05

4.3K 335 27
                                    




"Tidur yang nyenyak sayang" Jisung menyelimuti tubuh Chenle yang setengah telanjang itu lalu ia mengecup pipi Chenle yang chubby.

"Dia wangi sekali aku ingin mencicipinya" Batin Jisung sambil tersenyum memandang wajah Chenle yang terlihat polos ketika tidur.

Jisung keluar dari kamar dan langsung menuju ke dapur karena dari pagi tadi ia belum makan, sehingga perut Jisung sudah berbunyi seperti di dalam club malam. Jisung membuka kulkas Chenle yang memiliki empat pintu itu.

"Woah gila ini persediaan makan ku selama tiga tahun" Jisung akhirnya mengambil beberapa bungkus mie,telur,dan daging yang ada di kulkas Chenle.

Ia langsung memasak mie itu dan bergegas membawanya menuju kamar Chenle.

Dengan hati-hati Jisung membawa dua mangkuk mie yang terlihat menggiurkan itu dan menaruhnya di meja.

"Sayang bangun makan dulu ya" Jisung membelai kepala Chenle pelan agar Chenle terbangun dari tidurnya.

"Nghh aku ngantuk, aku juga tak lapar" Chenle kembali menutup dirinya dengan selimut tebal itu.

"Hei bangunlah sekarang atau kau ingin bangun nanti dengan keadaan sudah tidak perawan hmm?" Jisung membisikan kalimat itu ke telinga Chenle. Sontak sang iblis langsung terduduk tegap dari bangun nya.

"Ihh iya-iya baiklah aku bangun huhh" Jisung langsung menyodorkan mangkuk berisi mie kuah itu.

"Jisungie" Chenle menatap Jisung yang hendak menyendokan mie itu ke mulutnya.

"Hm?" Jisung kebingungan melihat tingkah Chenle yang semakin hari semakin aneh itu.

"Suapi akuu badan ku lemas" Chenle merengek kepada Jisung dengan manja.

"Boleh tapi setelah aku suapi,kita main kuda-kudaan bagaimana?" Jisung ber-smirk ke arah Chenle.

Lagi-lagi Chenle dipermainkan oleh Jisung. Ia langsung melahap habis mie nya hingga mangkuk itu bersih tak tersisa.

"Pintar" Jisung mengecup kening Chenle pelan.

"Jadi selama ini kau pikir aku bodoh hah?" Amarah Chenle akhirnya meluap Ia tak tahan dipermainkan terus.

"Iya,ada apa bukannya kau bodoh dari lahir?" Jawab Jisung dingin dan ia bergegas keluar dari kamar Chenle.

"PARK JISUUUUUUUNNNGGGG"

.
.
Drippin
.
.

   "Jisung sayang aku akan segera menemukanmu" Gumam wanita itu sambil menatap foto Jisung yang sudah berlumuran darah hitam.

Ia menggenggam pisau dan segera memasukannya ke dalam tas nya.

"Zhong Chenle,Jisung hanya milik ku HAHAHAHAHAHA"

.
.
Drippin
.
.

   "Halo mami?" Chenle mengangkat telpon dari ibu nya.
"Ah ya mami ada temanku yang ingin menginap disini apa boleh?"

"........"

"Bukan pacarku dia calon menantu mami nanti hihi"

"........"

"Oke mami bye love u"

"Lele sayang belum belajar?" Jisung bertanya pelan sambil menatap wajah Chenle yang baginya manis sekali.

"Nanti jam 8 saja aku malas" Chenle menenggelamkan wajahnya ke bantal saking malasnya dia hari ini.

"Oh kalau begitu lebih baik aku mencari istri baru saja yang rajin,yang pintar,yang tidak marah-marah terus" Jisung menyindir Chenle secara halus.

Seketika setelah mendengar ucapan Jisung Chenle langsung melompat dari kasur ke meja belajar nya.

"Jisungie aku tak mengerti ajari akuu huuh" Gerutu Chenle sambil merengek kepada Jisung,besok ada ulangan pelajaran yang paling Chenle tidak suka yaitu kimia.

"Kau saja tidak mengerti apa lagi aku Lele sayang"

Chenle mendengus kesal mendengar ucapan Jisung, Ia hanya memutar-mutar pena nya, membolak-balik kan buku nya berulang kali.

"AAAAAAAA PUSINGGGG" Jisung tersentak mendengar suara Chenle yang nyaring itu, sampai-sampai hp nya jatuh ke lantai.

"Ssh sudah jangan dipaksa tidur saja yuk sayang" Ujar Jisung sambil mengusap kepala Chenle.

Chenle pun langsung mengangguk kan kepala nya dan langsung menuju kasur empuk miliknya.

Jisung pun menyelimuti Chenle dan mengecup pipi Chenle yang bulat dan berwarna merah ceri itu. Lalu Jisung berjalan ke arah sofa yang ada di ujung kamar Chenle.

"Jisungie mau kemana"

"Ya tidur di sofa kenapa?" Jisung kebingungan melihat wajah Chenle.

"Tidur disini aku takut" Chenle menepuk kasur di sebelahnya mengisyaratkan Jisung untuk tidur satu kasur dengan nya.

"Jangan sayang bahaya"

"Kumohon Jisungie" Chenle mem-pout kan bibirnya dan memasang puppy eyes nya, benar-benar menggemaskan sekali.

"Hah iya baiklah" Jisung pun segera berbaring di samping Chenle dan langsung menutupi dirinya dengan selimut. Dan keduanya pun tidur pulas.

ᴅʀɪᴘᴘɪɴ | ChenSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang