Chapter 3 ♣

422 55 1
                                    

"Kebahagiaan akan tercipta jika kau bersungguh-sungguh dalam menggapainya....Berdo'alah pada yang Kuasa"
-Sandara-

****

Hari sudah sore, matahari telah terbenam di ufuk barat. Menyiratkan warna jingga di langit. Matahari sebentar lagi akan digantikan oleh bulan dan warna langit akan gelap dengan beribu bintang yang bercahaya menemani sang bulan.

"Kalian bersiap-siaplah! Kita akan segera berangkat untuk makan malam" teriak Sandara dari arah lantai dua.

"Oke bunda" teriak Chen dengan suara cempreng yang membuat saudaranya menutup telinga mereka.

Mereka semua bergegas menuju kamar masing-masing yang berada di lantai dua. Diantara mereka ada satu orang yang paling heboh. Siapa lagi kalau bukan Baekhyun.

Semua telah bersiap di luar kamar mereka masing-masing, kecuali Baekhyun. Laki-laki yang satu itu masih betah berada di dalam kamar dengan kerempongannya memilih pakaian. Setahu saudara-saudara, Baekhyun itu punya banyak pakaian bagus dan modis. Tapi kenapa anak itu tetap bingung dalam memilih pakaian?.

"Baekhyun cepatlah! Pakai apa saja yang menurut lo bagus" Teriak Suho dari depan pintu kamar Baekhyun.

Tak berselang lama, pintu kamar Baekhyun terbuka dan menampakkan Baekhyun yang telah siap dengan pakaian yang bagus dan modis. Tanpa di sangka baju yang ia kenakan mirip dengan baju yang dikenakan Chanyeol saat ini.

"Semua sudah siap kan? Ayo berangkat!" kata Sandara.

Sandara dan anak-anaknya bergegas menuju restoran yang ada di pusat kota Seoul. Tidak memerlukan waktu lama untuk sampai ke tujuan, cukup seperempat jam.

Sampai di restoran, mereka turun dari mobil. Dan semua mata tertuju pada mereka. Mereka termasuk keluarga yang sangat dikenal dikota Seoul ini. Bagaimana tidak? Sandara terkenal sebagai designer terkenal dengan hasil rancangannya yang sangat bagus dan memukau. Chanyeol dan Baekhyun yang menjadi model terkenal, Chen dan Xiumin sebagai penyanyi di salah satu agensi, Kai dan Sehun yang menjadi dancer, Suho seorang CEO muda yang sangat sukses, Kyungsoo si pembuat komik, dan Lay seorang pemilik restoran China terkenal di kota ini.

Mereka berjalan masuk ke restoran dengan menebar senyum ke arah orang-orang yang memandang mereka. Semua pun memuji kerendahan hati dan keramahan keluarga tersebut.

Mereka diantar pelayan ke lantai dua, tempat privat room yang sudah di pesan oleh calon ayah tiri mereka. Disini sangat indah, mereka bisa nelihat pemandangan kota Seoul yang ramai orang lalu-lalang. Karena dinding ruangan ini terbuat dari kaca. Mereka menganggumi indahnya kota pada malam hari.

"Maaf kami terlambat"

Semua orang melihat ke arah sumber suara. Dimana disana ada seorang laki-laki paruh baya yang terlihat tampan dan gagah dengan jas abu-abu dan juga seorang gadis dengan balutan kaos yang dipadukan dengan jaket denim dan bawahan jeans panjang.
Semua orang mengenal siapa gadis itu berkat foto yang pernah Suho tunjukkan. Bedanya hanya warna rambutnya. Di foto warna rambutnya hitam, sedangkan sekarang warnanya pirang.

"Ah~ tidak apa-apa. Silahkan duduk" kata Sandara dengan senyum camtiknya.

"Apa mereka anak-anakmu?" tanya Siwon yang telah duduk di samping sang kekasih. Sandara.

"Iyalah. Kalau mereka bukan anak-anakku mana mungkin aku membawa mereka kemari" kekeh Sandara.

"Anak-anak perkenalkan diri kalian" perintah Sandara kepada anak-anaknya.

