Dateperimen 4: Another Lies

11.1K 724 32
                                        

SEMALAMAN Widhy hampir tidak bisa memejamkan matanya. Otaknya terus berputar memikirkan kejadian semalam. Gadis pemilik rambut pirang yang memiliki tingkah aneh sepanjang pertemuan mereka dengan berani menciumnya di dalam mobil. Bahkan Widhy belum sempat membalas, ah maksudnya Widhy belum sempat bertanya maksud gadis itu melakukannya.

Apakah Viona sudah terpesona dengan pertemuan pertama mereka semalam?

Bisa jadi, siapa kiranya yang berani melawan pesona seorang Widhy Aryaninata? Yah, walupun ia belum mempunyai jejak rekam kencan-kencanan. Iya, semalam itu adalah pertemuan pertamanya dengan seorang gadis. Maksud Widhy, pertemuan pertama ke tahap kencan.

Widhy yakin kencan ini akan berjalan sesuai dengan keinginannya karena Viona sudah membuktikannya semalam.

Widhy buru-buru mencari handphone-nya, ia ingin memastikan kejadian semalam merupakan bagian dari mimpi atau bukan?

Begitu sambungan sudah terhubung, yang ia tangkap justru bunyi krasak-krusuk.

Suara apa ini?

Beberapa saat kemudian, terdengarlah suara Dhisti yang menjawab malas-malasan.

Sepertinya Viona masih tidur.

"Viona, apa kamu masih tidur?"

"Heum ...."

"Kamu belum bangun?"

"Ini siapa sih, ganggu tidur aja? Masih ngantuk tau!" Dhisti berkata kesal, matanya masih terpejam. Tangannya mencari-cari selimut yang ternyata jatuh ke lantai.

"Saya Widhy."

"Widhy? Widhy siapa sih? Tukang ojek online? Maaf, saya nggak pesan."

Di tempatnya, Widhy mengernyit aneh dengan jawaban melantur Dhisti, sepertinya gadis ini benar-benar belum bangun dari mimpinya.

Tapi kenapa bisa menerima telepon?

"Widhy Aryadinata dari Dateperimen. Baru semalam kamu udah lupa? Apa kamu juga lupa udah mencium saya?"

Otaknya mulai berpikir meski netranya masih terpejam. Dan saat sudah berhasil menangkap memorinya, indra penglihatan Dhisti langsung terbuka. Dhisti bangun dan duduk, masih di atas kasurnya.

"Oh Mas Widhy ya? Ya ampun, saya kira siapa lho. Ada apa Mas menghubungi saya? Ini 'kan masih pagi."

"Saya mau nanya soal semalam."

Tamat riwayatku.

"Oh!" Dhisti mengucek matanya untuk melihat jarum jam di dinding kamarnya. Waktu masih menujukkan pukul lima pagi.

"Saya cuma ingin memastikan jadwal Date Meeting pertama kita, itu benar Minggu depan?"

"Hah?" Dhisti mengacak rambutnya asal.

"Halo, kamu bisa dengar saya?" Widhy masih menunggu jawaban.

"Bisa kok, bisa." Dhisti menjawab cepat seraya menarik selimutnya yang jatuh.

"Terus kenapa nggak dijawab?"

"Saya pikir nggak perlu ada Date Meeting deh, Mas!"

Dhisti akan mencoba menolak sekali lagi, barangkali pertahanan lelaki bernama Widhy Aryadinata itu luluh.

"Kenapa?"

"Ya saya mau aja kencan ini batal!"

Mendengar hal itu, Widhy merasa harga dirinya terjun bebas. Belum apa-apa ia sudah ditolak kencan. Memangnya Widhy seburuk apa, sampai tidak ada gadis yang mau kencan dengannya? Lagi pula gadis ini sudah mencuri ciuman pertamanya. Widhy tidak akan membiarkan hal ini terjadi.

DateperimenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang