? Siapa pacar lo?" Maura langsung memasang wajah galak dan berkacak pinggang.
Namun Devan menanggapinya dengan santai seakan-akan hal seperti ini sudah biasa terjadi. "Lah kan kita pacaran. Ehehehe .... " ucapannya lebih terdengar seperti gurauan. "Ayok pulang."
"Kakak gue yang jelek ke mana lagi emangnya?"
"Kakak lo lagi ada perlu ama pacarnya. Gue yang diminta buat jemput lo dan anter lo pulang."
"Ya udah yuk, naik." Devan menyerahkan helm pada Maura. "Ngapain juga lo lama-lama berdiri di sini udah kayak penjaga sekolah aja."
Maura mengangkat helm yang dia pegang hendak memukulkannya ke Devan. "Sialan lo!"
Pada saat itu Kevin dan Sharon lewat di depan mereka dengan berboncengan motor sport hitam milik Kevin. Mereka mesra sekali bahkan Sharon memeluknya dari belakang seolah dunia milik berdua.