-3-

36 9 4
                                    

Typo bertebaran

Vote+coment guys

******

Author pov

Suara azan membangunkan gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Ya, gadis itu adalah Anin gadis yang sudah berganti status menjadi pacar orang itu sudah bangun saat azan subuh baru berkumandang.

"Eunghhhh, jam berapa sih ini?." Tanya Anin sambil melihat kearah jam dindingnya, lalu berjalan menuju kamar mandi.

******

Setelah lebih 15 menit, Anin menyelesaikan kegiatannya dan memakai seragam. Anin pun keluar kamar menuju dapur yang merangkap menjadi ruang makan.

Sampai di dapur Anin yang melihat ibunya sedang memasak pun menghampiri dan berniat membantu.

"Bu, sini Anin bantu masaknya biar cepet selesai." Kata Anin sambil mulai memotong bawang.

"Astaga, Anin kamu ini bikin ibu kaget aja. Gk usah ini juga udah mau selseai kok." Tolak ibu Anin yang bernama AYU RAHMAWATI.

"mending kamu panggilin adik kamu sana." Suruh ibu Ayu sambil mendorong pelan punggung Anin dan membuat Anin hampir terjatuh.

"Ih, ibu kalo Anin jatuh gimana?. Yaudah deh Anin panggilin." Kata Anin menuju ke kamar adit sambil menghentakkan kakinya pelan, dan membuat sang ibu di belakang terkekeh.

"Dek, kamu udh rapih blm? Kalo udh kita sarapan." Teriak Anin didepan pintu kamar adit.

"Iy, kak bentar." Balas Adit juga teriak, dan tak lama keluar dari kamar.

"Lama banget sih." Cibir Anin kepada Adit yang hanya dibalsa cengiran bodoh.

"Heheheh, maaf ya kak." Kata Adit sambil cengengesan dan membuat Anin mengendus kesal. "Udh ah kak, hayu nanti kita telat loh." Lanjutnya sambil menarik lengan Anin menuju ke dapur.

"Ehhhh, iya dek sabar." Balas Anin lalu mengikuti langkah sang adik ke dapur.

******

Devano pov

Pagi ini gua udh rapih dengan seragam sekolah melekat ditubuh sixpack gua.

Alah sok bat lu dev-author

Apaansih lu serah gua dong-Devano

Hehsongong lu ya yang megang nyawa lu itu gua-author

Hehe sorry elah-Devano

Oke balik ke topik.

Hari ini gua mau ngejemput pacar gua, iya si Anin ntah kenapa gua punya rasa penegn ngelindungin gitu.

Oke, setelah gua rasa semua udh beres gua pun akhirnya turun ke ruang makan. Disana, gua liat udh ada bokap dan nyokap yang lagi sarapan.

Gua langsung ngambil tempat duduk lalu mulai makan sarapan gua dengan tenang. Sebelum, nyokap nanya.

"Loh, tumben jam segini udh rapi? Devano. Mau kemana?." Tanya nyokap kepada gua.

"Rumah temen." Jawab gua, dengan dingin. Lagian, ngapain juga ramah mereka aja gk peduli sama gua.

"Tumben, udah insyaf kamu Van." Kata bokap yang dari tadi diem dengan nada nyidir ke gua. Gua sih, biasa aja ya.

"Papih nyindir, kaya peduli aja bukannya papih cuma sibuk sama kerjaan papih." Sindir gua balik dan bokap gua seketika ngasih pandangan tajam.

"Yang sopan kamu Devano, saya ini ayah kamu." Kata bokap mulai tersulut emosi, sementara gua sih biasa aja lah yau.

"Ouh, anda ayah saya? Saya pikir saya tidak punya orang tua." Balas gua santai sambil tersenyum sinis. Lalu, gua pun ngambil tas dan langsung pergi tanpa perduli teriakan bokap.

Daripada gua disini, mending gua kerumah 'dia'. Iya, dia cewek yang udah jadi pacar gua.

Ouh, iya sekedar info nama bokap dan nyokap gua itu ALDRICH SAMUDRA dan ARABELLA STIFANI.

******

Anin pov

Saat ini aku, ibu dan adikku sedang sarapan. Namun, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuat ku dan ibu bingung.

"Bu, siapa ya yang bertamu pagi-pagi gini?." Tanya ku pada ibu.

"Ibu gk tau nin, coba ibu buka dulu pintunya." Jawab ibu lalu berjalan menuju pintu.

Setelah ibu pergi aku dan Adit pun selesai makan dan menyusul ibu. Namun, saat aku dan Adit tiba di depan pintu otomatis tubuhku menegang. Ya, orang yang bertamu adalah Devano cowok yang kemarin bilang kalau aku miliknya. Lalu, suara ibu tiba-tiba membangunkan khayalanku.

"Nah, itu Anin nya nak. Anin sini ini ada pacar kamu." Kata ibu sambil tersenyum penuh arti yang seketika membuatku melototkan mata.

"Hai pacar, udah siap berangkat sekarang yu." Kata Devano sambil melambai tangan kearahku dan yang membuatku tersentak adalah Adit mendorong ku kearahnya.

"Udh, sana kak Anin berangkat aja kasian loh pacarnya udah nunggu." Kata Adit sambil mengerlingkan matanya.

"Ywdh yu, tante dek saya sama Anin duluan ya." Kata Devano, sambil mencium tangn ibu lalu menggandengku menuju mobilnya Tak perduli teriakan Adit.

******

Vomentnya jangan lupa

Semoga suka☺

DEV-NINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang