Dewi Alam

2.7K 190 5
                                    

Kyra membuka kelopak matanya perlahan. Matanya disuguhkah oleh pemandangan hamparan rumput yang luas dengan pohon dan bunga-bunga di sekitarnya. Suasana tempatnya kini seperti hutan, namun terasa nyaman dan tentram. Dia menatap sekeliling mencari seseorang, tapi nihil. Hanya ada dirinya di sini.

Kyra mulai berjalan mencari tahu apakah ada seseorang yang dapat dia temui. Kakinya menginjak sebuah kotak persegi dengan tulisan kuno yang tak bisa Kyra mengerti. Dia mengambilnya dan membuka kotak tersebut dengan perasaan ragu.

Matanya melebar melihat isi di dalam kotam itu dan melemparnya sangking kagetnya. Cahaya kuning keluar dari kotak dan berubah dalam wujud manusia. Perempuan cantik dengan mahkota emas dikelilingi berlian hijau dan di tengahnya terdapat gambar sayap, membuat Kyra kagum.

Pakaiannya juga berwarna kuning berkilau, wajahnya putih bersih tanpa noda dan terkilah berkilau. Senyum di wajahnya menatap Kyra dengan lembut. Maniknya berwarna hijau bening, sangat bening hingga dia dapat melihat pantulan dirinya di sana.

Kyra mulai tersadar dari kekagumannya, dia mengubah ekspresinya menjadi bingung karena tidak mengenali wanita tersebut.

"Siapa kau?" tanya Kyra penasaran.

"Aku adalah Dewi Alam." Wanita itu tersenyum menjawab pertanyaan Kyra, sedangkan Kyra menatapnya kaget.

"Apa? Oh, Salam Dewi," ujar Kyra dan membungkukkan badannya.

Dewi Alam adalah Dewi yang menjaga dunia. Dia mengatur kehidupan tumbuhan, hewan, tanah, air, langit, dan bumi. Kyra sungguh tidak percaya jika dia brrtrmu dengan Dewi Alam. Dewi yang sangat dipuja oleh semua makhluk di immortal.

"Bangunlah, Kyra," ujar Dewi Alam dan Kyra mengangkat tubuhnya.

"Maaf, Dewi. Di mana aku berada?" tanya Kyra bingung.

"Kau berada di hutan dunia atas," ujar Dewi Alam tersenyum.

Mata Kyra melebar, dia tidak menyangka jika kini dia berada di dunia atas. Di immortal terdapat tiga dunia yang diketahui, dunia atas, dunia bawah, dan dunia laut. Dunia atas biasa disebut dengan dunia langit yang beisi para dewa dan dewi, sedangkan dunia bawah adalah dunia daratan tempat tinggal vampire, warewolf, elf, penyihir. Dan dunia laut berisi memaid dan mahluk laut lainnya.

"Apa? Bagaimana bisa?" kaget Kyra.

"Aku membawa jiwamu kemari, Kyra," unar Dewi alam lembut.

Ya. Kyra berada di alam bawah sadarnya.

"Kenapa kau membawaku?" tanya Kyra bingung.

"Aku hanya ingin memberikanmu sesuatu," ujar Dewi Alam dengan senyumnya.

"Sesuatu? Apa itu, Dewi?" tanya Kyra semakin bingung.

Dewi alam tersenyum. Dia mengadahkan tangannya dan cahaya kuning muncul di atas telapak tangannya dan berubah menjadi sebuah cincin indah dengan permata putih kecil di tengahnya.

"Jagalah cincin ini, Kyra," ujar Dewi Alam dan cincin itu berubah kembali menjadi cahaya kuning lalu pindah ke jari tengan Kyra.

Cinci itu sudah terpasangan dengan sendirinya di jari Kyra.

Kyra menatap cincin di jarinya berbinar, lalu kembali menatap Dewi alam penasaran.

"Untuk apa cincin ini?" tanya Kyra.

"Setelah kau sadar dari pingsanmu, besok kau sudah memulai melaksanakan tugasmu untuk melengkapi kekuatanmu. Cincin itu akan membawamu kearah tujuanmu, Kyra. Dia akan membantumu," ujar Dewi alam menjelaskan.

Kyra terdiam. Dia teringat akan tugasnya dan mengangguk merespon ucapan Dewi alam.

"Terimakasih, Dewi," ujar Kyra tersenyum lembut.

"Aku harap kau berhasil, Kyra. Percayalah akan kemampuanmu, jangan tertipu oleh sekitarmu. Yang baik belum tentu bersahabat dan yang terlihat buruk belum tentu musuhmu," ujar Dewi Alam dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kyra terlihat bingung, tapi dia memilih mengangguk. Kyra merasa Dewi Alam memberikan sebuah pesan tersirat untuknya, tapi dia belum memahami maksud dari ucapannya. Tapi, dia akan mencaritahunya dan menemukan jawabannya.

"Kenapa takdir memilihku?" tanya Kyra lirih.

"Karen hatimu bersih," jawab Dewi alam tersenyum.

"Tapi kenapa aku tak bahagia?" tanya Kyra sendu.

"Kau akan merasakan kebahagiaan itu, tapi tidak sekarang," ujar Dewi alam tersenyum sedih.

"Kapan?" tanya Kyra sendu.

"Ketika semuanya telah usai," balas Dewi alam.

Kyra menunduk sedih. Takdir memang kejam kepadanya, tapi apa yang harus Kyra lakukan? Dia hanya menerimanya. Tidak ada alasan untuk menolaknya, karena takdir akan terus mengejarnya kemana pun dia berlari

Dewi alam tau Kyra sangat berat dengan kehidupannya. Tapi dia juga tidakbisa melakukan apa-apa. Dia juga makhluk yang diciptakan, dia tidak bisa merubah takdir seseorang.

Dewi alam mendekati Kyra dan memeluknya memberikan ketenangan. Dia sungguh merindukan Kyra dan bermimpi dapat memeluknya. Sekarang mimpi itu sudah terwujud dan Kyra sudah dalam pelukannya. Dia mengelus rambut Kyra dengan sayang dan menyalurkan ketenangan.

Dia merasakan bahu Kyra bergetar. Kyra menangis. Dia menangis dalam diam, tanpa suara. Dewi alam melonggarkan pelukannya dan memegang bahu Kyra lembut, dia mengapus butiran bening di wajah Kyra hingga meninggalkan jejak air mata.

"Jangan menangis. Perjalan panjang sudah menantimu, jangan hiasi perjalananmu dengan tangis. Hiasi perjalananmu dengan perjuangan dan semangat membara. Aku tau ini berat bagimu, tapi jalani ini semua dengan ikhlas. Maka bebanmu akan berkurang," ujar Dewi alam memberinya semangat.

Kyra tersenyum dan mengangguk. Dia akan mencoba menjalaninya dengan ikhlas. Ini bukan menyangkut satu atau dua nyawa. Tapi semua nyawa yang ada di dunia ini

"Kau penyemangatku. Terimakasih, Dewi." Kyra kembali memluk Dewi alam sebentar dan melepaskannya kembali.

Kyra tersenyum tulus tanpa beban membuat Dewi alam ijut tersenyum. Dia mengelus surai lembut Kyra dan melangkah mundur.

"Bagunlah. Mereka sudah menunggumu," ujar Dewi alam.

Kyra tersenyum dan mengangguk, cahaya putih mulai menyinari tubuhnya. Dia melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan.

"Sampai jumpa lagi, Dewi alam," ujar Kyra pamit.

"Sampai jumpa dan restuku selalu bersamamu, Cucuku," balas Dewi alam melambaikan tangannya.

Kyra mengernyitkan matanya ketika mendemgar ucapan Dewi alam yang trakhir. Dia ingin bertanya lebih lanjut, tapi tubuhnya sudah dipenuhi cahaya putih dan cahaya itu bertambah besar dan menyilaukan dan menghilang.

Tak lama setelah itu kelopak mata Kyra terbuka menampilkan iris hijau zamrudnya.

Ya, jiwa Kyra sudah kembali pada raganya.

⭐⭐⭐

Haii gaiss :)

Terimakasih sudah membaca :)

Semoga suka dan terhibur :)

Jangan lupa vote dan comment :)

Maafkan typo :)

Sampai jumpa di capther selanjutnya :)

Tbc.

Queen of NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang