Saat saat bahagiaku adalah ketika berhadapan denganmu
•••
Adhara melirik arlojinya sambil berlarian menuju gerbang sekolah yang terlihat telah dikunci.Jantungnya berdegub kencang saat diintipnya kedalam gerbang,Pak Indra dan bu Desi sedang menghukum anak anak yang telat.
"Yaampun udah dikunci lagi!!"Keluh Adhara yang telah memastikan gerbang tersebut telah dikunci.
Adhara pergi ke sisi belakang sekolah,terpampar tembok yang lumayan tinggi,ia melihat keatas kebawah tembok tersebut menimbang nimbang 'Amankah bila memanjat tembok itu?'Adhara mengambil kursi bekas yang berada di luar gerbang dan membawanya ke depan tembok,ia naik keatas kursi lalu mengintip kedalam melihat lihat situasi sampai aman.
Setelah terlihat aman,Adhara naik keatas tembok lalu lompat kedalam sekolah.Ia sempat terpeleset namun segera memegang tiang didekatnya.Adhara melihat sekitar untuk memastikan tak ada yang melihatnya,setelah ia yakin,ia mulai berjalan perlahan menuju koridor.
"Akhirnya masuk juga,"Lega Adhara,belum sempat ia meneruskan langkahnya terlihat Angkasa yang menyender di tembok sambil memegang buku.
"Kalau jatuh gimana?"Sahut Angkasa dengan pandangan tetap fokus kebukunya.
"Kak Angkasa?!"Adhara sempat terkesan dengan penampilan Angkasa yang sedang berkaca mata,terlihat manis menurutnya,namun ia segera menyangkal perasaan itu,waktu yang tidak tepat untuk tertarik.
"Sekolah ga mau tanggung jawab kalo lo jatuh!"
"Ta-tapi kak,"
"Kalau bisa berbuat kenapa tidak bisa mencoba bertanggung jawab?"
"Aku baru sekali telat kok kak,"Ucap Adhara sambil menatap lantai.
"Baru sekali?berarti bakal telat lagi?"
Adhara terdiam.
"Masuk kelas sana!ada bu Desi tuh."Suruh Angkasa masih tanpa memalingkan mata dari buku yang digenggamnya.
Adhara ingin membantah namun terdengar suara bu Desi samar samar yang membuatnya langsung berlari menuju kelasnya.
"ADHARA!!!JANGAN LARI KAMU!!!"Teriak bu Desi.
Adhara berhenti berlari lalu berbalik melihat bu Desi.
"Adhara ikut ibu sekarang!!!Angkasa kamu juga ikut!"
Adhara dan Angkasa hanya pasrah mengikuti perintah bu Desi,mereka masuk ke ruang BK,lalu duduk di hadapan bu Desi.
"Kalian berdua tadi ngapain?kenapa ga masuk kelas?"
"Dia telat bu."Ucap Angkasa santai sambil menunjuk Adhara dengan matanya,sontak Adhara pun melotot tajam ke Angkasa.
"Adhara!!akhir akhir ini kamu bikin masalah terus,kemarin tidur,sekarang telat,kamu tidur jam berapa sih?!!"
"Tugas akhir akhir ini banyak bu,menuntut saya untuk begadang,"Jawab Adhara spontan dan langsung menutup mulutnya setelah sadar.
"Oh banyak yah?mau saya tambahin?!"
"Yaallah jangan bu!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Novela JuvenilLangit, Begitulah "Adhara Divanna Faranissa" menyebutnya dalam diam, Seorang "Angkasa mahardika" yang ia sebut akan hal itu, Angkasa langit baginya, salah satu ciptaan tuhan yang indah, Angkasa, lelaki yang semakin hari semakin 'langka' Dia remaja y...