3. Paralel

70 11 1
                                    

Pagi hari, Rani sudah berada di ruangannya di pengadilan. Rani sengaja berangkat pagi-pagi karena hari ini akan ada yang memberikan konfirmasi mengenai kasus yang ia tangani saat ini.

Rani sudah mempelajari kasus ini kemarin. Dan sekarang ia sudah mengerti letak permasalahannya. Pekerja kepercayaan yang korupsi. Itu intinya. Dan, jujur saja. Rani cukup bosan menghadapi masalah seperti ini.

Apa orang jujur di negara ini sangat sedikit ? Sehingga setiap hari selalu saja ada kasus yang bermula dari kebohongan yang harus Rani hadapi. Negara ini tak kekurangan orang pintar, negara ini hanya kekurangan orang jujur.

Ting !

Ponsel Rani berbunyi. Rani segera melihat ponselnya. Ternyata ada pesan dari Sarah.

From Sarah
"Ran, Pak Rama udah masuk belom ?"

To Sarah
"Belom, kenapa emang ?"

From Sarah
"Ini aku lagi sama orang yang mau ketemu sama Pak Rama."

To Sarah
"Bawa kesini aja."

Tak lama setelah percakapan singkat lewat chat, Sarah pun tiba di ruangannya. Terlihat Rani yang masih mempelajari dokumen di tangannya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam"

"Ran, ini ada yang mau ketemu Pak Rama. Orangnya lagi nunggu di luar." Ujar Sarah kemudian.

"Oh, Pak Rama belom datang." Jawab Rani seadanya.

"Duh, Pak Rama gimana sih ?" Keluh Sarah dengan panik.

Ting !

Ponsel Rani kembali berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang harus Rani baca. Rani pun membaca pesan yang ia terima. Ternyata itu dari orang yang sedang mereka bicarakan saat ini.

From Pak Rama
"Za, sorry. Gue kayaknya bakalan agak telat ke pengadilan. Kalo ada yang nyari gue, tolong lo urus dulu ya. Kalo gak salah, hari ini ada yang bakalan datang. Yang kata gue kemaren. Cuman dia gak tau kasus nya diusut sama lo. Kalo gak salah yang mau datang itu namanya Krishna Raj Sekhar. Lo tanya aja ya.
Sekali lagi gue minta maaf."

Setelah membaca pesan itu, Rani menghela nafas. Lagi-lagi Rama membuatnya sibuk.

"Kenapa, Ran ? Dari siapa ?" Tanya Sarah penasaran karena melihat Rani menghela nafas.

"Pak Rama." Jawab Rani singkat.

"Apa katanya ?" Tanya Sarah lagi.

"Katanya dia bakalan telat datang." Jawab Rani seadanya.

"Lah ? Terus gimana ini ?" Tanya Sarah panik.

"Biar aku yang urus." Jawab Rani dengan pasrah.

"Beneran kamu yang urus ?" Tanya Sarah meyakinkan.

"Iya beneran." Jawab Rani lagi meyakinkan.

"Ya udah. Bentar ya. Aku panggil dulu cogan tadi." Pamit Sarah.

"Tunggu dulu. Apa ? Apa aku tak salah dengar ?" Cegah Rani yang merasa ia salah dengar dan membuat Sarah menghentikan langkahnya.

Cinta Dan AnugerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang