prolog

23 2 0
                                    

"Shaquille..., mau lo apa sih? Gue diem aja lo gangguin gue, gue pengen baikan sama lo, lo nya terus bikin masalah sama gue. MAU LO APA HAH?" tanya Shaenette mengebu-gebu. Menahan amarah yang sudah ia pemdam sejak lama.

Shaenette Auristela. Siswi tingkat XI jurusan IPA. Siswi teladan SMA Rajawali, berparas cantik, rambut drak brown sangat cocok untuk kulitnya yang putih bening, dan bibir tipis berwarna merahnya. Satu kata untuk Shaenette. CANTIK!

Shaenette adalah salah satu Primadona di SMA Rajawali, semua kaum adam suka padanya. Apalagi dengan sifatnya yang baik dan murah senyum itu membuat para kaum adam keplek-keplek. Bahkan bukan hanya kaum adam yang menyukainya, tapi kaum hawa pun menyukainya.

Semua orang menyukainya. Tapi tidak dengan Shaquille, menurutnya Shaenette adalah hama yang harus dibasmi. Semenjak kejadian di mana ia dan Shaenette bertemu, ia sangat-sangat benci cewek itu. Begitu juga dengan Shaenette.

Pertemuan yang tidak disengaja, gara-gara Shaenette menumpahkan minumannya ke baju seragam Shaquille dengan jus alpukatnya. Waktu itu ia sengaja mengasih tahu kepada cewek, yang ia yakin waktu itu adalah pacarnya Shaquille. Cewek itu terus berteriak menyebut nama Shaquille di kantin yang waktu itu sangat ramai. Bukan hanya satu dua kali cewek itu meneriaki nama Shaquille, tapi berkali-kali dengan nada cemprengnya.

Waktu itu Shaenette sudah tidak tahan dengan suara cempreng yang membuat telinganya sakit. Ia bangit dari tempat duduknya, meninggalkan temannya yang binggung kenapa Shaenette berdiri dari tempat duduknya. Ia menghampiri kakak kelasnya itu dan memberi tahu tempat persembunyian Shaquille, yang tadi ia lihat bersembunyi di bawah meja jualan Bu Nini. Dan tanpa ia sangka. Shaquille menaruh dendam padanya.

"Gue mau lo pergi jauh-jauh dari muka gue! Kalau bisa jangan kembali lagi!" jawab Shaquille. Mendekati Shaenette yang sedang menatapnya tajam, tidak peduli dengan tatapan dari siswa-siswi yang melihatnya. Toh! Ini sudah santapan mereka sehari-hari, melihat Shaenette dan Shaquille beradu mulut, dan saling mencaci maki.

Wajah Shaquille terus mendekat ke wajah Shaenette. Karena refleks, cewek itu mundur menjaga jarak antara dirinya dan Shaquille. Namun hasilnya nihil, tubuhnya menabrak meja kantin dan itu membuat ia gugup.

Shaquille tersenyum miring, ia terus mendekatkan wajahnya ke wajah Shaenette yang mulai memucat. Tidak peduli dengan tatapan dari teman-temannya, maupun tatapan dari semuanya. "Karena gue enek lihat muka lo!" bisik Shaquille ditelinga Shaenette.

Shaenette mengerjap cukup lama, sebelum akhirnya ia tersadar dari tingkah Shaenette yang berhasil membuat jantungnya berdebar.

"Gue juga enggak sudi lihat muka lo! Jijik gue!" sergah Shaenette sambil mendorong tubuh Shaquille menjauh dari hadapannya, dengan tatapan yang tajam.

Tubuh Shaquille terhuyung ke belakang. "Shaquille Lazuardy, si Cassanovva SMA Rajawali. Cowok yang beraninya sama cewek. BANCI LO!!" sambung Shaenette, menatap tajam Shaquille.

Shaquille mengepal tangannya kuat, tatapannya bertemu saling menatap dengan kebencian, entah sampai kapan semua itu berhenti. Berhenti saling membenci, saling mengejek, dan saling berperang. Apakah tidak ada kata damai diantara mereka?

"Gue yakin lo bakal terus jomblo, terus sendiri dengan sifat lo arogan itu. Meskipun itu ada, gue pastiin dia terpaksa nerima lo." Shaenette tertawa puas melihat wajah yang sedang menahan amarahnya.

"INGET ITU, TERPAKSA! NGERTI NGGAK LO?" murka Shaenette, napasnya terenga-enga.

"Kalau gitu lo aja yang jadi cewek gue gimana?" tanya Shaquille tersenyum menggoda. Sementara Shaenette hanya menggidikan tubuhnya jijik.

"Ogah banget sama lo! Lebih baik gue jomblo sampe nungguin Shawn Mendes ngelamar gue daripada sama lo!" tegas Shaenette. Lalu pergi meninggalkan Shaquille karena kedua tangannya ditarik oleh Olivia di sebelah kiri, sedangkan Rere di sebelah kanannya.

"LEBIH BAIK LO SAMA GUE SHAEN, DARIPADA SAMA SHAWN THE SHEEP ITU! NGGAK PHP GUE!" teriak Shaquille ketika punggung Shaenette sudah menjauh dari area kantin.

Senyum tipis mengembang diwajah tampan Shaquille, dan itu di manfaatkan oleh para fans-nya untuk mengambil fotonya melalui ponsel mereka masing-masing.

Ia terus tersenyum, melihat cewek itu pergi. "Biasa aja Sha, nggak bakal terbang tuh cewek. Sans ajalah." celetuk Bara, membuyarkan lamunannya menatap punggung Shaenette yang kian menjauh.

-Hate Or Love-

GIVE ME VOTE & COMENT😘

Hate Or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang