Bumi

8 1 0
                                    

Perhatian kecilmu berdampak besar pada detak jantungku

•••

"Dar,Adhara bangun ih,ada bu Desi sama kak Angkasa tuh!"
Khanza yang sedari tadi mencoba membangunkan Adhara pun membuat Angkasa menoleh karena suara Khanza yang terdengar olehnya.
Lantas Angkasa menaruh buku yang dipegangnya ke meja bu Desi,lalu berjalan menuju Adhara yang masih dicoba dibangunkan oleh Khanza.

BRAK!!

"ANGKASA YAAMPUN NGAPAIN KAMU?!!"Teriak bu Desi yang kaget dengan gebrakan meja oleh Angkasa.

Khanza dan seluruh siswa kelas 11 IPA 1 pun ikut kaget,sedangkan Adhara yang mejanya digebrak,ia kaget disertai bingung tak karuan.

"Dia tidur di kelas bu."Jawab Angkasa sambil menunjuk Adhara.

Dan perasaan Adhara pun sekarang ditambah dengan rasa takut karena kepergok tidur di kelas.

"ADHARA KAMU INI YAH,SUDAH BERAPA KALI KAMU KEPERGOK TIDUR DI KELAS!!KAMU!BERDIRI DAN HORMAT DI DEPAN TIANG BENDERA SAMPAI IBU PERSILAHKAN KAMU UNTUK MASUK KELAS KEMBALI!!"

"Bu,Adhara ga tidur kok tadi,cuma istirahatin mata bentar,"

"Jangan banyak alasan kamu!!Angkasa tolong kamu awasin dia,masalah buku ini biar ibu yang kerjain,"

"Baik bu."

Adhara keluar jelas dengan wajah yang ditekuk sedangkan Angkasa berjalan di belakangnya dengan wajah yang santai.

"Lapangan di sebelah sini,kenapa kearah sana?"Tanya Angkasa bingung.

"Bawel!!aku mau kekantin dulu!"

Angkasa berjalan cepat lalu menutup pergerakan Adhara.
"Gak!"

"Ishh kamu siapa sih!!"

Angkasa hanya menatap Adhara,tanpa berniat menjawab.Adhara yang ingat kalau Angkasa adalah ketua OSIS pun langsung berbalik badan menuju lapangan dan masih diikuti Angkasa dibelakangnya.

Adhara berdiri di depan tiang bendera lalu hormat dengan cuaca yang terik khas siang hari sedangkan Angkasa duduk di bawah pohon rindang dekat tiang bendera sambil menatap Adhara yang terlihat kepanasan.

"Jalanin hukuman tuh harus ikhlas!!ngapain muka ditekuk tekuk segala," Angkasa yang melihat wajah Adhara yang kesal pun tak tahan untuk berkomentar.

"Bawel banget sih kak,udah tau panas!!"

"Salah sendiri tidur di kelas."Ucap Angkasa santai.

"Ini semua juga karena kakak!!Coba kalau kamu ga pake gebrak gebrak meja!!Aku ga bakal dihukum!!!"Omel Adhara kesal.

"Jadi lo nyalahin gue?"Kata Angkasa datar menatap Adhara.

"Siapa bilang?pokoknya yang nyadar aja!!"

Angkasa berdiri dari duduknya,melihat hal itu Adhara jadi ngeri sendiri karena terlihat Angkasa seolah olah berjalan kearah nya.

"Eum kak mau ngapain?"Tanya Adhara takut takut.

Angkasa berjalan melewati Adhara,Lalu Ia berhenti tepat di belakang gadis itu,Angkasa mulai jongkok dan terlihat seperti mengambil sesuatu,Adhara yang melihatnya bingung, 'Kak Angkasa ngapain sih?'

"Kamu laper yah?"

Angkasa mengendong kucing yang ia temukan dibelakang Adhara,lalu ia duduk kembali ditempat semula.
"Jangan geer dulu,gue tadi cuma ngambil kucing ini."

Sontak Adhara malu sendiri mendengar penuturan Angkasa.

Angkasa mengeluarkan sosis yang berada di dalam sakunya,ia meletakkan sosis tersebut dihadapan kucing kecil kurus itu.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang