⏺ 2

618 35 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Author Pov

"Ada apa ini sayang?" tanya Samantha ibu dari Laura dan Sella.

"Lihat bu gelas favorit ibu dipecahkan olehnya" bohong Laura pada ibunya.

Samantha membelak kan matanya melotot kaget.

"Ya ampun!" teriak Samantha sembari menyentuh pecahan gelas nya.

"Ini mah si pelayan ini yang sengaja pecahin gelasnya" adu Laura yang bohong pada ibunya.

Samantha yang mendengarnya pun langsung emosi.

"Oh jadi kau yang sengaja memecahkan gelasku?!" bentak Samantha di depan wajah Silvana.

"Tidak bu aku tidak melakukannya bukan aku bu yang memecahkan gelasnya tapi kak Laura lah yang sengaja memecahkan" ucap Silvana pelan tanpa ada kebohongan.

Laura dan Sella menggeleng kan kepala mereka berdua.

"Tidak bu oh ayolah apa untungnya aku memecahkan gelas kesayanganmu itu? Lagian tanya saja Kak Sella yang sedari tadi bersamaku disini" ucap Laura tanpa ada kejujuran.

"Iya mah betul itu mah kami kan datang ke sini niat mau bantuin dianya tapi mah si sialan ini malah Marahin kami enggak jelas bahkan kami dihina anak haram olehnya mah" tukas Sella tidak jujur pada ibunya.

Samantha kaget mendengar penuturan dari kedua anaknya ia bertambah murka pada Silvana karena telah berani menghina putrinya Samantha.

Silvana menggeleng kan kepalanya dengan raut wajah yang takut.

Sella dan Laura pun tersenyum menyeringai mereka sangat senang jika Silvana terkena hukuman terlebih lagi dari ibu mereka sendiri.

Samantha menjambak kuat rambut Silvana.

"Aaaaakkkh.... Sakit mah" jerit kuat Silvana saat rambutnya dijambak kuat oleh ibu tirinya.

"Tahan kan situ! Berani kali kau menghina kedua anakku menuduh mereka yang tidak tidak dan juga mempecahkan gelasku kau tidak mengaku malahan kau lempar kesalahanmu pada kedua anakku itu hah?!" teriak Samantha dengan nada tingginya.

Samantha memperkuat jambakannya padaa Silvana.

"Saakit mah kumohon lepaskan aku enggak pernah menuduh kak Laura dan Kak Sella dan aku juga tidak melempar kesalahanku pada mereka Ma" ucap Silvana jujur dengan tangisan air mata.

Samantha memghiraukan segala perkataan dari Silvana.

Malahan Samantha menyeret paksa Silvana ke gudang yang sangat kotor.

Setelah sampai di gudang Samantha melepaskan jambakannya dan menampar pipi Silvana 4 kali.

PLAK

PLAK

PLAK

PLAK

Silvana meringis kesakitan ia terus menangis dan menangis melihat dirinya sendiri.

Tiada perlawanan atau adu mulut yang keluar dari Silvana.

Sella dan Laura? Mereka tertawa melihat keadaan Silvana yang menurut mereka mengenaskan setiap harinya.

Lalu  Samantha mendorong kuat tubuh Silvana hingga sang empu terjerembab ke lantai.

Dan dengan teganya Samantha memijak tangan kanan Silvana membuat sang empu berteriak kesakitan.

Kretek.. Kretek..

"Aaaakkhhhh"

"Hiks.. Hiks.. Ampun Mah tanganku sangat sakit Hiks.. Hiks.." ujar Silvana menangis kesakitan.

Samantha tertawa dengan kerasnya.

"Akibat menuduh anakku yang tidak tidak sialan!" bentak Samantha pada Silvana.

Silvana hanya menangis kesakitan tidak berani untuk melawan tanpa ada nya daya ini?.

Laura,Sella dan Samantha pun keluar dari gudang ini dengan mengunci pintu gudang ini.

Meninggalkan Silvana sendirian di dalam dengan keadaan yang bisa dikatakan mengenaskan.

"Mah bukain pintunya mah" teriak Silvana dengan memukul pintunya.

"Besok pagi pukul 04:00" ujar Samantha dingin.

Silvana diam ia terus menangis dan menangis hanya itulah yang bisa ia lakukan selain berdoa kepada Tuhan.

"Kenapa nasib ku seperti ini tuhan?" ringis Silvana yang menatap dirinya.

Jangan lupa untuk vote dan komen nya ya

Bantu aku untuk vote dan komen karena sangat berarti untukku;)

Jangan lupa follow wp me❤

Jangan plagiat🖕

Tertanda
PematangSiantar,20 Agustus 2020





Mafia Is CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang