Prolog√

63.6K 1K 5
                                    

Oke, udah aku revisi nihhhh.
Untuk pembaca lama nggak usah baca juga gak papa kok, tapi kalau masih mau juga gak papa kok😆

Sekadar mengingatkan, kalau Ice Couple hanya aku revisi kesalahan penulisannya saja! Bukan alur cerita.

Dan untuk pembaca baru, silahkan menikmati karya aku yang Alhamdulillah udah aku revisi ini ya,

Selamat membaca😘
.....

"Pacaran rasa jomblo," ujar Eva sinis pada Carla yang masih sibuk dengan buku tebal yang dipegang sahabatnya itu.

Eva mendengus kesal karena merasa tak dianggap, ia berinisiatif melepaskan headseat yang menutupi telinga indah Carla, tapi ia tak jadi melakukannya kala mengingat sahabatnya itu akan menjadi rajanya para singa kalau sedang marah. Jadi, ia memilih terus menggerutu pada sahabatnya ini, sambil berharap gadis itu jengaj dan mengalah padanya. Walaupun ia tahu, semuanya hanya akan menjadi sia-sia kalau sudah berhubungan dengan Assyada Carla Fazilla.

Bagaimana ia tidak kesal pada gadis itu, keegoisan Carla yang menyuruhnya tetap di kelas dengan alasan untuk menemani gadis itu belajar. Oh God! Dan karena hal ini ia jadi kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan pacarnya.

"Yuk," entah mendapat hidayah dari mana, tiba-tiba Carla menghentikan kegiatannya.

"Kantin," ucapnya sarkastik pada Eva yang tadinya terlihat kesal menjadi langsung berbinar layaknya orang gila yang bertemu kembali dengan kehidupannya:)

Eva mengikuti langkah panjang Carla yang berjalan di depannya. Ia berusaha mensejajarkan posisinya dengan Carla, namun apalah dayanya yang terlalu pendek untuk mengimbangi kaki panjang gadis itu.

Eva langsung memimpin di depan saat tiba di tempat tujuan mereka. Ia menelusuri seluruh penjuru kantin sampai ia menemukan orang yang tengah ia cari.

"Tuh Revan," ucap Eva semangat dan segera berlari menuju meja itu.

Sedangkan Carla terus mengumpat dalam batinnya karena kebisingan hebat dari siswa-siswi yang membuat kedua telinganya memanas.

Carla berjalan ke arah Eva berada, Eva sekarang tengah seorang siswa yang ia sudah hafal betul siapa mereka. Langkahnya terhenti saat seorang pria menabraknya dan refleks menumpahkan kuah bakso itu ke rompi seragamnya.

"Sorry," satu kata yang keluar dari mulut pria itu membuatnya mendidih. Tanpa memikirkan keadaannya pria itu langsung pergi ke salah satu meja yang tersedia, yang sekarang juga di tempati Eva.

Carla menghela napas kasar, ia melepaskan rompinya yang sedikit basah karena kuah bakso itu lalu kembali melanjutkan langkahnya. Tatapan datar dan dingin itu tetap setia terpatri di wajah cantik itu. Kulit putih, bersih dan rambutnya yang terikat menjadi satu membuat kecantikannya terus bertambah.

"Aduhh, Ratu es jangan marah dong," ucap Revan yang notabenya adalah pacar dari Eva dan salah satu sahabat dari El, pria yang sudah menabraknya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun padanya.

"Nanti kalau nikah, gimana ya nasib anaknya?" tanya Eka saat Carla sudah mendudukkan dirinya di samping Eva. Dan ucapan Eka barusan berhasil membuat mereka semua tertawa, tentu saja kecuali Carla dan El, si pemeran utama dalam cerita yang aku buat ini.

Vote and Coment ya..^^

Ice Couple (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang