Jangan lupa Vote dan komen ya mentemen🙏.
Happy Reading 📖📖
Pagi ini di Apartment tempat Stara tinggal. Stara bangun dari tidurnya, kemudian Stara melakukan ritual paginya, yaitu mandi, sholat dan menyiapkan sarapannya. Pagi hari ini menjadi pagi yang berbeda bagi Stara, ditambah adanya abangnya Davin.
" Abang! Bangun udah pagi! " teriak Stara sambil sesekali mengoleskan selai di roti yang akan dimakannya. Berhubung bi Ijah sudah pulang kerumah papanya Stara sejak tadi dan tidak menyiapkan sarapan karena Stara sendiri yang minta, jadi Stara menyiapkan sarapan sendiri.
" Iya ra iya. Jangan teriak teriak kenapa si. " ucap Davin yang sudah rapi menggunakan pakaian kantornya.
" Wihh abang ganteng banget. Tumben udah rapi gini. Mau kemana? " ucap Stara heran.
" Iya dong. Calon CEO gitu loh. " ucap Davin berlagak cool.
" Selamat ya abangku. Udah jadi CEO aja. Lulusan termuda dari Universitas Australia, apa itu namanya lupa gua. " ucap Stara .
" Jangan memuji berlebihan deh. " ucap Davin malu.
" Enak disana mah, SMA 2 tahun doang. Trus lu kuliah cuma setaun aja. Coba aja kalo gua sepinter lu bang. " ucap Stara .
" Ra. Lu itu pinter loh. Coba deh ntar kalo lu udah selesai SMA, gua mau sekolahin lu di luar negri. " ucap Davin.
" Diindo aja bang. " ucap Stara.
" Gabisa. Harus diluar negri, trus dapetin gelar tinggi kaya abang. " ucap Davin.
" Tau ah. " ucap Stara pasrah.
" Tapi ini kan masih setengah enam bang, mamasa udah mau berangkat? " tanya Stara.
" Mampir dulu ke rumah papa. " jawab Davin. Stara yang mengerti atas jawaban abangnya itu kemudian mengangguk dan beber'oh' ria.
***
'Assalamualaikum' ucap seseorang dari balik pintu.
" Siapa bang? " tanya Stara.
" Mana gua tau. Biar gua yang buka. " jawab Davin,lalu berjalan ke arah pintu.
*
" Waallaikumsalam. " sahut Davin sembari membuka pintu. Davin merasa bingung siapa yang berdiri dihadapannya sekarang. " Maaf, anda siapa? Dan ada keperluan apa anda datang kemari? " tanya Davin.
Kemudian lelaki yang bertamu itu tersenyum senyum menahan tawanya yang mau meledak,bukannya tidak sopan tetapi bagi laki laki tadi, itu sangat lucu,3 tahun tidak bertemu apakah ada berubahan wajah dari laki laki yang sedang bertamu itu?
" Kenapa anda senyum senyum seperti itu? " tanya Davin lagi.
" Yaampun abang, hahaha. Gua Aska bang, hahaha. " jawab laki laki yang bernama Aska itu.
Davin melongo tidak percaya, mengapa kegantengan Davin sekarang ada tandingannya? Begitulah kira kira pemikiran Davin.
" Bang! Jangan ngelamun ih serem." ucap Aska membuyarkan lamunan Davin.
" Eh Anjing! Apa kabar lu? " ucap Davin, lalu bersalaman layaknya laki laki.
" Baik. Abang sendiri gimana kabarnya? " tanya Aska.
" Baik juga Alhamdullilah. " jawab Davin. Aska mengangguk paham.
" Masuk yuk! Pasti lu mau jemput adek gua ya. " ucap Davin.
" Iya bang. " ucap Aska.
" Stara lagi sarapan. " Ucap Davin.
" Siapa bang? " tanya Stara. Sambil menoleh ke arah abang
" Ngapain lu pagi pagi kesini?" lanjut Stara terkejut.
" Gu-" jawab Aska terpotong.
" Gada gada pergi lu dari sini. Sono pergi lu!" ucap Stara mengusir sambil mendorong dorong Aska.
" Lu ngusir gua? Parah lu! Kan semalem gua udah bilang mau jemput lu. " ucap Aska.
" Ha? Kapan lu bilang gitu? " tanya Stara bingung. Davin hanya terkekeh melihat tingkah laku adiknya itu.
" Sabar ya ka. Dari semalem emang budek tu bocah. Hahaha. " sahut Davin .
" Gausah ikut ikut deh tai kebo! " cibir Stara.
" Iya iya selesaiin dulu sono urusan rumah tangga kalian. Cepet buatin momongan ya. Hahaha. " ucap Davin, lalu berlari kecil menjauh dari Stara agar tidak terkena amukan Stara.
" ENAK AJA! " teriak Stara.
Davin pun sudah lenyap memasuki kamarnya. " Udah mending sekarang lu pulang deh. " pinta Stara.
" Ga mau, kan gua mau jemput lu buat sekolah. Masa disuruh pulang. " balas Aska santai.
" Yaudah sana kesekolah sendiri aja, jangan ngajak gua. Gua berangkat sama abang. " ucap Stara yang masih mampu menembus gendang telinga Davin.
" GA SEARAH, MENDING LU BARENG ASKA AJA. " teriak Davin dari dalam kamar.
" Tuh abang lu aja ngijinin. Udahyuk berangkat. " sahut Aska.
Stara mendengus kesal, " Yaudah iya bentar." Stara akhirnya pasrah. Lalu Stara pergi kekamarnya mengambil tas. Aska pun duduk diruang tamu dengan memainkan ponselnya.
" ABANG! " teriak Stara di pintu kamar.
" Apa? " tanya Davin dari dalam kamar.
" Lu keluar dulu dong dari kamar! " pinta Stara.
" Ribet banget deh. " gumam Davin sambil berjalan mendekati pintu dan membukanya.
" Iya ada apa adekku sayang. " ucap Davin diambang pintu.
" Gua mau berangkat. " ucap Stara.
" Yaudah sono, belajar yang rajin jangan kebanyakan bolos. " ledek Davin sembari mengacak acak rambut Stara.
" Gua gapernah bolos kali bang. " ucap Stara.
" Yaudah gua berangkat. Assalamualaikum. " ucap Stara. Lalu Davin berjalan kearah ruabg tamu.
" Waallaikumsalam. " balas Davin.
" Bang, gua berangkat ya sama Stara. Assalamualaikum. " ucap Aska .
" Iya Waallaikumsalam, jagain adek gua baik baik. " balas Davin.
" Siap bang. " ucap Aska.
Lalu Stara keluar dari apart disusul Davin dibelakangnya.
***
Sesampainya di parkiran mobil, Stara bergegas memasuki mobil milik keluarga Aska. Dengan raut wajah jengkel, Stara memasang sabuk pengaman lalu diam tak bersuara. Kemudian Aska masuk di kursi mengemudi, Aska memasang sabuk pengaman lalu melaju dengan kecepatan rendah keluar dari area parkiran.
Sesudah keluar dari area parkiran Aska melaju dengan kecepatan sedang. Aska melirik sekilas ke arah Stara, Aska mendengus pelan, " Tadi lu udah sarapan kan? ". Stara menggeleng.
" Terus tadi ga jadi sarapan? " tanya Aska lagi, Stara kembali menggeleng.
" Yaudah nanti sarapan dikantin, gua juga belum sarapan. " ucap Aska, kali ini Stara mengangguk.
' Kesambet apa sih si Aska? Aneh banget deh. Biasanya juga berantem terus sama gua trus kasar juga. ' batin Stara.
***
•
•
•
•
•Mohon maaf bila ada kesamaan alur cerita, tokoh,latar ataupun lainnya.
Tunggu part selanjutnya......
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR LIGHT
Teen FictionMenceritakan sebuah kisah persahabatan lalu menjadi kebencian dan awal dari kata cinta terungkapkan. Penasaran? Buka aja. Kalo ga mau yaudah, ga maksa.