Kenyataan

2.6K 205 6
                                    

Satu hari sudah berlalu, malam ini akan terjadi Silver mounth.

Kyra kembali menatap langit malam dengan bulan purnama sempurna. Tidak lama lagi silver mounth akan terjadi. Bagian dari bulan tersebut sudah berganti dengan warna silver. Kyra hanya menunggu di saat bulan tersebut berubah sepenuhnya dengan berwarna silver.

Tepukan di bahunya membuat lamunan Kyra buyar. Dia menatap Ryzel yang tersenyum kearahnya, Kyra tak membalas senyum tersebut dan kembali menatap bulan. Ryzel berdiri di sebelah Kyra dengan tangan bertopang pada penyangga balkon, dia ikut menatap bulan.

"Kau sudah siap?" tanya Ryzel membuka suara.

"Siap tidak siap aku harus siap, bukan?" Itu adalah sebuah pernyataan bukan pertanyaan dari Kyra.

"Ya," kekeh Ryzel.

Suasana kembali hening karena Kyra tak menanggapi ucapan Ryzel. Tidak ada niatan bagi Kyra untuk mengobrol sehingga dia hanya menanggapi seadanya saja. Hingga Ryzel kembali memecah keheningan diantara mereka.

"Kapan kau berangkat?" tanya Ryzel.

"Lusa," balas Kyra.

Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan mereka dari belakang. Mereka melihat Kevano yang menatap dengan tatapan tajamnya dan mendekat kearah mereka.

"Berangkat kemana?" tanya Kevano.

"Menyelesaikan tugasnya," ujar Ryzel menjawab pertanyaan Kevano yang dilontarkan kepada Kyra.

"Tugas apa?" tanya Kevano lagi.

Kyra menghela napas. Sudah saatnya dia memberitahu Kevano. Dia menatap Ryzel demgan tatapan lelah.

"Aku ingin kau menceritakannya, Paman." Kyra meminta Ryzel untuk berbicara karena dia tidak sanggup menceritakan hal berat yang akan terjadi padanya karena sebuah takdir.

"Baiklah aku akan menceritakannya," ujar Ryzel dan menatap Kevano.

Kevano diam dan menunggu sambil mendengarkan ucapan Ryzel.

"Dahulu kala ada seorang putri dari Kerajaan Alam yang sedang bermain bersema hewan-hewan peliharaannya. Tapi, sang putri tanpa sengaja berjalan melewati pembatas wilayah dan berakhir bertemu dengan seorang sepasan remaja hingga sang putri disiksa." Ryzel mulai bercerita sambil menerawang.

"Tunggu. Kerajaan Alam?" ulang Kevano bertanya.

"Ya, kau pernah mendengarnya, bukan?" tanya Ryzel dan Kevano mengangguk.

"Tapi sekarang Kerajaan Alam sudah menghilang," ujar Kevano dan Ryzel hanya tersenyum miring.

Ryzel pun melanjutkan ceritanya dengan ekspresi tenang.

"Namun, seorang pangeran datang menolongnya. Dia menghabisi dua remaja tersebut dengan sadisnya dengan ditemani adik perempuan pangeran tersebut." Kevano mengernyit, sepenggal kisah yang diceritakan oleh Ryzel terasa familliar baginya. Itu seperti dia saat bertemu Kyra pertama kali.

"Itu adalah pertemuan pertama mereka dan sang putri pulang keistana dengan keadaan berantakan. Seisi istana, raja dan ratu kaget melihat putri mereka seperti itu dan membawanya ke tabib istana. Tapi, tidak tahu kenapa keadaan sang putri melemah." Ryzel berhenti sejenak dan menatap Kyra sendu, sedangkan Kevano merasa sedih mendengar cerita Ryzel.

"Bagaimana bisa keadaan putri melemah?" tanya Kevano tapi tak dijawab oleh Ryzel dan Ryzel pun melanjutkan ceritanya yang terhenti.

