Sudah sebulan sejak adegan ranjang Krist dan Singto. Bwahahaaaaaa!!!! Eska somplah!! Skip!!
Seminggu yang lalu, Mook dan Toy menikah, lalu dua hari berikutnya Tae dan Tee menikah. Dan sekarang, Tae serta Tee tinggal di Milan bersama dua pasangan lain.
Mook dan Toy? Menetap di Thailand menemani sang Pho, serta membuatkan cucu yang banyak untuk mereka.
Nah, pagi ini adalah pagi pertama kehidupan di Milan untuk tiga pasangan yang tinggal serumah.
Seperti pagi dahulu kala sebelum pernikahan, Tee tengah memasak di dapur dibantu oleh Bass dan Krist. *Calon emak semua*
"Krist, kudengar kau jadi model sekarang?" Tanya Tee mengawali, ya kan dia baru datang semalam, jadi belum paham betul keadaan rumah ini.
"Begitulah Phi, entah apa yang fotografer itu lihat hingga mengajakku menjadi modelnya"
"Itu karena kau sangat cantik." God yang baru saja memasuki dapur.
"Apa? Cantik? Aku rasa matamu buta!" Krist membantah ucapan God.
"Bukan aku yang buta, Mook yang buta karena pernah menikahi pria cantik sepertimu..." Bukannya merasa bersalah, God malah mencela Krist.
"Pletak!" "Bicara seperti itu lagi ku buang kau ke sungai!" Entah darimana Singto berdiri di belakang Godt.
"Phi!!" Godt berteriak sembari mengusap kepalanya yang baru saja di pukul oleh Singto.
"Pagi..." Mengabaikan emosi Godt, Singto mencium pipi Krist begitu saja.
"Pletak!" "Nikahi dulu baru cium!" Kini Tae yang memberikan pukulan pada Singto.
"Aih!" Singto mengusap kepala belakangnya, Krist hanya terkekeh melihat ini.
"Bass, jam berapa kuliahmu hari ini?" Tae yang baru saja memberikan kecupan pada Tee sudah duduk disalah satu kursi.
"Pukul 9 Phi..." Bass menyodorkan segelas teh untuk Tae.
"Berangkat bersama?" Tawar Tae.
"Dia berangkat denganku!" Godt langsung menyela dan duduk di tempat biasanya.
"Sing? Kau tak ingin membawa dia pergi?" Tae menunjuk ke arah Godt, mengganggu ketenangan Singto yang tengah memeluk Krist.
"Memangnya aku barang?" Protes Godt sebelum Singto menjawab.
"Ah! Phi berangkat bersama Bass. Godt dan Krist akan pergi denganku. Tee? Kau pergi dengan siapa?" Tanya Singto yang sudah melepaskan pelukannya.
"Aku akan pergi sendiri. Aku hanya perlu bicara dengan direktur rumah sakit" Tee ikut duduk disamping Tae setelah selesai menyajikan makanannya.
"Phi, kenapa aku harus ikut denganmu?" Godt masih protes.
"Biasanya juga kau ikut denganku. Kau pilih mana? Ikut denganku atau dengan Phi Tae?" Tawar Singto yang mendapat protes dari Godt.
"Ah, aku ikut dengan Phi Sing saja." Jawab Godt.
Selesai dengan sarapan pagi, Bass di antar ke universitas oleh Tae sebelum Tae pergi menuju salah satu bengkel miliknya. Sedangkan, Tee pergi menuju salah satu rumah sakit keluarga Ruangroj, ia akan menjadi salah satu dokter disana. Tee memang menolak menjadi seorang yang berpangkat, ia lebih memilih menjadi dokter biasa saja. Memiliki pangkat akan menambah tanggung jawab, itu pikirnya.
Disisi lain, Krist baru saja tiba di tempat casting, hanya peran pendamping, tapi seorang fotografer menyarankan untuk mencoba, padahal ia lebih suka mengurus perusahaan. Setelah menurunkan Krist, Singto dan Godt menuju sebuah bangunan baru, bangunan ini rencananya akan dijadikan cafe dilantai bawah serta restoran dilantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice? (SK) (END)
Fiksi PenggemarJadi disini salah satu dari SK sudah menikah dan akankah dia memilih melepas sang istri atau tidak? Hahahaaaaa Setelah itu yaudah gitu