"Kayanya lo telat deh dek." ucap Danis setelah ia menghentikan mobilnya di depan gerbang sekolah baru Dara.
"Masa sih bang?? itu gerbangnya masih kebuka." timpal Dara karena melihat gerbang yang masih terbuka lebar
"Iya gerbangnya masih kebuka. Tapi mana ada anak MOS dateng jam segini." sekarang memang hampir jam 7. Mungkin anak-anak MOS sudah berbaris rapih di lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan.
"Hehe.." cengir Dara "yaudah deh, Dara pulang lagi aja ya, gak usah ikutan MOS."
"Nggak Nggak, kamu harus tetep ikutan MOS. Masa siswa baru mau langsung bolos di hari pertama." tegas Danis
"Ya tapi kann..."
"Biar abang turun dan nganterin kamu." ucap Danis sambil membuka seat beltnya dan siap untuk membuka pintu mobil.
"Ehh ..ngg .. nggak usah bang, Dara bisa sendiri kok. Nanti kalau abang turun abang bisa telat masuk kelas." cegah Dara sebelum Danis turun
"Bener nih?? Awas kalau pulang. Abang liatin kamu disini sampe kamu masuk." benar juga perkataan Dara kalau dia turun, mungkin dia akan telat, karena jarak sekolah Dara dengan kampusnya memang lumayan jauh.
"Hmm iya iya. Dara gak akan pulang, Dara berangkat yaa."
"Iya hati-hati." ucap Danis sambil mengacak-ngacak puncak kepala Dara, kemudian Dara turun.
Males banget sih hari pertama sekolah harus MOS ditambah telat lagi. gerutu Dara dalam hatinya.
Di depan gerbang masih ada seorang siswa yang berjaga, mungkin itu salah satu anggota OSIS. Itu terlihat karena ia mengenakan almamater berlogo OSIS.
Mungkin saja Dara akan dihentikan karena ketahuan telat. Tapi Dara tak mempedulikannya, ia tetap berjalan lurus dan pura-pura tak melihat siswa yangberjaga tersebut. Sampai ketika ia hendak melewati gerbang
"Kamu!! tunggu!!" Dara langsung menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah suara yang memanggilnya
"Mampus lo." batin Dara ketika melihat siswa itu menghampirinya
"Iya kak? Maaf dikira kakaknya satpam. Abisnya kakaknya diem di depan gerbang sih." ucap Dara tanpa dosa
"Murid baru?" tanyanya setelah berada dihadapan Dara
"Dia buta apa gimana sih? gak liat gue udah pake seragam buat MOS gini." Dara malah menjawabnya dalam hati
"Kalau ada yang bertanya itu jawab." ucapnya lagi karena Dara tidak menjawab
"Ehh ... iya kak gue murid baru."
"Kalau ngomong sama kakak kelas yang sopan. Saya." tekan cowok tersebut
Dara tak menjawab, hanya mengangguk sebagai pengganti ucapan 'iya'.
"Siapa namanya?" tanya cowok tersebut kembali
"Ada di nametag." Dara tak menjawab dengan benar
"Kalau ada yang bertanya jawab yang bener."
"Ni cowok kok ngeselin." cerca Dara
"Dara kak."
"Lengkapnya?"
"Addara Claretta."
"Sekolah dimana?" tanya cowok itu lagi
"Gu .. maksudnya saya. Saya kan mau masuk sini, ya berarti saya sekolah disini dong." jawab Dara asal
"udah saya bilang jawab yang bener." tegas si cowok
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDARA
Teen FictionAddara Claretta Faeyza. Biasa dipanggil Dara, gadis imut yang sangat periang. Kehidupannya bisa dibilang beruntung. Mempunyai empat kakak laki-laki yang sangat menyayanginya dan siap melindunginya. Ini hanya kisah cinta remaja yang biasa dialami. J...