"Namun, seorang cenayang atau biasa kita sebut peramal istana datang menemui raja dan ratu di ruangan pengobatan sang putri. Peramal itu datang menyampaikan pesan dari apa yang dia lihat." Ryzel tersenyum miris sambil menghirup napasnya dalam.

"Apa yang disampaikan peramal itu?" tanya Kevano penasaran dan Ryzel hanya tersenyum dan melanjutkannya. Entah kenapa Kevano merasa takut sekaligus, entahlah Kevano tidak tahu kenapa.

"Sang Putri Kerajaan Alam, pewaris tahta Kerajaan Alam dengan Kekuatannya akan mengerjakan tugas yang berat. Kekuatan yang besar bersembunyi dalam diri paling dalam sang putri sebagai kedamaian dunia dengan cara berkorban. Dia diemban tugas yang sangat berat untuk mengembalikan kejayaan dunia immortal dengan mencari lima hewan legendaris setelah masa pembukaan segel terjadi di saat silver mounth dan berperang melawam kegelapan yang mengincar jiwa Putri Kyra Quenshaa."

Ryzel berhenyi sejenak dan menatap Kyra. Bisa Ryzel lihat jika Kura sangat tertekan dengan semua ini, tapi dia tidak menunjukkannya. Dia beralih menatap Kevano yang terkejut mendengar ramalam tersebut.

Memang di saat pertemuan peramal tersebut demgan raja dan ratu dia tidak ikut bergabung, tapi dia tidak sengaja mendengarnya dari balik pintu pengobatan.

"Jadi, Kyra itu putri dari Kerajaan Alam?" tanya Kevano lirih.

"Ya, dan kerajaan itu masih ada dan aku yang memimpinnya," ujar Ryzel.

"Tapi kenapa kau menyembunyikannya?" tanya Kevano.

"Demi tidak adanya kegelapan yang mengincar istana tersebut hingga ramalan perperangan itu terjadi," ujar Ryzel.

"Apa mateku harus melakukan itu?" tanya Kevano sendu.

"Ya," jawab Ryzel.

"Perkorbanan apa yamg kau maksud tadi?" tanya Kevano.

"Energi kehidupan," jawab Ryzel lagi.

Kevano kaget dan menatap tak percaya. Tangannya terkepal dan dia mencekik leher Ryzel hingga badan Ryzel menghantam dinding.

"Apa maksudmu? Kau mengatakan mateku akan pergi meninggalkanku? Itu tak akan terjadi, aku tak akan membiarkannya," geram Kevano dengan mata yang sudah berubah menjadi merah.

"Itu adalah takdirnya," ujar Ryzel bersusah payah.

"Sekali lagi kau mengatakan itu, akan kupatahkan lehermu," desis Kevano marah.

Elusan di pundaknya membuat emosinya beransur-ansur mereda. Dia menatap Kyra yang menatapnya sendu. Dia lepaskan cekikanmya dan memeluk Kyra erat.

Bagaimana bisa dia menerima takdir Kyra? Mate mana yang tidak marah dan sedih ketika mendengar belahan jiwanya akan meregang nyawa? Tidak ada yang bisa.

"Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku, Mate," lirih Kevano tidak ingin kehilangan Kyra.

"Aku tidak akan meninggalkanmu," ujar Kyra berusaha menahan tangisnya.

Kevano mengeratkan pelukannya. Sungguh, perasaanya sangat takut. Dia tidak pernah setakut ini, dan sumber ketakutannya adalah Kyra. Dia tidak ingin kehilangan matenya dan dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Kevano percaya Kyra akan baik-baik saja karena dia yang akan menajaga dan melindunginya. Jika itu terjadi, sungguh Kevano tidak tahu bagaimana hidupnya.

"Aku hancur tanpamu."

Ya. Kevano akan hancur tanpa belahan jiwanya.

⭐⭐⭐

Terimakasih sudah membaca :)

Semoga suka dan terhibur :)

Jangan lupa vote dan comment :)

Maaf kalau ada typo :)

Sampai jumpa di capther selanjutnya :)

Tbc.

Queen of NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang