Asap mengepul di udara, dan suara motor serta sorak-sorai orang-orang menjadi melodi lagu yang memenuhi Sirkuit kali ini. Jangan tanya mengapa, karena alasannya tentu saja ada pada gadis berambut gradasi ungu pastel yang baru saja memenangkan pertandingan. Afsana Fadwa Rafiqah, nama lengkap yang ia sembunyikan dari khalayak ramai. Ia lebih di kenal dengan nama Queen atau Afsa, entah apa alasannya ia menyembunyikan nama seindah itu.
"Queen! My girl!" Teriakan pria dengan jaket kulit itu membuat gadis itu menoleh dan tersenyum lebar.
"My girl has always been a winner!" Ucapnya lagi sembari memeluk gadis itu dengan senyum yang mengembang.
[Gadisku pasti selalu menjadi pemenang]
"Tikungan lo makin gila Queen!" Pujinya sembari menepuk pundak gadis itu. Dion Aktawijaya, nama pria yang akhir-akhir ini menjadi teman dekatnya semenjak ia tergabung dalam geng motor 'Foxy'.
Afsa tersenyum angkuh, kemudian menoleh menatap pria yang tadi menjadi lawan pertandingannya.
"Kunci motor!" Ucapnya dengan seringai pada bibirnya. Lalu dengan cepat menangkap lemparan kunci motor dari sang lawan, hadiah dari pertandingan kali ini.
"Gue traktir makan kalian hari ini," Ucapnya sembari melangkah pergi meninggalkan kerumunan teman gengnya yang bersorak senang.
_____
"Lo nggak bakal pulang hari ini?" Pertanyaan dari Dion membuat seluruh atensi menatap pada Afsa.
"Buat apa gue pulang" Jawabnya santai sembari menyandarkan diri pada sofa. Kini mereka semua tengah berada di Basecamp merayakan kemenangan Afsa.
"Lo masih punya keluarga, Queen" Sambung Arka, teman dekatnya selain Dion.
"Males, nanti pulang pasti gue di marahin lagi"
Dia kemudian beranjak menuju salah satu ruangan yang ada di sana, mengabaikan tatapan dari teman-temannya. Walaupun Basecamp ini menyediakan beberapa ruangan kosong, namun kebanyakan dari mereka adalah laki-laki. Hari ini tidak ada anggota geng perempuan yang menetap di Basecamp, kecuali Afsa.
"Pantes sih keluarganya marah," Celetuk Dion.
"Pasti karena dia perempuan kan?" Tanya Bima, salah satu anggota geng Foxy.
"Itu salah satunya"
"Emang ada berapa salahnya?" Bima kembali melayangkan pertanyaan yang malah di suguhi lemparan kulit kacang pada kepalanya.
"Keluarganya agamis" Jawaban yang mampu membuat semuanya terdiam.
______
Pagi ini adalah pagi seperti biasanya, tak ada yang istimewa di kehidupan Afsa. Ia mandi dan cepat bergegas ke sekolah, meninggalkan Basecamp dengan banyak orang malas di dalamnya.
Motor ninjanya berhenti di parkiran sekolah, ia melepas helmnya dan jaket kulit yang melekat di tubuhnya. Mengibaskan rambut gradasi ungunya yang membuat beberapa siswa menatapnya. Ia dengan malas berjalan di lorong sekolah sembari menyampirkan tasnya di pundak, tatapan orang-orang padanya masih sama.
"Afsa!"
Gadis itu menghentikan langkahnya, lalu menoleh menatap gadis berjilbab putih yang sepertinya akan mengatakan hal yang sama.
"Kamu nggak pulang lagi? Ummi khawatir sama kamu, Sa"
"Jangan ikut campur urusan gue" Balasnya lalu melanjutkan langkahnya.
"Kamu berubah!" Pekikan nyaring yang membuat Afsa menghentikan langkahnya lagi
"Itu ucapan lo yang ke sepuluh kalinya, Aletta " Timpalnya sembari membalikan badan dan menatap wajah sahabat lamanya.
"Bang Ikram semalam nyari kamu kemana- mana, pulang ya Sa.."
Afsa hampir saja melupakan kakak kandungnya itu, Ikram Al Fadwa. Huh, masalahnya tak akan pernah selesai.
"Nanti gue pikirin" Setelah itu, ia berlalu begitu saja mengabaikan tatapan sedih Aletta yang sering ia lihat akhir-akhir ini.
Ini semua berawal dari kematian Abinya, ia terlalu terpukul dan tak menerima garis takdir yang telah ditetapkan. Ia menyalahkan Tuhan atas semua yang menimpanya, lalu terpilihnya ia untuk pergi ke Amerika menjadi faktor paling berpengaruh pada perubahannya. Dan di situlah, Afsana berubah, bukan sosok gadis cantik dengan jilbab lebar, bukan pula gadis yang selalu ramah pada semua orang. Kini, hanya tersisa Afsana sang ratu balap. Gadis angkuh, pembangkang, dan tidak mengenal Tuhan.
Akankah semuanya dapat berubah?
______
Hai semuanyaaa...
Selamat datang di cerita ke 2 ku, ini adalah publikasi yg kedua kalinya setelah bbrp hal yg di revisi.Silahkan save di library kalian, dan jangan lupa baca ceritaku yg lainnya ya!
Votenya dong! ❤️
Revisi, 12 Juli 2021
Gyn_Na✨
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSANA [Revisi]
Teen FictionAfsana Fadwa Rafiqah. Dia adalah anak dari seorang ustadz. Jadi tak heran, jika dia terlihat sangat ta'at pada Tuhan maupun orang tuanya. Kehidupan sejak kecilnya yang selalu dibalut dengan agama membut dia menjadi gadis muslimah yang baik. Namun, s...