Halo? Its Me Mariel

59 4 0
                                    

Mariel si gadis bodoh yang meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang manager bank ternama hanya demi menjadi penulis 'terkenal'.

Entah apa yang ada didalam otaknya, tanpa berpikir panjang ia mengirimkan surat pengunduran dirinya pada HRD.

Entah apa yang ada didalam otaknya, tanpa berpikir panjang ia mengirimkan surat pengunduran dirinya pada HRD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama    : Mariel Rasyaline
Usia.      : 27th
Pekerjaan : Manager Bank (Tadinya)
Status.   : Single

Kamu harus berani mengambil resiko besar untuk sebuah mimpi yang besar dan berharga.

ttd
Mariel

Begitulah Mariel, ia merasa tabungannya sebesar 50juta dan 1 buah rumah kontrakan miliknya yang disewakan 700k per bulan itu cukup untuk hidupnya sehari-hari sehingga ia bisa fokus menjadi seorang Penulis.

"Lo yakin gamau pikir pikir lagi El?" tanya Sahabatnya bernama Arum
"Hmm.. Gue yakin Rum. Mau sampai kapan gue mengabdi sama Bank ini. Gue mau fokus jadi penulis, mimpi gue" ujar Mariel pasti.
"Belum terlambat loh kalo lo mau cancel surat resign" ucap Arum lagi.
"Enggak. Pokonya gue berhenti" kata Mariel mantap.
"Lo ninggalin gaji 10jt perbulan cuma karna hal yang gak pasti?" ujar Arum lagi.
"Udah deh Rum, gue yakin kok gue bisa lagian ya gue punya tabungan yang cukup. Gue juga udah punya rumah, yang paling penting gue punya kontrakan meskipun sebiji a.k.a sepintu doang lumayan 700k perbulan" ujar Mariel.
"Yaudah lah, kalo emang itu pilihan lo, gue gak bisa maksa" kata Arum pasrah.

Setelah memberikan surat resign Mariel merasa senang dan percaya diri sekali untuk melangkah maju kedepan sebagai Penulis.
Sebuah profesi yang sangat ia mimpikan selama ini.

2 bulan kemudian..

Mariel sama sekali belum tidur dari semalam karna sedang bergulat dengan laptop dan tulisannya saat ini, dan jangan lupa mata yang sudah berkantung tak karuan itu.

Sudah 2 bulan ia menganggur dan berkutat sebagai 'Penulis' yang bahkan ia sendiri belum tahu pasti apa yang ia sedang kerjakan.

Mariel bahkan tak pernah lagi mengurus penampilannya. Kalau biasanya ia mandi 2x sehari, sekarang ia jarang sekali mandi kecuali sedang ingin pergi keluar, ia tak pernah melakukan perawatan rutin seperti saat ia masih bekerja. Ia benar benar 'fokus' menjadi penulis, atau fokus menjadi seorang pengangguran.

"Ya ampun pegel banget gue" ucap Mariel sambil memijat pelan pundaknya.

Mariel tinggal sendiri di Jakarta.
Ia terbilang sukses karna setelah lulus kuliah langsung diterima disebuah Bank, ia bekerja selama 5 tahun dibank besar tersebut sampai mencapai jabatan manager. Ia juga punya tabungan yang cukup untuk membiayai hidupnya beberapa tahun kedepan. Keluarga? Mariel hanya memiliki seorang Ayah yang saat ini berada dikampung, Ayahnya lebih memilih hidup dikampung karna menyukai kehidupan sederhana, dan mengurus sawah disana.

Kekasih? Ya Mariel memilikinya.
Namanya Ezra, lelaki yang 1 tahun terakhir ini menemani hidup Mariel.
Bukan kekasih sempurna, bahkan jauh dari kata sempurna.

"Halo? 5 juta? Buat apaan Zra?" tanya Mariel saat menjawab panggilan Ezra.
"Ya enggak, aku percaya. Cuma buat apa?" sambungnya lagi.
"Okeoke aku transfer" ujarnya lagi lalu mematikan panggilan.

Selalu saja meminta uang dengan berbagai alasan, dan bodohnya Mariel selalu menuruti kemauan pacarnya itu. Mariel tak pernah menolak permintaan pacarnya karna Ezra merupakan laki laki sempurna menurut Mariel padahal ia sudah menghabiskan berjuta juta uang hanya demi pacarnya itu.

Ezra itu tampan.. ujar Mariel.

Nama : Ezra Robbin AlizaerUsia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nama : Ezra Robbin Alizaer
Usia.  : 29th
Pekerjaan : Pengacara (katanya)

Untuk apa berusaha keras, jika bisa memanfaatkan orang lain dengan mudah. Wanita bodoh misalnya..

ttd
Ezra

Mariel sangat tergila gila dengan ketampanan Ezra yang menurutnya seperti aktor. Padahal Mariel tahu pasti seperti apa sifat dari pacarnya itu. Mariel hanya perduli dengan kesempurnaan fisik yang dimiliki Ezra dan mengemsampingkan kepribadian buruk Ezra.

"Okee, gue harus bisa nyelesaikan 45 halaman lagi baru bisa dikirim kepenerbit" gumam Mariel masih menatap laptop.
"Ternyata bikin buku gak semudah yang aku bayangkan" ucapnya mengeluh.

.
.

"Good morning sayang" sapa Ezra.
"Heii, kapan datang?" tanya Mariel masih mengumpulkan nyawa yang berterbangan.
"Udah dari 1 jam yang lalu" ucap Ezra.
"Bangun sini, sarapan" sambung Ezra.
"Makasih ya udah nyiapin sarapan buat aku" ucap Mariel tersenyum.
"Iya sayang" jawab Ezra mengelus rambut Mariel pelan.

Setelah menyentuh rambut Mariel, Ezra menatap tangannya yang menjadi sedikit berminyak, serta ia menatap jijik pada tangannya tapi ia sembunyikan karna takut Mariel melihatnya.

"Sayang sorry, aku nggak ada keramas dari 3 hari yang lalu. Kamu tau kan aku sibuk" ucap Mariel sambil melahap roti yang sudah disiapkan Ezra.
"Iya sayang gpp, kamu pasti capek banget" ucap Ezra.
"Iyaa makasih ya udah perhatiin aku" jawab Mariel.
.
.

"Sayang?" panggil Ezra.
"Hmm?" jawab Mariel.
"Aku pengen buka usaha" ujar Ezra.
"Wow, usaha apa? Aku bakal dukung kamu" ucap Mariel tulus.
"Makasih, tapi aku kurang dana" kata Ezra berhati hati.
"Emang usahanya apa?" tanya Mariel.
"Hmm bisnis makanan sih, you know ruko pinggir jalan mahal banget sekarang" ucap Ezra.
"Kamu butuh berapa?" tanya Mariel serius.
"Lumayan banyak, sekitar 250 juta?" ucap Ezra.

Kontan Mariel langsung tersedak mendengarnya karna ia sedang meminum air sekarang.

"Kalau segitu aku gabisa bantu Zraa" ucap Mariel menyesal.
"Tapi kamu mau bantu aku kan?" tanya Ezra menatap Mariel.

Gadis bodoh itu seakan terhipnotis dengan tatapan dari lelaki tampan dihadapannya seolah ia akan memberikan apapun untuk Ezra.

"Iya aku pasti bantu, tapi duit ditabunganku cuman ada 35 juta kamu tau sendiri aku gak punya gaji bulanan sekarang, belum lagi buat bantu kamu kemarin-kemarin duit aku udah mau habis" ujar Mariel.
"Aku gak minta tabungan kamu" ucap Ezra masih menatap.
"Terus?" tanya Mariel serius.
"Kamu percaya sama aku kan?" tanya Ezra.
"Iyalah sayang" jawab Mariel.
"Kamu mau nggak ngasih sertifikat rumah ini buat aku? Aku janji bakal ganti" ujar Ezra menyakinkan.
"Kamu gila? Aku cuma punya ini" jawab Mariel kaget.
"Kamu gak percaya sama aku?" tanya Ezra.
"Aku percaya" jawab Mariel.
"So?" ucap Ezra menatap.
"Aku nggak bakal jual rumah kamu, aku cuma gadaikan aja kok dan aku pasti secepatnya balikin kekamu" tambah Ezra.
"Kamu tetap bisa stay disini, dan aku jalanin usaha aku, everything will be fine honey" ujar Ezra menyakinkan.
"Kalo usaha aku lancar, kita bisa nikah secepatnya" ucap Ezra.

Seolah Ezra adalah lelaki baik yang bisa dipercaya. Akhirnya Mariel menerima alasan dan usaha Ezra...

Rumah itu..
Resmi digadaikan..
.
.
Atau dijual?

My Favorite HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang