Chapter 1 ♣

570 37 0
                                    

"Aku percaya bahwa ada keajaiban dalam kehidupan"
-Minji-

Hari ini cuaca sangat cerah. Seorang gadis remaja dengan balutan seragam Sekolah Menengah Atas sedang berjalan menyusuri pinggiran jalan raya. Mungkin dia baru pulang sekolah, mengingat sekarang sudah cukup sore. Gadis itu berjalan sambil bersenandung ria.

Gadis itu berbelok ke arah rumah mewah yang berada di dekat taman perumahan. Dia disambut baik dengan seorang satpam yang berjaga di gerbang rumah. Setelah beberapa langkah dia sampai di depan pintu rumah, tapi di sana ada seorang laki-laki paruh baya sedang berdiri tegap dan memandang lembut kearahnya. Tak lain dia adalah Siwon.

"Setelah pulang sekolah, kamu pergi kemana? kenapa baru pulang? Ayah khawatir" kata laki-laki paruh baya tadi yang mengaku bahwa dia ayahnya.

"Aku tadi main kerumah Ralla. Maaf aku sudah membuat ayah khawatir" kata gadis itu, yang tak lain adalah Minji.

"Permintaan maaf di terima. Tapi lain kali izin dulu ke ayah." kata Siwon sambil tersenyum hangat ke arah Minji.

"Baik ayah. Kalau begitu, aku masuk duluan. Gerah, mau mandi" kata Minji sambil beranjak ke arah kamarnya yang berada di lantai dua.

Setelah Minji masuk ke dalam rumah, tersisalah Siwon yang masih setia berdiri di ambang pintu. Hingga beberapa menit berlalu, akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.
Laki-laki paruh baya tersebut duduk di ruang keluarga sambil menonton sebuah film aksi untuk melepas penat seharian ini.

"Oh iya, tumben sekali ayah sudah pulang dari kantor. Biasanya jam 8 malam baru pulang" Siwon telah mendapati anaknya yang sudah duduk manis di sampingnya dengan pakaian yang santai.

"Kamu enggak senang ayah pulang cepat?" tanya Siwon.

"Senang kok yah, senang banget malah. Tapi kan tumben aja lihat ayah udah ada dirumah jam segini" kata Minji sambil mencomot cemilan yang ada didepannya.

"Minji, ayah mau bertanya sama kamu" pandangan Siwon terlihat lebih serius.

"Hmm?" Minji yakin ayahnya akan bertanya hal yang lumayan serius padanya.

"Kalau seumpama ayah menikah lagi, apa kamu setuju?" Tanya Siwon yang di balas ekspresi terkejut dari Minji. Minji tidak menduga kalau ayahnya akan menanyakan hal seperti ini.

"Itu sih terserah ayah. Aku selalu mendukung semua keputusan ayah. Kalau Ayah bahagia aku juga ikut bahagia. Yang penting perempuan itu tidak seperti ibu tiri dalam kisah Cinderella" Kata Minji sambil tersenyum manis ke arah ayahnya.

"Tunggu! Kenapa ayah nanya itu ke Minji? Jangan-jangan udah ada calonnya nih. Kenalin dong yah" Mijin berniat menggoda ayahnya dan berhasil. Ayahnya nampak tersenyum malu-malu.

"Berhubung kamu udah setuju. Ayah bakal kenalin dia ke kamu. Besok malam kita makan malam di luar ok?"

"Ok ayah Siwon yang paling baik dan tampan" kata Minji sambil beranjak dari tenpat duduk.

"Mau kemana?" tanya Siwon

"Ah~ mau ke dapur, ngambil yoghurt" Kata Minji sambil menoleh ke arah ayahnya. Setelah itu dia kembali berjalan menuju dapur.

Sampai di dapur, Minji langsung membuka lemari es dan disana ada banyak yoghurt miliknya. Memang sudah dari kecil, jika mau tidur Minji selalu menikmati yoghurt terlebih dahulu.

Setelah selesai menikmati yoghurt, dia beranjak ke lantai dua. Lebih tepatnya ke kamarnya. Tapi sebelum tidur gadis itu menyempatkan diri untuk sikat gigi dan juga memakai cream wajah agar wajahnya tetap fresh dan flawless.

Akhirnya semua ritual sebelum tidur yang ia lakukan selesai. Tapi gadis itu, tidak langsung tidur. Gadis itu duduk di atas kasur sambil memandang pigura di samping tempat tidurnya. Tak lain itu adalah foto ibunya. Sungguh Minji sangat rindu pada ibunya. Sudah 4 tahun dia jauh dari sosok seorang ibu. Semua itu karena kecelakaan yang menimpa ibunya, saat beliau dalam perjalanan bisnis ke Busan. Andai saja saat itu ibunya tidak ikut ke Busan, mungkin dia masih bisa merasakan pelukan hangat seorang ibu. Tapi, Minji sadar itu semua sudah takdir dari Sang Kuasa. Dia harus menerima itu dengan sabar dan yang penting dia harus selalu berdoa untuk ibunya yang sekarang sudah berbahagia di surga.

Tanpa Minji sadari, air matanya jatuh begitu saja membasahi pipi. Dia sangat rindu senyum ibunya, omelan ibunya, permainan piano ibunya, masakan ibunya. Dia rindu segala hal yang menyangkut ibunya.

Semoga ibunya bahagia disana setelah mengetahui bahwa ayahnya telah menemukan pasangan baru dan akan segera menikah. Minji yakin kalau posisi ibunya di hati ayah tidak dapat di gantikan oleh siapapun.
Minji mengambil pigura itu dan memeluknya hingga ia tertidur.

Siwon memasuki kamar putri semata wayangnya. Dia memandang lembut ke arah Minji yang sekarang telah tertidur pulas sambil memeluk foto mendiang istrinya atau ibunya Minji. Jujur, Siwon juga sangat merindukan mendiang istrinya. Tidak ada yang dapat menggantikan posisi mendiang istinya di hati Siwon, meskipun itu calon istri barunya. Sungguh Siwon sangat mencintai mendiang istrinya. Dia juga mencintai calon istri barunya, tapi tidak seperti dia mencintai mendiang istrinya.

Siwon mendekati putrinya dan menyelimutinya sebatas dada. Beberapa menit dia memandangi wajah manis Minji dan setelah itu mencium kening putrinya tersebut.

"Good night dear"

*****

- Ralla -
Sahabat Minji sejak kecil.

- Ralla -Sahabat Minji sejak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
StepbrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang