VIII. [2/2]

416 62 7
                                    

Tanpa basa-basi ia membuka pintu bergegas mencari yang lebih muda. Namun, apa yang ia lihat berbeda. Hueningkai nya berada di pangkuan pria lain yang pasti bukan dirinya.

+×+

Do Mi Ka Do Mi Ka Do Es Ka Es Ka Do Beo Beo.

"DEK?!"

"Eh? KAKAK!"

Hueningkai bangkit dari pangkuan Taehyun, menghentikan permainan yang sedang ia lakukan. Ia merentangkan tangan mengode untuk dipeluk oleh yang lebih tinggi.

"Stop, dia siapa hm?"

Soobin menahan tangannya untuk menangkap si Uwu. Pertanyaannya yang terlalu mendadak membuat Hueningkai kaget. Hey? Kenapa dengan Soobin?

"Jawab, Kean. Dia siapa?"

Soobin menarik Hueningkai ke teras. Hueningkai yang tak terima berusaha memberontak. Ia tak suka diintiminasi.

"A-ah..."

Mata si kecil memanas, masih berusaha membendung cairan bening di pelupuknya.

"Lupa sama janjimu sendiri hm? Jawab Kean!"

"D-dia itu eum"

Hueningkai menunduk, menangis terisak. Air matanya jatuh tanpa diperintah, membuat Hueningkai malu dan berusaha mengusap matanya kasar.

+×+

"Gua kudu keluar."

Taehyun merasa tak enak, nalurinya berkata bahwa si tamu yang tak ia ketahui tadi adalah pacar Hueningkai yang salah paham. Mendengar isakan yang samar, ia berlari menuju teras.

"Loh Dek?!"

"Lu apa-apaan bangsat."

Tangan Soobin mengepal hampir memukul wajah yang tak ia ketahui siapa. Berani sekali ia menyentuh miliknya lagi, batin Soobin.

"Kalem lah. Kenalin, gua Cakra. Sepupu dari Kean. Gua disini diamanati buat jenguk Kean. Ini amanat dari orang tua Kean sendiri. Orang tuanya yang masih mengurus perusahaan di Prancis rindu."

Cukup untuk membuat Soobin tertohok. Ia mendekati Hueningkai yang masih menunduk lalu menarik badan kecilnya ke dalam pelukan.

"Maafin Kakak, Kakak tadi gegabah. Kakak ga tau kalau dia sepupumu, Kakak ga suka kamu disentuh orang lain."

Pupil mereka bertemu, saling menatap intens. Hueningkai bergerak rusuh di pelukan Soobin untuk membersihkan sisa air matanya.

"Maafin Kakak ya?"

Hueningkai melepas pelukannya. Menatap Soobin dan mengangguk lucu.

"Welcome Kak!"

Soobin tersenyum hangat sambil memandangi kesayangannya itu. Entah kenapa Hueningkai sehabis menangis akan sangat menggoda. Mata merah yang satu dengan rambut acak-acakan. Jangan lupakan bibirnya yang pucat dan bekas air mata menjadi poin plus untuk visualnya. Soobin tak tahan.

Cup

"Emh K-kak!"

Tak ada tolakan. Bunyi kecipakan itu benar-benar jelas terdengar. Sangat merdu.

Soobin masih berusaha mengontrol ciumannya. Hanya ada lumatan ringan, tak ada nafsu. Bibirnya beruntung bisa mengecap rasa semanis ini.

"Bangsat gua jomblo sendiri." Batin Taehyun.

Ia masuk ke rumah dan membanting pintu asal. Membuat kedua insan yang sedang melepas rasa rindu itu kaget dan melepas tautannya. Tak ada respon, mereka hanya terkikik kecil lalu ikut masuk ke dalam rumah.

+×+

Pojok penulis

Maapin kalau up nya ga teratur:(
Semoga kalian suka, jangan lupa tinggalkan jejak:'D

Maapin kalau up nya ga teratur:( Semoga kalian suka, jangan lupa tinggalkan jejak:'D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai kakak-kakak! Mau ikut main Do Mi Kado bareng Kak Cakra?^^"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aafreeda [SooKai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang