Author pov
Terlihat seorang gadis menyusuri trotoar dengan senyum yang selalu terpatri di wajahnya, ya dia Anindya Az-zahra.
Saat ini Anin sedang dalam perjalan menuju sekolah sesekali ia menyapa para pejalan kaki yang ia lihat, namun tiba-tiba ada sebuah motor yang melintas didepannya sehingga genangan air mengenai seragamnya.
"Yahhh basah deh." Ujar Anin sambil melihat seragamnya yang terkena air, "huft... gapapa deh basahnya juga cuma dikit." Lanjutnya sambil meneruskan jalan menuju kesekolah.
Sementara disisi lain terlihat seorang pria tengah mengendari motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, bahkan tak jarang pengendara lain meneriakinya.
"Arggggh, sial kalo bukan karna takut fasilitas dicabut gua gk bakal pindah ke sekolah bokap." Gerutu sang pria sambil menambah kecepatan motornya menuju sekolah.
****
Saat ini Anin sedang berjalan menuju kelasnya XI IPA-1, namun tiba-tiba ada seorang gadis yang memanggilnya.
"Aninn." Teriak gadis itu sambil berlalari menuju Anin. Membuat Anin berhenti seraya menolehkan kepalanya.
"Astaga, Mia gk usah teriak juga kali." Ujar Anin sambil menggelengkan kepalanya pelan. Ya dia adalah satu-satunya sahabat Anin, yang bernama Almia shalsabila.
"Hehe maaf Nin udah kebiasaan gua." Ujar Mia sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Lo mau ke kelas kan bareng kuy." Lanjut Mia sambil menggandeng tangan Anin menuju kelas.
Saat Anin dan Mia berjalan menuju kelas, tak sengaja Mia melihat seragam Anin yang kotor.
"Nin seragam lo kok kotor sih?" Tanya Mia sambil menyipitkan matanya.
"Ouh i-ni gk papa kok Mi." Jawab Anin sambil menutupi kegugupannya.
"Ouh yaudah yu lanjut." Ujar Mia sambil melanjutkan perjalanan.
****
Anin pov
Saat ini aku sedang dikelas menggu guru datang bersama Mia yang sedari tadi mengoceh tanpa henti.
"Nin lo tau gk kalo blackpink itu ngeluarin lagu baru, terus kan ........." Ujar Mia tanpa berhenti.
Tak lama guru pun datang sambil membawa murid baru dibelakangnya.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi bu." Jawab kami serempak.
"Hari ini ibu bawa murid baru, ayo perkenalkan dirimu!" Ujar sang guru yang bernama bu Lilis a.k.a wali kelas kepada murid baru tersebut.
"Devano." Ujar sang murid baru tanpa ekspresi.
Seketika kelas menjadi hening dan para murid berbisik-bisik tak terkecuali Anin dan Mia.
"Nin itu cowok..." bisikan Mia terputus olehku.
"Ya emang itu cowok Mi." Selaku memotong ucapan Mia.
"Ishh dengerin dulu napa." Geram Mia. "Itu cowok dingin banget udah kaya kulkas berjalan." Lanjut Mia.
"Iyain dah biar seneng." Acuhku lalu kembali menatap kedepan, Membuat Mia menggerutu kesal.
"Hem, ada yang mau bertanya sesuatu?" Ujar bu Lilis memecah kegaduhan kelas.
Seketika kelas riuh dengan banyaknya pertanyaan siswi dikelas.
"Saya bu"
"Bu saya aja bu"
"Udah punya pacar belum"
"No hp dong"
"Halo sayang"
Dan masih banyak lagi, yang membuat bu Lilis pusing dan aku hanya terkekeh pelan melihatnya.
"DIAM SEMUA." Teriak bu Lilis kepada semua murid di kelas. Seketika membuat kelas hening.
"Hem, baik Devano silakan kamu duduk di bangku yang kosong." Suruh bu Lilis kepada Devano.
"Y." Balas Devano seraya berjalan menuju bangku kosong di pojok kelas. Namun, saat ia melewati mejaku dia sempat melihat kearahku dan aku segera membuang muka.
*****
Author pov
Saat ini sudah jam istirahat banyak murid yang mendatangi meja Devano untuk berkenalan.
"Hai Vano, kenalin aku Nada." Ujar salah satu gadis yang bernama Nada dengan suara yang dilembut-lembutkan.
Devano yang melihat hanya menaikkan salah satu alisnya tanap menjawab atau menerima uluran tangan gadis yang bernama Nada.
Perlakuan Devano tersebut seketika membuat tawa para gadis yang berada di kelas pecah.
Sedangakan Mia dan Anin yang sedari tadi ingin ke kantin terjebak di perkumpulan para gadis itu.
"Woy minggir napa, mau lewat nih gua." Ujar Mia sewot.
"Ih lewat mah lewat aja kali Mi." Ujar Nada ikut sewot.
"Gimana gua mau lewat, orang lu pada ngumpul disini." Balas Mia. "Sumpek ege." Lanjut Mia sambil berdiri dan menggandeng tangan Anin untuk keluar kelas.
Namun, saat sedang Anin dan Mia ingin berjalan tiba-tiba Nada mendorong Anin hingga jatuh di pangkuan Devano dan membuat para gadis disana terpekik kaget.
Sedangkan Anin yang berada dipangkuan Devano masih shock dengan kejadian ini, namun sebuah suara memecahkan lamunanannya.
"Minggir." Ujar Devano smbil menatap Anin yang melamun,membuat Anin langsung berdiri dan menarik tangan Mia keluar kelas.
Berbeda dengan Devano yang masih menatap punggung Anin yang semakin menjauh dengan tatapan yang sulit diartikar dan smirk diwajahnya.
'Lo bakal jadi milik gua.' Batin Devano.
****
Jangan lupa vote ya ^-^
Ini cerita pertamaku semoga suka
KAMU SEDANG MEMBACA
DEV-NIN
Teen Fiction#7 in beasiswa [28-07-2019] #132 in dingin [9-08-2019] #49 in polos [30-07-2019] #20 in ayo membaca [25-07-2019] -Anindya Az-zahra- Gadis sederhana yang tinggal bersama sang ibu dan adiknya, gadis yang selalu membuat orang disekitarnya tersenyum. Ga...