Beribu paragraf,Berjuta kalimat serta Bermiliar kata,tak cukup untuk menuliskan bahwa aku mencintaimu
•••
Gadis itu memilah mana saja yang harus ia bawak untuk kegiatan besok,Adhara mengeluarkan semua baju dari lemari hingga kamarnya terlihat sangat berantakan.
"Ah baju ini udah kekecilan!"
"Yang ini tipis banget!"
"Gak suka ah warnanya!"Lontaran kalimat tersebut terus mengiringinya dalam memilih baju.
Setelah 3 jam berkutat pada pakaian,ia mengambil kamera yang ia butuhkan sebagai anak ekskul fotografi."Yah yah!kok batre nya abis!!"Panik Adhara."Udah jam 8 malem lagi!"
Adhara langsung bergegas kekamar Arkan."ABANG!!"Adhara mengetuk pintu Arkan keras namun tak ada jawaban.
"Dara!kamu kenapa sih?"Ucap Meisya.
"Ini bun,bang Arkan gak buka bukain pintu!"
"Ya jelas gak dibukak,Arkan kan belom pulang nak,"
"Beneran?!gawat!"Adhara cepat berlari kekamarnya untuk mengambil jaket lalu pamit keluar pada Meisya.
Adhara mengutak atik hpnya untuk memesan ojek online,namun tak seorang pun menerima pesanannya.Adhara berjalan menuju toko kamera,jaraknya yang jauh membuat Adhara merasa tak sampai sampai ketoko tersebut.
"Andai beli batre kamera semudah beli batre mainan anak anak,udah banyak kali diwarung!"
"Adhara?"
"Kak Farrel?!"Adhara kaget melihat Farrel dengan mobilnya tepat berhenti disebelah Adhara.
"Ngapain keluar malem malem?"Tanya Farrel.
"Mau beli batre kamera kak,"
"Loh?kan masih jauh,gue anterin mau?"Tawar Farrel.
"Gak usah kak ntar kak Farrel malah repot lagi,"
"Udah santai aja!"
Adhara masuk ke mobil,Farrel pun langsung menancap gas ke toko kamera.
Farrel melirik Adhara yang sangat takjub melihat kamera kamera retro didepannya,tingkahnya membuat Farrel tersenyum lebar.
"Yaampun sampe lupa tujuan kesini mau beli batre!"Ucap Adhara yang dihadiahi tawa oleh Farrel.
"Mbak ada batre kamera Canon EOS 700D?"Tanya Adhara
"Oh ada mbak!"Jawab mbak mbak penjaga toko tersebut.
"Yaudah,langsung beli aja mbak!"
Adhara bergegas kemobil Farrel kembali setelah selesai membeli batre kameranya.
"Udah?"Tanya Farrel.
"Udah kak,makasih yah!"
"Iya,"Ucap Farrel dengan senyum ramahnya."Sejak kapan seneng fotografi?"
"Sejak kecil sih,dulu pertama kali kalo liat kamera tuh rasanya seneng banget,apalagi kamera polaroid yang warnanya lucu lucu gitu!"Sahut Adhara dengan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen FictionLangit, Begitulah "Adhara Divanna Faranissa" menyebutnya dalam diam, Seorang "Angkasa mahardika" yang ia sebut akan hal itu, Angkasa langit baginya, salah satu ciptaan tuhan yang indah, Angkasa, lelaki yang semakin hari semakin 'langka' Dia remaja y...