Terlihat seorang gadis berambut panjang yang mengenakan seragam salah satu sekolah menengah atas, seperti pelajar biasanya dia berjalan di area sekolah dengan membaca buku dengan sangat serius tanpa memperhatikan sekitarnya. Dia tampak serius membaca beberapa halaman tanpa adanya gangguan, dia memang selalu terfokus. Karena memang itu telah menjadi kegiatan rutinnya hampir setiap pagi, ketika dia menuju sekolah. Brielle dia lah orangnya, yang hanya sesekali membenarkan kaca matanya tanpa menoleh. Dia kadang hanya sedikit melirik jalan kearah depannya.
Tanpa Brielle sadari ada sekumpulan gadis yang tengah menantinya di atas atap sekolah. Tampaknya ketiga gadis itu akan mencelakai gadis manis itu. Mata mereka benar-benar bahagia ketika melihat Brielle sudah mulai mendekat. Mereka terkenal dikelas, sebagai seorang yang jahil dan juga pembully sejati.
"Lihat, Brielle sebentar lagi berada di bawah kita" ujar salah seorang gadis yakni Olla teman sekelasnya sendiri.
Dia berbicara pada Eve yang berjalan bersama Eli yang membawa Sebuah pot Kaktus di tangannya. Eli menyerahkan pot itu pada Eve, dengan sedikit ragu. Eve yang menerima pot itu tak peduli dengan apa yang Olla pikirkan. Sebenarnya memiliki alasan khusus kenapa berniat mencelakai dia, karena mereka berfikir mereka akan mendapatkan video baru untuk diunggah di web mereka. Mereka berniat memviralkan kejadian itu, agar Brielle malu. Terlebih dia cukup disayangi para guru, itu juga yang membuat iri beberapa diantara mereka.
"Brielle harus di beri pelajaran karena sudah merebut perhatian kekasihku." geram Eli dengan kilatan kebencian di kedua matanya.
"Apa tidak masalah jika kita menjatuhkan pot itu di atas kepalanya?" Ujar Olla benar-benar khawatir. Olla menatap kedua temannya ragu.
Eve yang melihat itu geram ingin rasanya, dia memarahi Olla tapi dia ingat Olla itu salah satu Sahabat baiknya. Bahkan sejak kecil, mereka dibesarkan hampir selalu bersama-sama. Dibesarkan pun juga dengan pola asuh yang hampir sama. Besar dengan penuh kekuatan dan juga kekejaman.
"Olla.. tenang saja dia tidak akan mati hanya gara-gara pot ini. Kepalanya mungkin akan sedikit terluka. Percayalah padaku." Ujar Eve sedikit menenangkan Olla yang kelewatan polos itu.
"Tapi..... " Ucapan mereka terhenti setelah dia dan Eli mendengar suara Eve yang menyuruh mereka cepat.
Keduanya bergegas mendekati Eve yang berada di pinggir atap sekolah. Setelah memastikan kan Brielle benar-benar di bawah mereka. Eve melepas Pot kaktus itu. Dengan cepat mereka bersembunyi agar tidak ada orang yang melihat mereka.
Sebelum pot itu jatuh di atas kepala Brielle. Sepasang tangan gadis lain tampak menarik tangan Brielle dengan cepat dalam pelukannya. Briell yang terkejut akan perlakuan gadis itu hanya dapat merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Brielle dia cukup kaget setelah matanya nya melihat sebuah pot yang terjatuh di dekatnya. Pot itu hampir saja mengenai nya jika Zee yang memiliki bahu yang lebar ini tak menarik dan memeluknya. Brielle tak bisa membayangkan bagaimana jika pot itu mengenai kepalanya. Tanpa Brielle sadari bulih-bulih air mata turun membasahi pipi dan seragam seorang Zee yang memeluknya. Sebenarnya mereka berdua sama-sama terkejut. Zee sedikit berdecak menggenggam kuat telepak tangannya, dia langsung mencoba mencarai keberadaan siapa yang berani-beraninya mencelakai Brielle salah seorang yang paling jenius disekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WORD HARD TO SAY
RomanceGadis polos dan lugu itu bernama Gabrielle Angelina dia pendiam dan begitu lembut, dia sensitif dan juga penyabar. Hidupnya berantakan setelah mengenal Azizi Shafa Asadel seorang siswa pindahan yang begitu petakilan hobi membuat onar dan kericuhan...