16. sun

2.8K 241 20
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"dami bisakah kau me photo copy kan file ini satu jam lagi kita akan rapat bersama sajangnim jangan lupa membawanya"

Disinilah aku sekarang melakukan aktivitas seperti biasanya di ruang likup yang sesak diperkantoran mengetik file yang dapat mematahkan setiap jari tanganmu,membuat bokongmu keram karena duduk selama berjam-jam, aku sudah terlalu lama mengambil cuti dan hasilnya aku mendapatkan perkerjaan yang menumpuk seperti beban hidupku yang tak ada habisnya.

"baiklah sunbaenim aku akan mengerjakannya"dengan sigap aku pergi ketempat photocopy yang telah disediakan oleh kantorku yang jarak nya dekat berkelang satu ruangan dari ruang kerjaku, akupun memphoto copy file-file yang akan menjadi bahan rapat, tetapi seseorang menepuk bahuku.

"hai dami lama tak jumpa sepertinya kau tidak baik-baik saja, kulihat sekarang keadaanmu bertambah kacau"terlihat wanita yang memakai kemeja bewarna putih jangan lupa rok pendek selutut yang super ketat serta make up yang tebal, dan juga tatapan mata yang sinis, bahkan aku malas untuk melihatnya.

"tentu saja aku baik-baik saja hyorin-shi kau selalu mengurusi hidup orang lain lebih baik kau pergi aku punya urusan, aku tidak mau berdebat denganmu hari ini" aku membalasnya pertanyaan dengan sengit aku tau dia tidak menyukai ku sejak aku bekerja disini. Terlihat raut wajah yang tidak suka dan tatapan mata yang tajam seolah aku adalah mangsanya yang siap di terkam, serta tangan yang mengepal, kuharap dia kesal atas ucapanku sehingga dia pergi dari sini.

"oh kalau begitu, kemarin aku melihat namja chinggu mu jalan dengan seorang wanita yang cantik lebih baik dari pada dirimu, oh.... Jangan lupa mereka berpengangan tangan seperti sepasang kekasih yang romantis,apakah kau sudah putus dengannya? Kuharap iya, mana mau pria berpacaran sepertimu dengan penampilan tidak menarik bahkan aku melihatmu saja sudah muak, aku setuju namchin mu memutuskanmu hahahahah....."

Sial ku harap dia bisa terjun dari atas gedung ini dan mati seketika, kenapa mulutnya sangat ingin aku remas tak bisa di rem, aku harap dia bisa menemui ajalnya dengan cepat. Baiklah aku akan sabar untuk waktu ini jangan sampai wanita ini merusak hariku dan menambah beban hidupku, harus sabar jangan sampai tangan ini melayang diwajahnya yang penuh akan make up.

"apakah sudah selesai bicaranya kau sudah membuatku tuli akan omong kosongmu yang tidak berguna dan tidak bermutu kalau sudah selesai kau silahkan pergi dan jangan sampai kau muncul dihadapanku, aku juga muak dengan wajah sialan mu itu, kalau tidak aku akan pergi duluan kerjaanku disini sudah selesai aku akan pergi, semoga harimu menyenangkan" dengan cepat aku membereskan lembara-lembaran file yang akan menjadi bahan untuk rapat dan meninggalkan wanita ular ini. Ku harap dia kesal dengan perkataanku rasanya lega mengucapkan apa yang kau ingin ucapakan, baiklah hari ini tidak terlalu buruk, walaupun hambatan kecil yang sedikit menggangu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"ini sunbae file-file yang kau minta tadi aku sudah memphotocopy dan membawa salinan aslinya untuk rapat nanti, ada bisa ku bantu lagi sunbae?" aku memberikan file yang telah diperintahkan tadi oleh pria yang kusebut sunbae.

Terlihat pria ini berperawakan gagah yang sedang mengecek hasil perkerjaanku yang tadi dia berikan padaku, tidak lupa pula kacamata yang bertengger indah di hidungnya yang mancung, dia terlihat serius membaca file itu sehingga alisnya berkerut hingga bisa terlihat seperti menyatu dan bibir yang peach serta tipis yang bergerak membaca setiap kalimat yang ada di beberapa kertas, setelah membacanya dia melihatku tersenyum manis dengan tatapan sulit diartikan.

"bagus sekali dami seperti kuharapkan, saat pergi kerapat jangan lupa membawa berkas hasil kenaikan saham kita ke sajanim apakah kau sudah menyelesaikannya?" dia bertanya padaku dengan tersenyum hangat, aku bisa merasakan bahwa senyuman itu sangat...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bagus sekali dami seperti kuharapkan, saat pergi kerapat jangan lupa membawa berkas hasil kenaikan saham kita ke sajanim apakah kau sudah menyelesaikannya?" dia bertanya padaku dengan tersenyum hangat, aku bisa merasakan bahwa senyuman itu sangat tulus di berikannya untukku

"tentu saja sunbae aku sudah mengerjakannya jauh-jauh hari,dan mengevaluasikan kenaikan rata-rata saham di perusahan kita jadi kau tidak perlu khawatir lagi, oh yah sunbae berapa menit lagi akan rapat agar aku bisa mengambil berkasnya di mejaku?"

"sekitar 25 menit" dia melihat jam tangannya yang mahal keluaran terbaru produksi gucci yang terkenal, aku bisa menaksir harga jam itu puluhan juta won, mungkinkah tiga kali lipat harga apartemenku "mungkin kau bisa mengambilnya dan pergi keruang rapat bersamaku nantinya aku akan menunggumu disini untuk mengambilnya"

"oh...baiklah sunbae aku akan segera kembali" aku segera menuju pintu keluar tapi...

"oppa"


"maaf sunbae apa yang kau katakan tadi?"aku menoleh kearahnya karena dia sepertinya mengatakan sesuatu dan terlihat wajahnya sedikit memerah apakah dia sakit?.

"oppa....panggil aku oppa kita sudah berkenalan lebih dua tahun dan kau masih memangilku sunbae aku ingin kau memanggilku oppa, bisakah dami"

Aku gugup mendengar perkataan hoseok sunbae yang tiba-tiba memintaku untuk memanggilnya oppa padahal selama kami mengenal dia tidak pernah mempersalahkan aku memanggilnya sunbae, aku memanggilnya dengan sebutan sunbae karena agar terlihat sopan.

" ke_ kenapa tiba-tiba sunbae ingin memintaku memanggilmu dengan oppa"

"aku hanya ingin lebih dekat denganmu apakah tidak boleh?"

"bukan begitu maksudku ini sangat menggagetkan ku saja"

"kalau kau tidak suk_


"hoseok oppa"


"aku akan memanggilmu oppa sekarang,jangan khawatir aku akan belajar agar terbiasa memanggilmu dengan sebutan oppa"

"syu_syukurlah kau mau menerimanya lebih baik kau mengambil berkasnya sepuluh menit lagi akan rapatnya"

"baiklah hoseok oppa aku akan mengambilnya" aku pun menuju pintu kembali dan bersiap mengambil berkasnya.

"dami ah"






































"sepulang kerja nanti maukah kau makan malam bersamaku aku akan yang akan mentraktirmu"

[].

I Luv U  [myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang