Secangkir kopi dan es coklat

28 1 0
                                    

Sehangat obrolan kita
Seperti secangkir kopi milikmu
Dan sedingin angin pada malam ini
Seperti secangkir es coklat milikku

Kita bergurau ria
Menceritakan semua tentang kita
Tentang bahagia dan luka
Aku terdiam, sejak obrolan kita menjerumus kesana

Aku kembali teringat bagaimana dulu
Kamu, manusia yang sangat aku percaya
Manusia yang ku kira berbeda
Tidak seperti laki-laki pada umumnya
Pergi,
Meninggalkan ku

Dan memilih bersamanya
Puan yang lain

Dulu aku kecewa
Aku patah, rapuh, dan sangat terluka
Ternyata kau sama saja
Tidak ada bedanya

Saat bayang-bayang itu terus memenuhi ingatanku
Kamu menyadarkanku,
katanya jangan melamun

Lalu aku tersadar ternyata yang di hadapanku bukanlah kamu

Dia laki-laki pengobat luka, yang dulu kamu sengaja buat patah
Sempat aku tidak pernah percaya pada siapapun
Sejak kau buat aku dulu menjadi hancur

Ku harap kamu yang menjadi tuanku saat ini
Tidak seperti tuanku yang dulu, ku harap
Agar sikapmu tetap sehangat kopi milikmu
Dan tidak pernah berubah menjadi dingin
Seperti es coklat milikku


Tangerang selatan, 26 Mei 2019

-catatan pilu-

Catatan PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang