3. PARA COGAN

38 4 0
                                    

"Jadi tadi tuh alarm di kamar saya gak bunyi, terus baju saya juga belom disetrika, tadi juga cepet-cepet masak sarapan, ditambah lagi tadi tuh jalannya macet banget"

Kata-kata itu terus mengiang di kepala Dara. Kalimat yang digunakannya sebagai alasan keterlambatannya kemarin benar-benar terjadi padanya hari ini.
Ada ungkapan bahwa ucapan adalah doa. Dan sekarang Dara mempercayai ungkapan itu.

Gadis itu sedang duduk dekat lapangan sambil menetralkan nafasnya kembali setelah ia dihukum kembali karena keterlambatannya.
Selain sial karena terlambat akibat kebohongannya kemarin, Dara juga merasa sangat sial karena lagi-lagi yang menghukumnya adalah cowok kemarin yang seakan-akan senang sekali menghukum orang lain. Tapi untungnya, cowok itu tidak menunggui Dara menyelasaikan hukumannya.

"Kenapa mesti cowok dedemit itu sih yang mesti hukum gue lagi, mana 2 kali lipat lagi hukumannya." Kesal Dara  "Bodoamat gue kerjain setengahnya aja."
Dara memang hanya mengerjakan setengah dari hukumannya. Masa bodo toh cowok itu gak akan tau, kecuali kalau dia punya mata-mata atau punya mata batin atau mata-matanya punya mata batin.

Setelah beberapa saat beristirahat, tiba-tiba

"WOII COGAN DATANG"

"OHH YA CALON MASA DEPAN GUE UDAH DATANG TERNYATA"

"JANGAN SAMPE KETINGGALAN"

"AWAS-AWAS JANGAN HALANGI JALAN, GUE MAU KETEMU CALON IMAM GUE"

Dan masih banyak teriakan yang lainnya. Para murid terutama kaum hawa, mereka berlomba-lomba mendapatkan hati doi. Ehh bukan .. mereka berlari menuju halaman depan sekolah, entah ada apa disana.

Dara yang melihatnya merasa penasaran, ia langsung berdiri dan bertanya pada seorang siswi

"Kak kak, itu ada apa ya?? Ada tawuran? " tanya Dara ngaco

"Bukan. Itu ada Cogan SMA ini baru dateng." jawab siswi itu dan langsung pergi lagi, takut ketinggalan mungkin ya.

Cogan?? Gue liat kali ya, siapa tau bisa gue gebet. Gumam Dara, kemudian berlalu menuju keramaian itu. Kalau soal Cogan Dara juga selalu ingin.

Kalau soal cogan para cewek emang selalu di depan. Sekarang saja sudah banyak siswi-siswi yang berkumpul untuk melihat cogannya SMA ini.

"Mana sih yang katanya cogan itu." gumam Dara
Ia harus berjingjit agar bisa melihat ke depan. Ada 3 orang yang katanya cogan masing-masing turun dari motornya.

"motornya kok kaya sering liat ya." gumam Dara "Helmnya juga kaya gak asing." lanjutnya lagi

Dara sangat penasaran dengan ketiga cowom itu. Satu cowok bersikap acuh dan cuek seakan tak peduli dengan segala tatapan yang mengarah kepadanya. Satu cowok yang sudah terlihat cool tanpa menebar pesona dan melakukan apapun, dan satu orang lagi yang dadah-dadah disertai cengiran dari bibirnya, mungkin yang satu ini merasa paling keren.

Dara semakin penasaran. Sampai akhirnya mereka membuka helm

1

2

3

Treng

"WHAT??" ucap Dara agak kencang sampai beberapa orang mendengarnya dan melihat kearahnya

"Hehe.. maaf maaf." cengir Dara merasa malu

"Jadi cogannya itu...." suara Dara semakin memelan "abang-abang gue." ucapnya lemas

Pantas saja Dara merasa tak asing dengan motor ketiganya. Kejutan apa ini??

"Gila Revan keren banget. Eemn jodoh gue."

"Gue sih Arven aja, dia cool banget."

"Arven susah dideketin, gue gak yakin dia suka cewek."

"Shuutt.. Arven tuh suka cewek. Gue denger dia juga pernah pacaran."

"Tapi dia dingin banget sama cewek yang deketin dia."

"Kalau mau deketin dia jangan langsung, coba lewat orang-orang tersayangnya."

"Lewat Revan atau kembarannya?"

"Bisa. Kalau mereka punya sodara perempuan, deketin aja sodaranya dulu."

"Udah-udah mending deketin Arsen aja yang gak ribet."

Dara mendengar percakapan cewek-cewek yang kurang bahan pembicaraan. cewek-cewek yang sepertinya menyukai abang-abangnya.

Saat di SMP dulu yang terkenal dari keempat abangnya cuma Revan, dan itupun sudah membuatnya kewalahan. Bagaimana dengan sekarang? Ketiga abangnya menajadi cowok idaman di sekolah, bagaimana nasib hari-hari Dara di sekolah.Dara jadi mengkhayalkan hal yang tidak-tidak.

"Dara Dara?! salam buat abang-abang kamu yang cakep yaa.."

"Dara kasiin ini buat Revan yaa.."

"Dara calon adik iparku, kasiin ini buat Arven. Bilang dari calon masa depannya.."

"Dara gue cocok kan jadi kakak ipar lo ?!!"

"Dara bilangin sama Arven jangan dingin-dingin.."

"Dara bilangin Arsen jangan selalu ngeselin, gombal sana sini dan tebar pesona.."

"Daraaa..."

"Daraa..."

"Darr.."

"Heii!!?" Seseorang menepuk pundak Dara.

"Nggaaakkk..." Dara terkejut dan langsung tersadar dari lamunannya.

"Ngapain kamu disini? sudah selesai hukuman dari saya?" tanya seseorang yang menepuk pundaknya tadi

"Dia lagi" gumam Dara

"Ditanya malah diem" ucap Dhefin kembali. Ya, seseorang itu adalah Dhefin, cowok yang lagi-lagi memberi Dara hukuman tadi pagi

"Ehh.. nggak. Tadi tuh a..nu itu." jawab Dara tergugup

"Anu apa?"

"Tadi tuh banyak orang berkumpul disini jadi saya.."

"Mana orang? kamu berdiri ngelamun disini. Kesambet baru tau rasa." potong Dhefin

Memang benar sekarang sudah tak banyak orang seperti tadi. Dara tak tau kemana dan kapan mereka semua bubar. Apa Dara terlalu asik melamun?

"..." Dara tak bisa menjawab apa-apa

"Hukuman dari saya?" tanya Dhefin

"Udah selesai kok." jawab Dara jujur

"Berapa?

"50 kali 2" jawab Dara, tapi kali ini tidak jujur

"Sekarang masuk kelas kamu." suruh Dhefin

Tanpa berkata apapun Dara berbalik badan dan mulai melangkahkan kakinya.

"Jalan jongkok sampai kelas." ucap Dhefin

"Haa??" Dara sungguh sangat-sangat kaget.

"Gak denger?" ucap Dhefin lagi

"Haruskah kak?" Dara berbalik kembali "Tadi kan udah dihukum."

"Tadi hukuman karena kamu telat, sekarang hukuman karena kamu tidak langsung masuk kelas" jelas Dhefin

"Ni cowok kenapa sih udah persis kaya guru BK." batin Dara

"Sekarang atau saya tam.."

Dara langsung berbalik dan berjongkok memulai hukumannya sampai kelas. Daripada hukumannya ditambah dua kali lipat.

Dara sangat tidak mengerti kenapa cowok itu sangat suka sekali menghukum orang. Memangnya siapa dia di sekolah ini.

-------

Jangan lupa vote dan komen :)

Salam
Author tercinta

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang