RUQAYYAH PUTRIANI

32 3 0
                                    






"Assalamualaikum wr wb." dia menoleh kekanan. "Assalamualaikum wr wb." lalu kekiri. Dia mengambil tasbih untuk berdzikir lalu kedua tangannya menengadah keatas berdoa kepada yang Kuasa. Berdoa agar selalu dilindungi dan dijauhkan dari hal buruk, tak lupa pula untuk bersujud sebagai bentuk syukurnya atas segala nikmat yang telah diberikan kepadanya. Setelah berdoa, dia membuka kitab yang menjadi pedoman umat islam, Al-qur'an. Dilanjutkan dengan membaca kalam suci dan hafalan-hafalannya yang dia harapkan akan memberi syafaat baginya dan keluarganya. "Shodaqollah Hul 'Azim."

"Lancarkanlah hari pertama Yah sekolah, Ya Rabb." Ujarnya dalam hati.

Dia Ruqayyah Putriani. Gadis dengan wajah cantik dan teduh itu baru pindah tempat tinggal beberapa minggu lalu dikarenakan sang Abi mendapat tugas yang mengharuskan mereka pindah. Ya, Abi-nya pekerja kantoran yang mendapat gelar kepala manajer keuangan dikantor pusat Pixon Grup, perusahaan besar yang telah banyak menyebarkan cabang-cabang dibeberapa provinsi. Dia juga dipindahkan kesekolah yang cukup terkenal di Jakarta Utara, SMAN Satya Negara. Dia hanyalah gadis yang tetap berusaha mengejar cinta sang Illahi ditengah maraknya pergaulan yang sekarang bisa dikatakan bebas. Dia sering ikut kajian jika memang itu ada didaerah tempat tinggalnya.

Terdengar suara ketukan pintu kamarnya. "Ayyah.." Panggil Aminah sang Umi.

"Iya Umi?"

"Kamu udah nyiapin semua keperluan sekolah kan?"

"Iya Mi, udah Yah siapin semuanya kok." kata Ruqayyah sambil tersenyum. Lalu ia berdiri menghampiri Umi-nya dan mencium kedua pipi sang Umi.

Umi-nya hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kebiasaan sang putri yang begitu manja terhadapnya. "Kebiasaan deh" ujar Umi-nya sambil terkekeh. "Ya udah, Umi kedapur dulu nyiapin kamu makanan buat sahur. Kamu puasa kan?"

"Iya dong Umi,abis ini Yah turun juga mau bantuin Umi."

Sejak kecil dia diajarkan oleh kedua orangtua-nya puasa Senin-Kamis agar terbiasa untuk tidak menaruhkan nafsu semata terhadap sesuatu yang tampak sangat nikmat tapi tidak ada artinya sama sekali yang nantinya justru membuat kita sampai kufur nikmat.

"Ya udah, Umi tunggu dibawah ya!"

"Siap Umi."












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang