ᱸᱹ༊⇝O3; Abisin

2.1K 457 31
                                    

ᴊᴜʀɴᴀʟ ʏᴜɴɢʏᴏᴜɴɢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴊᴜʀɴᴀʟ ʏᴜɴɢʏᴏᴜɴɢ

. ·  *     
        ⋆   ✵  ✺  
       *   ˚        
·  ✧ *    .
✦  ✹    ·       ·   .


⠀⠀⠀⠀Berbekal dengan semangkuk mie kuah dipadu dengan telur ceplok setengah matang, dan beberapa cemilan di meja sofa. Sooyoung terduduk didepan televisi. Ia mendongak melihat jam yang bergelantung diatas televisi.

Pukul dua belas malam.

Waktu yang tepat untuk Sooyoungㅡyang melabeli dirinya sebagai pecinta oppaㅡmelakukan quality time dengan segala kebucinannya.

"Di sekolah kok gak ada modelan yang kayak gini?"

Sooyoung mengecap mie sambil bergumam macam-macam. Kadang mengeluh, kadang juga memekik tertahan.

"Gantengan banget, ya gusti."

"Halah gantengan juga gua."

"SIALAN!"

Sooyoung teriak kaget. Langsung menengok kearah sumber suara. Tau-tau Taehyung sudah berada disamping dia duduk.

"Lewat mana lo masuk? Ngagetin aja."

"Balkon."

Ahㅡ Sooyoung lupa mengunci pintu balkon barusan.

Seperkian detiknya berikutnya Taehyung mempelototi gadis disampingnya yang duduk. Taehyung yang melihat santapan lezat didepannya merasa lapar. Mereka punya selera yang sama. Bila di lidah Sooyoung enak, di lidah Taehyung juga pasti enak.

Pemuda itu menjilat bibirnya yang kering, merasa tergiur melihat kuning telur yang meleleh dimangkuk mie, sembari menghimpit sisi kanan Sooyoung.

"Bagi, gua laper."

Sooyoung jelas menolak keras. Matanya mendelik. Nada suaranya bersungut kesal. Sooyoung kalau makan mie biasanya gak cukup satu. Malam ini kebetulan dia cuman masak satu.

"Gak!" Sooyoung menggeleng-geleng tidak terima. "Enak aja. Bikin sendiri sana!"

"Mager..." Taehyung merengek, bibir bawahnya maju beberapa mili kedepan. Berharap Sooyoung mau berbagi dari ekspresinya kepada gadis itu.

Namun Sooyoung tetap pada pendiriannya. Hampir seumur hidup berteman dengan Taehyung tentu ia akan kebal dengan tingkah—memalukan—pemuda itu.

"Ya derita lo."

Setelah itu yang Sooyoung dengar hanya suara decakan Taehyung bersahutan dengan suara televisi didepan sana. Dengan ekor mata, Sooyoung melihat cowok itu beranjak duduk diatas sofa sampingnya.

Sooyoung mengedikan bahu. Kembali hikmat menyeruput mie. Mata bulatnya kembali beralih kedepan televisi sembari tersenyum-senyum tidak jelas.

Berlangsung beberapa menit dengan kenyamanan seperti itu. Sooyoung merasa terusik dengan gerak-gerik Taehyung yang tak mau diam.

"Pulang sana! Ngapain lo disini?"

Semprot Sooyoung tanpa menoleh. Matanya masih terpaku kedepan seakan enggan membuang waktu barang sedetik melihati Taehyung.

"Ya suka-suka gua dong." Sewot Taehyung enggak mau kalah.

"Tau ah bodo."

Persekon detik berlalu. Sooyoung menjadi risih sendiri setelah Taehyung sekonyong-konyong memposisikan tubuhnya tepat disamping dirinya. 

"Jauh-jauh ga— IH TAEHYUNG LO NGAPAIN SIH?!"

Taehyung meludah.

Enggak banyak. Secuil kira-kira.

Bukan dimukanya juga, sih.

TAPI DI MIE YANG SOOYOUNG MAKAN!

"LO KOK JOROK BANGET SUMADI!"

Sooyoung sudah menggertak pemuda itu dengan nama Sumadi. Nama yang sering dia sebutkan jika sudah benar-benar marah pada Taehyung.

Cowok itu cuman terdiam sembari melihati Sooyoung yang tersulut emosi. Kedua mata itu seolah berapi dan siap membakar tubuhnya.

"Kenapa juga pake diludahin, hah?!"

Sooyoung memijit pelipis. Menatap nanar ke mangkuk mienya. Mie yang masih tersisa setengah. Sayang banget.

"Lu gak bakal makan kan kalo gua ludahin? Dari pada mubazir, sini gua habisin."

Sooyoung mendesis, nada suaranya benar-benar menusuk hingga ketulang. Mata gadis itu terpejam. Garpu ditangan kirinya ia remas kuat sehingga buku-buku jarinya jadi memutih.

Sooyoung berdiri tanpa sepatah katapun. Taehyung yang melihatnya jadi keheranan setengah mati lalu memilih mengikuti arah jalan cewek itu dari belakang. Taehyung menyerit saat Sooyoung berjalan menuju dapur.

Cowok itu masih tetap mengekor melihat Sooyoung yang mendekat ke tempat cucian piring. Kemudian cewek itu berjongkok di depan lemari pantry. Entah apa yang dia lakukan. Dengan kerutan di keningnya, Taehyung melihat Sooyoung meraih tirisan mie.

Sooyoung memisahkan mie dan kuahnya dengan tirisan yang barusan ia ambil.

Mienya Sooyoung buang, kuahnya ia serahkan ke hadapan Taehyung.

"Nih habisin."

"ANJIR!"

╰──༄ ‧₊˚───Jurnal Yungyoung───── ❨ 🖇 ❩


Jurnal Yungyoung 〘Completed〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang