Taman bermain yang biasanya selalu ramai walaupun pada hari-hari biasa kini terasa tenang, meskipun di beberapa titik ada segerombolan orang-orang tengah sibuk melakukan pekerjaan masing-masing. Di sekeliling area permainan paling populer di taman bermain itu di batasi garis polisi agar orang-orang tidak bisa sembarang memasuki lokasi selain para petugas."Tidak ada bukti apapun disini?" Jisung yang memeriksa salah satu bilik bianglala tempat dimana ditemukannya jasad Park Seonghwa bertanya pada petugas polisi.
"Tidak ada selain pakaian yang dipakai korban," Jisung mengangguk pelan, matanya tak berhenti menelaah setiap titik yang mungkin saja bisa ditemukan sesuatu, jarinya yang tertutupi sarung tangan mengelap debu yang ada di kursi di bilik tersebut, setelahnya memasukkan debu tersebut kedalam plastik sampel.
"Menemukan sesuatu?," Sebuah suara bertanya, tanpa menoleh pun Jisung tahu siapa pemilik suara tersebut. "Belum, semuanya terlalu bersih,"
"Kau mencium bau lemon tidak?," Seungmin yang sebelumnya bertanya pada Jisung itu kembali melayangkan sebuah pertanyaan yang membuat dahi Jisung berkerut dalam. "Ini bau lemon?,"
Seungmin mendecih sebal, Jisung ini hidungnya kenapa sebenarnya. "Kau ini ahli forensik tapi tidak bisa peka terhadap apapun, bisakah kau dipercaya?!!," Jisung menyengir bodoh, dan Seungmin sedang menahan hasratnya untuk tidak menendang Jisung sekarang.
Jisung kemudian kembali masuk kedalam bilik lalu mengendus bau di dalam bilik tersebut, pemuda itu terlihat seperti seekor tupai yang tengah mengendus makannya.
"Pinjam ponselmu," ujar Jisung segera, namun Seungmin tidak paham dengan apa yang Jisung katakan. "Untuk apa?," Seungmin bertanya.
"Pinjam sebentar!!," Jisung hampir berteriak dan Seungmin dengan masih kebingungan memberikan ponselnya pada Jisung dan langsung di sambar oleh Jisung cepat.
Jisung menyalakan senter pada ponsel Seungmin dan menyoroti dinding besi bilik bianglala tersebut ke segala arah. Hingga pada suatu titik dekat pintu tangan Jisung berhenti bergerak, Seungmin yang melihat itu membelalakkan matanya.
"Ada tulisan disini!!," Seungmin berujar girang, membuat beberapa temannya mendekat karena penasaran.
"Murahan sekali menggunakan air lemon untuk memberikan pesan," Jisung berkata dengan sombong, Ia menyugar rambutnya bangga.
"Apa? Kenapa?," Chan yang tadi sedang berbincang dengan petugas polisi menghampiri Jisung dan Seungmin, begitupun Hyunjin dan Woojin yang mengikuti di belakang.
"Kami menemukan sesuatu," Seungmin memberi tahu, lalu menggeser tubuhnya agar Chan bisa melihat apa yang baru saja mereka temukan.
"Apa ini?," Dahi Chan berkerut ketika melihat tulisan pada dinding bilik bianglala tersebut, Ia tidak mengerti sebenarnya.
"Entahlah, pesan rahasia mungkin," Jisung menjawab santai, karena memang Ia pun tidak terlalu mengerti. Baginya dengan menemukan bukti saja tanpa tahu apa itu sudah cukup membanggakan.
"NPIDLMJVPUTYBUKFCGV. AKU!!", Hyunjin membaca keras-keras tulisan yang berhuruf kapital semua itu, membuat kerutan bingung pada kening masing-masing makin kentara jelas. Apa maksudnya?
"Sudah aku bilang aku benci kode-kodean!!," Hyunjin mengerang sambil menarik rambut kepalanya, membacanya saja sudah membuat kepalanya pening.
"Maksudnya "AKU" disini itu apa? Itu 'dia?'," Woojin yang juga tak mengerti apapun bertanya entah pada siapa. "Seharusnya Hyunjin bisa tentang sandi seperti ini, kau kan anak IT," Seungmin menyinggung, membuat Hyunjin mendegus.
"Aku selalu membolos ketika pelajaran ini, membosankan dan membuat pusing," Hyunjin mengeluh, mengahasilkan gelengan pasrah dari rekan-rekannya. "Kalau begitu kau yang aku tugaskan untuk menyelesaikan kode ini, harus ketemu!!," Titah Chan segera, kemudian berlalu begitu saja sebelum Hyunjin sempat melayangkan protesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[7]SEXY KILLER || SKZ [TAMAT]✓
Fanfiction"Do you know me?," 17+ Rate T-M Gore Thriller Angst/Tragedy YAOI BXB