"Saya terima nikahnya Deandra Aliza binti Irfan Sugiono dengan seperangkat alat sholat dan uang senilai 30 juta dibayar tunai!" Ardian berijab qobul dengan lantangnya.
"apa para saksi sah?"
"SAH!!!"
Tiga huruf itu mampu gadis cantik bernama Deandra menangis, ia menikah dengan pria yang sama sekali membencinya bahkan masih merajut kasih dengan wanita lain tapi ia harus menerima konsenkuensinya. Setelah pertemuan 3 bulan lalu seorang Deandra Aliza dibuat terkejut dengan kedatangan keluarga Juanda apalagi ia ingat bahwa putra sulung keluarga Juanda yakni Ardian Arlangga Juanda adalah sahabat kecilnya yang sangat membenci dirinya dan dibuat terkejut lagi dengan maksud kedatangan Keluarga besar Juanda di desanya adalah ingin melamarnya, sempat menjadi perdebatan besar antara tuan juanda dan putra sulungnya saat itu.
"Tidak pa! aku tidak mau menikahi gadis kampungan ini!" teriak sang putra sulung yakni Ardian Arlangga Juanda atau bisa disapa Ardian pada Tuan Juanda. Reza.
"Ardian! berani sekali kau berteriak di hadapan papahmu sendiri?!" tak tahan menahan amarah Reza menampar putra sulungnya membuat semua terkejut, Irfan menghampiri Reza dan mencegat Reza agar tak melakukan hal di luar dugaan. Reza menahan emosinya dan menatap tajam Ardian. Ardian melihat itu hanya tersenyum sinis.
"asal papah tau, aku akan menikah tapi dengan Aqila wanita yang kucintai!" balas Ardian penuh emosi. Deandra mendengar hal itu hanya diam tak ikut campur dengan urusan ini.
Keara mendengus, rasanya ingin sekali melabrak wanita yang merusak pikiran Ardian sehingga kakaknya itu berubah menjadi anak susah diatur dan pembangkang. Keara membuka suara, sungguh ia tak bisa tahan dengan sikap kakaknya itu terutama sikap kakaknya pada Deandra cukup merendahkan gadis itu. "Kak! Aqila itu bukan cewek baik baik kak! dia memanfaatkan kakak saja!" Keara meluapkan emosinya pada kakaknya sehingga mendapati tatapan tajam dari sang kakak namun ia tak takut karena ia mengungkapkan fakta.
"heh! anak kecil jangan ikut campur ya kamu!" sentak Ardian.
Keara menggumam sinis saja, 5 tahun sudah ia dan kakaknya tak pernah akur bahkan kakaknya pun lebih mementingkan gadis bernama Aqila itu dibandingkan keluarganya bahkan sikap agamis kakaknya pun hilang setelah berpacaran dengan Aqila menjadi suka balapan dan mabuk mabukkan selama itu bahkan Ardianpun jarang pulang selama ini karena lebih memilih tinggal diapartemen dibandingkan tinggal bersama dengan keluarganya.
Ardian pergi dari acara tersebut dengan perasaan kesal dan penuh amarah, Keara terus berteriak memanggil nama kakaknya namun kakaknya itu seolah tak mendengarnya alias pura pura tuli. Ah, rasanya Keara ingin mengubur kakaknya hidup hidup.
"maafkan kami Dea, Ardian memang begitu orangnya tapi aslinya baik kok..." Deandra hanya mengulaskan senyuman. Ah betapa malunya Reza dan Resi dengan sikap arrogant Ardian.
"Tak apa... Dea maklum kok..." ucap Deandra tersenyum tulus. Reza dan Resi tersenyum bahagia, ini yang mereka suka dari seorang Deandra Aliza Sugiono gadis cantik nan rupawan begitu baik hati bak malaikat.
Keara tersenyum ia suka dengan calon kakak iparnya itu. Dan berharap kakak iparnya mampu membuka mata hati Ardian yang ditutupi tipu muslihat Aqila.
Lamunan Deandra terbuyar kala sang adik ipar, Keara mengagetkannya. Keara duduk disamping Deandra dan memeluk manja kakak iparnya yang baru saja resmi menjadi istri kakaknya beberapa menit lalu.
"Mbak, Ara seneng banget punya kakak ipar kayak mbak ..." Keara berujar tulus, ia sangat bahagia memiliki kakak ipar seperti Deandra. Ya, Keara dan Deandra cukup dekat sedari kecil bahkan Ardianpun dekat tapi karena sebuah insiden itu Ardian membenci Deandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
sanam teri kasam (SHORT STORY --- END)
Teen Fiction"Dem janji, sumpahku kepada tuhan aku akan setia menjagamu, menyayangmu selamanya.." {Cerita Sudah selesai}