"Hai om, namaku Xiumin"

"Pasti om sudah tidak asing lagi denganku. Aku Suho dari DRG Corp"

"Tentu saja aku mengenalmu. Bukankah kita juga pernah meeting bersama?" Kata Siwon yang dibalas senyuman oleh Suho.

"Hai om, namaku Lay"

"Aku Baekhyun"

"Aku Chen"

"Aku Chanyeol"

"Hai om, aku Kyungsoo"

"Aku Kai"

"Aku Sehun"

"Hai semua! Perkenalkan nama om, Siwon. Dan ini anak om. Perkenalkan dirimu!" perintah Siwon kepada anak gadisnya.

"Oh?! mmm hai semua namaku Minji. Salam kenal" kata Minji dengan senyum yang manis. Bisa bikin diabetes mungkin :v

"Kamu masih SMA?" tanya Baekhyun.

"iya. Dan.....Oh! aku pernah melihat kakak mengunjungi sekolahku dan semua anak perempuan langsung menyerbu kakak untuk minta foto bareng. Memangnya kakak ini artis ya?" Kata Minji sambil mengamati Baekhyun. Dan bertanya dengan wajah polosnya yang membuat dirinya terlihat imut.

"Benarkah? Kakak bukan artis kok yang artis tuh mereka. Kakak cuma seorang model" kata Baekhyun sambil menunjuk Chen dan Xiumin.

"Mereka artis?" tanya Minji sambil mengamati kedua orang yang sedang asik mengobrol dengan ayahnya.

"Penyanyi" kata Baekhyun.

"Penyanyi sama model itu sama saja menurutku. Sama-sama terkenal hehehe" kata Minji. Baekhyun pun tersenyum hangat kearahnya. Mungkin kalau dia itu salah satu pemggemar Baekhyun, dia akan pingsan setelah melihat senyum yang manis nan menawan milik Baekhyun.

Setelah itu, makanan datang di bawa oleh beberapa pelayan. Makanan tersedia dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Dari tampilannya terlihat sangat lezat. Mungkin memang lezat, mengingat ini restoran bintang lima favorit para manusia kalangan atas.

Semua makan dengan tenang tanpa ada suara selain suara sendok dan piring yang beradu.
Siwon sesekali melirik ke arah putrinya yang sedang makan dengan lahap. Ia bersyukur putrinya bisa menerima calon keluarga baru mereka.

Jam telah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka semua bergegas pulang ke rumah karena sudah cukup malam.
Sandara dan anak-anaknya pamit terlebih dahulu.

"Hati-hati dijalan" kata Siwon kepada Sandara. Yang dibalas anggukan oleh wanita tersebut.

Setelah mobil sandara dan anak-anaknya melaju meninggalkan area restoran, Siwon juga mengajak anaknya untuk pulang.
Dan Minji pun nenuruti perkataan ayahnya. Mereka telah meninggalkan area restoran.

"Terima kasih Minji"

Minji yang mendengar itu, langsung menoleh ke arah ayahnya yang sedang mengendarai mobil.

"Untuk apa?" tanya Minji dengan kening berkerut.

"Terima kasih karena kamu telah belajar menerima mereka." kata Siwon dengan tersenyum ke arah anaknya.

"Ah~ bukan masalah" kata Minji.

"Oh iya, sepertinya kamu sudah akrab sama salah satu anak Sandara. Siapa tadi namanya? Baekhyun?" tanya Siwon.

"Iya. Dia Baekhyun. Dia sangat asik saat diajak bicara. Dan ayah tahu? Kak Baekhyun itu seorang model. Bayangkan saja, jika aku mempunyai kakak seperti kak Baekhyun, aku akan merasa keren!" Minji mngakhiri kalimatnya dengan kekehan yang membuat ayahnya tersenyum.

"Sudah sampai. Turunlah dan segera kekamar untuk tidur. Ayah mau ke pos satpam dulu, ada yang mau ayah bicarakan sama Pak Han" kata Siwon.

"Siap Kapten!" jawab Minji sambil bergaya hormat, setelah itu dia turun dari mobil.

****

✒Pesanku sih, kalian jangan menjadi silent readers.

✏Caranya kalian cukup vote dan komen di setiap chapter cerita ini.. Gampang kan?

StepbrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang