Selera

42 4 1
                                    

Siapa jiwa yang bersembunyi dibalik wajah tampan itu?

•••

Siang hari yang terik tak menghalangi para pemain basket sekolah untuk latihan seperti biasanya,namun bukan hanya para pemain tetapi juga tak mengurangi semangat para wanita yang menonton guna mencuci matanya dengan ketampanan yang disajikan para pemain.

"Three point!"
"Bagus sekali Angkasa,LANJUTKAN LAGI SEMUANYA,AYO AYO SEMANGAT LATIHANNYA!"Teriak pak Bayu yang menyemangatkan anak ekskul basket yang dilatih olehnya.

"Maaf pak Bayu,boleh saya izin sebentar?OSIS ada rapat pak."

"Yasudah kalau begitu silahkan Angkasa, ANAK ANAK KITA BREAK DULU!SILAHKAN KALAU INGIN KE KANTIN,PULANG SEKOLAH KITA KUMPUL DI SINI LAGI!!!"

"SIAP PAK!!"Ucap semua serentak.
Para wanita pun langsung lemas mendengarnya,padahal mereka sedang asik asiknya dengan ketampanan seorang Angkasa.

Angkasa mulai menyusuri koridor SMA BAKTI BANGSA yang ramai dengan banyak siswa beraktifitas dijam istirahat.
Angkasa tiba di ruang osis,ia masuk dengan mengetuk pintu terlebih dahulu.Terlihat pak Indra dan OSIS lainnya yang telah berkumpul di ruangan.
"Permisi,maaf pak saya telat tadi latihan basket dulu,"

"Iya tidak apa apa,silahkan duduk," Pak Indra menunjuk kursi kosong pada Angkasa.
"Baiklah,Saya di sini mengumpulkan kalian untuk memberitahu kalian bahwa akan ada kegiatan SMA Bakti BangsaXPencinta Alam,"Semua yang ada diruangan pun bertepuk tangan.
"Dan kalian para OSIS akan ikut serta dalam kegiatan tersebut,Beserta anak ekskul PMR dan ekskul Fotografi, untuk infonya,kita akan rapat lagi besok dengan PMR dan Fotografi juga,sekian rapat hari ini,terima kasih." Pak Indra meninggalkan ruang OSIS dan tidak lama kemudian satu persatu ikut keluar dari ruangan.

•••

"ADHARA AWAS!!!!"

PLAAAK

"Aduhh!!FAJAR,ALDI SIAPA YANG NYURUH KALIAN MAIN BOLA DALEM KELAS?!!"

"Hehe,tadi kan udah gue ingetin,tapi ya masih kena sih,yah maaf hehe,"Ucap Fajar dengan muka tak berdosa nya.

"Sini mana bolanya!"
Aldi pun menyerahkan bola kepada Adhara dengan tampang bingung.

Adhara pun membawa bola tersebut keluar dari kelas dan membuangnya ke kotak sampah.

"Lo pikir dengan hanya masukin bola itu ke kotak sampah,lo bisa buat mereka gak main bola lagi?"Tanya seorang siswa pada Adhara,tidak, Adhara tidak tau siapa lelaki itu,yang Adhara tau,dia tampan.
Fajar dan Aldi pun keluar kelas untuk memeriksa bola malangnya dan bola itu sekarang tepat berada ditangan pemuda tampan itu.
"Ini bola kalian?"Fajar dan Aldi hanya mengangguk ragu.
Bola itupun dikempiskan oleh Lelaki tersebut lalu dibuangnya ke kotak sampah.Dengan tampang dingin ia pergi meninggalkan Adhara dengan dua lelaki malang itu.

"Yah bolanya kempis!!"Seru Adhara dengan nada sedih yang dibuat buat, Lalu terdengar suara tertawa yang menyusul dari mulut Adhara,
"Sabar yahh!!"Adhara pun bergegas keruang guru saat Rendy—teman sekelasnya berkata bahwa ia dipanggil oleh bu Desi.

"Itu siapa bro,kok serem?"Tanya Fajar takut takut sambil melihat bola malangnya yang telah kempis dengan angin tak bersisa.

"Angkasa bro,Kelas 12,Ketua ekskul Basket,Mantan Ketua Ekskul silat,Pernah ikut karate dan sekarang jadi ketua OSIS,tampangnya itu loh kayak mau ngajak berantem,kan serem."Jawab Aldi dengan takut takut pula.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang