8. Traitor

510 89 15
                                    

  Ke-empat orang tersebut ternganga saat mendengar moderator barusan, akhirnya seorang Guardian berhasil melindungi orang yang benar.

  Kai menghela nafasnya sejenak, “Akhirnya Guardian berhasil ngelindung orang juga”

  Disebelahnya May ikut mengangguk, “Iya gue takut kalo Guardian bisa aja mati di bunuh sama Werewolf”

  “Huft...lega juga akhirnya, yaudah kuy kita ke lapangan” Ajak Jiheon yang disetujui oleh ketiga temannya.

  Gue harus bisa nemuin Guardiannya ~ Batin seseorang.

 






   “GUARDIAN!! I LOVE YOU!!”

   Disebelahnya Samuel menjitak kepala Doyoung, membuat si empunya meringis kesakitan, “Jangan tereak di depan kuping gue juga duyung!”

  “LO PIKIR DIJITAK GINI KAGAK SAKIT KANEBO KERING!” Teriak Doyoung tak kalah, membuat Samuel ingin melempar Doyoung ke dalam lubang Blackhole karena terlalu berisik.

  “Anjir nih orang malah ribut!” Celetuk Yedam yang baru saja datang bersama Jisung.

  Lami yang berada di sebelah Jisung kali ini menatap canggung sebentar, lalu segera memalingkan wajahnya, sedangkan Jisung disebelah mengernyit tak paham.

  Baru saja Jisung ingin memanggil cewek tersebut, tetapi dengan cepat Lami menghindar dan berpindah tempat seolah tau Jisung ingin berbicara kepadanya, tetapi yang tidak dimengerti oleh cowok tersebut, kenapa sikap Lami tiba-tiba berubah secepat itu?

  Apa Jisung salah saat Lami barusan meminta bersembunyi bareng, tetapi cowok itu malah menolak.

  Jisung tidak memanggil cewek itu lagi, tetapi dia akan berbicara kepadanya jika bersembunyi lagi.

  Lalu terakhir datanglah Yeojin, membuat senua yang ada disitu menatap tajam ke arah cewek tersebut, sedangkan cewek tersebut tak peduli, yang dia pedulikan adalah Yuna, dia bersyukur karena cewek itu tidak terbunuh saat ini. 

  Dan kali ini Yeojin berdoa semoga Yuna bisa menyelesaikan permainan ini dan bisa hidup di dunia dengan damai seterusnya sampai kapanpun.

  “Selamat untuk Guardian, akhirnya bisa menyelamatkan nyawa seseorang, saya kira kau akan salah melindungi orang lagi”

  “Ck! bacot” Celetuk Yedam.

  “Santai dong Bang Yedam. Saya akan kasih 10 menit untuk berdiskusi dari sekarang!”

  “Gue gak tau tuh orang tau nama gue darimana” Gumam Yedam,membuat semua kompak menoleh ke arah cowok tersebut, sedangkan cowok tersebut menaikan alisnya.
 
  “Eh iya, kali ini gue baru sadar, bahkan dia aja tau nama panjang kita semua!” Ujar Doyoung, yang diangguki oleh yang lain.

  “Dukun kali dia!” Celetuk Doyoung, lagi-lagi Samuel menjitak tetapi tepat di pipinya.

“Sembarangan ae lu ngomong karpet terbang!”

“Suka-suka gue lah gigi miper! bisa jadi bener kan ucapan gue” Sedangkan Samuel hanya mendelik kesal.

  Semut diinjek gajah, iyain ajah.

  “Eh ada kertas jatoh!” Gumam Yuna, saat sadar kertas tersebut jatuh dari atas. Mungkin atas langit?

  “Dari Haruto tuh, buka! buka!” Pinta Yedam tak sabar begitu juga dengan yang lainnya.

  “Sabar nyet sabar” Yuna mulai membuka kertas tersebut, dan membacanya dengan kening mengkerut. Tulisannya lumayan panjang.

 

Die At Night 02-04 line✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang