Penghujung Senja-6

31 4 0
                                    

"Sha, besok jangan lupa ya."

Varsha mengangguk. Esok mereka akan pergi ke pemakaman untuk berziarah ke makam ibu angkat Varsha. Sekaligus esok juga Varsha akan daftar sekolah.

Senja pamit untuk pulang. Namun roda motornya tidak menuju ke arah rumah melainkan rumah sakit.

"Selamat sore kak Senja." Sapa hangat salah satu suster.

"Juga." Ucap Senja buru-buru masuk salah satu ruangan.

Senja membuka pintu coklat yang kini tepat didepannya. Senja menghela napas lalu kembali ia hembuskan perlahan. Senja kembali melangkah, menuntun kaki-kakinya masuk ke dalam ruangan putih dan dingin itu.

"Senja, kamu terlambat, kenapa?!" Tanya dokter yang sudah menunggunya lama.

"Ada urusan dikit." Senja to the point.

"Kita mulai pengobatannya." Lanjut dokter tersebut.

🕊️🕊️

"VARSHAAAA!" Teriak Senja pada Varsha yang masih terlelap di kasurnya.

Varsha bangun. Ia menggerakkan tangannya agar Senja mendekat dengannya.

"Sini Varsha bisikin." Isyarat Varsha agar telinga Senja mendekat dengan bibirnya.

Senja pun nurut dengan perintah Varsha. Ia mendekatkan telinganya ke bibir Varsha.

"BERISIK WOY, MASIH PAGIII!" Teriak Varsha ditelinga Senja.

Varsha kembali tidur. Ia menutup kepalanya dengan bantal. Senja masih sibuk mengusap telinganya yang terasa sakit.

Senja menarik Varsha dari kasur. Varsha pun terjatuh. Mungkin itu terasa sakit tapi Varsha tetap mengacuhkan Senja. Senja tidak kehilangan akal, ia menuju kulkas dan mengambil beberapa es batu.

"Lu mau bangun enggak?" Tanya Senja sambil menahan tawa.

Varsha masih tak mau dengar. Matanya masih tertutup rapat-rapat. Ia juga tak tahu bahwa Senja berniat menjahilinya.

Senja mulai bertindak. Ia memasukan batu es ke dalam baju Varsha. Varsha yang masih terlelap sontak terkejut akibat ulah Senja. Ia spontan memukul Senja.

"Ngaco lu Senja!" Varsha duduk sambil mengucek matanya.

"Wkwk, Ya maaf, lu mandi makanya." Senja terkekeh puas.

"Au!" Varsha pergi meninggalkan Senja.

"Mau kemana lu?!" Tanya Senja.

"Ke antabranta biar gak ketemu sama makhluk astral kek elu!" Kesal Varsha.

Senja menunggu gadis itu selesai mandi. Sambil menunggu, ia mengelilingi kamar yang sudah lama tak pernah ia lihat semenjak lima tahun lalu ketika ia diangkat oleh orang tua barunya. Tak banyak yang berubah. Foto mereka berdua bersama Haikal masih terpampang di dinding kamar Varsha.

Senja mengambil frame foto itu. Haikal lu kemana? Lu bikin dunia gua sama Varsha berubah. Varsha terlalu cinta sama lu. Sedangkan gua terlalu cinta sama Varsha. Dan lu? Lu gimana Haikal? Senja bertanya didalam hatinya.

Tak lama hologram dari gelang yang ia pakai menyembul. Senja mengecek hologram itu. Ternyata ada pesan rahasia yang dikirim oleh pusat keamanan dunia. Ini adalah pesan penting. Senja membuka pesan itu.

Penghujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang