Penghujung Senja-7

33 3 0
                                    

"Keiko...?"

Robot canggih milik Senja baru saja diperbaharui. Penampilan cover Keiko pun mirip dengan manusia pada umumnya. Kini Keiko pun bisa bicara dengan fasih.

Tapi yang semakin membedakan Keiko dengan robot manusia buatan orang lain adalah Keiko kini memiliki pikiran seperti manusia. Tepat terletak dibagian hatinya ada tabung yang berisi darah milik Senja. Darah itu berfungsi menggerakkan bagian inti dari mesin di tubuh Keiko. Jika mesin bergerak, semua kondisi di lingkungan sekitar dapat di transfer ke dalam pikiran Keiko. Maka dari itu Keiko dapat memahami lingkungan sekitar.

"Tuan..." Jawab Keiko ketika diaktifkan oleh Senja.

"Gua berhasil!!!" Senja pun berteriak kegirangan.

"Berhasil?" Tanya Keiko.

"Ya gua berhasil bikin lu."

Senja mengajak Keiko keluar dari ruangan laboratorium nya. Ia membawa robot manusia itu ke kamarnya. Senja mengajari Keiko menggunakan baju dan celana.

"Ini pake biar gak terlalu mirip gua." Senja memakaikan kacamata pada Keiko.

Keiko hanya mengangguk. Senja memerhatikan robot kesayangannya tersebut. Dia bangga telah membuat Keiko tapi dia sedikit kecewa karena Keiko kini tidak bisa berubah menjadi kendaraan lagi.

Sebenarnya Senja bisa membuat model robot seperti Keiko yang kemarin lagi tapi mungkin tidak akan sesempurna Keiko. Lagi pula dana pembuatan Keiko itu cukup mahal. Maka dari itu Senja berpikir dua kali sebelum membuat robot seperti Keiko lagi.

"Keiko, tunggu disini, jangan kemana-mana, gua mau sekolah bentar." Ujar Senja agar Keiko menuruti perintahnya.

Keiko mengangguk. Senja bersiap untuk pergi sekolah. Ia memakai seragamnya. Tak lupa, ia juga memakai softlens berwarna hitam miliknya. Ia sengaja menggunakan softlens, selain untuk pengobatan, ia juga menggunakannya untuk menutupi spektrum pada matanya.

Senja telah siap. Ia turun ke lantai bawah. Ia pun bergegas menuju stasiun kereta api.

🕊️🕊️

"Akhirnya sampe juga."

Stasiun hari ini ramai. Banyak penumpang yang terlihat buru-buru. Mungkin mereka akan bekerja atau berlibur. Beda halnya dengan Senja yang masih anteng duduk di kursi tunggu.

Seperti biasa, Senja menunggu Varsha. Ini sudah hampir dua minggu Senja berangkat bareng dengan gadis tomboi itu. Tapi kenapa Varsha begitu lama hari ini?

Senja gak peduli. Ia tetap saja menunggu Varsha. Tak lama gadis berambut pendek itu datang. Napas gadis itu ter-engah-engah karena ia baru saja berlari.

"Loh kok? Kenapa belum berangkat?!" Tanya Varsha dengan napas yang masih tak beraturan.

"Ya nunggu lu lah."

Senja menggenggam tangan kanan Varsha. Mereka melakukan finger print dan akhirnya memasuki kereta.

"Minum!"

Senja memberikan satu botol susu pada Varsha. Varsha meminum susu itu dengan cepat. Susu dalam botol itupun habis tak tersisa.

"Hehe." Senja terkekeh geli melihat tingkah gadis itu. Ia seperti anak kecil. Sisa susu pun masih menempel di atas bibirnya.

"Kenapa?!" Tanya polos Varsha.

"Sini!"

Senja mengeluarkan tissue dari tasnya. Ia mengelap susu yang masih menempel di atas bibir Varsha itu. Varsha hanya membisu ketika Senja membersihkan sisa susu di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penghujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang