Penghujung Senja-3

42 7 0
                                    

Hari terus berganti. Kisah semakin banyak terukir. Ntah senang atau susah. Gembira atau sengsara. Asa atau lara. Semuanya berjalan begitu saja. Bak air sungai yang mengalir. Terus berjalan dari hulu ke hilir. Tetap konsisten dengan tujuannya. Tak ada yang bisa berubah. Itulah takdir.

Tapi banyak orang bilang bahwa takdir bisa berubah jika Tuhan ikut andil di dalamnya. Namun, kadang Tuhan pun jarang ikut campur untuk menyelamatkan. Bukan tak ingin menyelamatkan melainkan Tuhan menunggu saat yang tepat baginya memeluk seorang hamba. Seperti yang akan dirasakan Varsha setelah ini. Rintangan akan datang. Namun apakah Tuhan berbaik hati untuk langsung mengulurkan tangannya kepada Varsha?

🕊️🕊️

Sha... Selamat tinggal.

"Haikal!!!!"

Varsha bangun dari mimpinya. Mimpi buruk tentang Haikal. Mimpi yang sangat ia benci. Lagi-lagi mimpi ini datang menghantui tidurnya. Mimpi ini menggambarkan Varsha yang menggenggam erat jemari tangan Haikal namun pada akhirnya terlepas juga. Haikal pergi. Meninggalkan Varsha dengan Senja. Varsha mencoba menenangkan diri. Teriakan tadi ternyata berhasil membangunkan Haikal yang tidur tepat disebelahnya.

"Sha... Mimpi buruk lagi?" Ujar Haikal sambil menggosok matanya.

"Kal aku takut... Janji jangan pergi ya! Temenin aku terus sambil jaga mama juga."

"Iya aku janji.Kamu mimpi aneh lagi ya? Makanya baca doa kalo mau tidur. Emang mimpi apa sih? Udah dua hari ini kamu mimpi yang aneh tapi gak mau cerita."

"Bukan apa-apa Kal. Tidur lagi yuk!"

Haikal berbaring kembali. Memeluk guling yang ada di sebelah Senja. Varsha belum bisa memejamkan matanya. Jelas sekali mimpi ini mengganggu baginya. Varsha pergi ke balkon, melihat bintang-bintang yang tiada hentinya bersinar. Melihat bintang adalah hobi Varsha. Menurutnya bintang adalah salah satu teman baik baginya, sebab bintang tetap bersamanya. Tetap bisa dia lihat. Menjaganya. Dan tidak pernah hilang dari hidupnya.

Varsha duduk sambil memeluk kedua lututnya. Berbicara sendiri layaknya seperti orang kurang waras. Selain pada ibu, Varsha selalu bercerita pada bintang atas keluh kesahnya.

Bintang, kamu tetep disanakan? Gak akan pergi kemana-mana kan? Gak kaya Haikal dimimpiku malam ini. Pinta Varsha.

Tak lama ada suara yang menjawab permintaan Varsha. Varsha belum tahu bahwa yang menjawabnya adalah Senja. Sudah beberapa hari setelah Varsha memutuskan untuk menginap dipanti, mimpi buruk akan kepergian Haikal seolah-olah semakin nyata. Varsha menumpahkan keluh kesahnya di balkon sambil menatap bintang di langit. Bercerita apapun dan tanpa sepengetahuannya yang menjawab segala pertanyaan itu adalah Senja. Varsha selalu mengira bahwa bintang yang menjawab permintaannya padahal tidak sama sekali.

"Iya Sha, bintang tetep disini, sama kamu."

"Makasih ya bintang, kenapa bintang gak tidur sih kan udah malem?"

"Kalo bintang tidur siapa yang mau jagain Varsha?"

"Iya sih tapi bintang tidurnya kapan?"

"Bintang tidurnya siang, jadi pas Varsha bangun, Varsha bisa jagain bintang. Ya udah tidur sana!"

"Ok, ngomong-ngomong suara bintang persis sama anak aneh yang namanya Senja."

Penghujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang