'KAMU'
-... If I saw you again, can I call your name? would it be the same?..-
Hey kamu... apa jadinya kalau tiba-tiba suatu hari nanti aku ketemu lagi sama kamu? Apakah akan tetap sama atau ada yang berbeda? Apakah akan jadi mudah atau malah jadi makin sulit untuk jujur?
Aku tau, kamu tak mau tau dan tak akan pernah tau kalau kamu adalah orang yang kubicarakan disini. Kamu yang dulu pernah jadi tolak ukur semangat hariku. Kamu yang dulu pernah jadi alasanku untuk tetap ada di sekolah sepanjang hariku yang buruk saat itu. Kamu yang dulu tak pernah bisa membuatku benar-benar marah padamu walaupun kau iseng padaku. Dan apa kamu tau, kamu adalah orang yang paling ku tunggu untuk mengajakku bicara dulu. Hahaha... apa terdengar terlalu drama? Sudahlah, lupakan saja. Toh aku memang tidak berniat untuk memberitaumu secara langsung tentang hal itu.
Hey... apa aku boleh berkata jujur disini? Oh aku lupa, aku bahkan tak perlu minta izin padamu karena ini adalah ceritaku. Ya, ceritaku tentang kamu. Jujur, sampai saat ini kamu dan namamu masih ada dan terselip di kepalaku entah kenapa. Padahal sudah beberapa kali aku mencoba untuk menghilangkannya dengan cara menggesernya dengan sosok dan nama lain di kepalaku. Tapi saat sosok dan nama lain itu beranjak pergi, nama dan sosokmulah yang akan kembali datang dan mengisi kekosongan. Aneh kan? Aku juga tak mengerti kenapa harus kamu lagi, dan lagi.
Apa kamu akan senang jika mengetahuinya? Ku harap ini tak akan membuatmu besar kepala. Asal kamu tau, aku sebenarnya sudah cukup bosan untuk mengingatmu. Sudah terlalu lama kamu ada di kepalaku terhitung sejak masa kanak-kanakku. Jadi, kapan kiranya aku bisa menyingkirkan namamu dari kepalaku? Kapan namamu akan pergi dan tak akan datang kembali lagi? Ku harap secepatnya.
Hey... mau ikut meng-amin-kan doaku? Semoga masing-masing dari kita mendapatkan kebahagiaan yang kita inginkan sesuai dengan jalan yang kita ambil. Dan untukku, semoga aku dapat menemukan kebahagiaan itu secepatnya agar aku tak lagi mengingatmu. Itu saja.
Oh, bukannya aku mulai membencimu atau apa. Aku hanya ingin ada sosok dan nama yang bukan hanya akan terselip tapi akan menetap dan mengantikan kamu dan namamu untuk hidupku selanjutnya. Karena aku ingin hidup di masa ini dan di masa depan tanpa menoleh lagi ke masa lalu dimana ada kamu dan ceritamu di dalamnya. Karena aku tau dicerita hidup masalalumu nama dan sosokku bahkan tak pernah ada apalagi sampai tertinggal dikepalamu. Memangnya siapa aku buatmu? Hanya berupa angin lalu kurasa, ya kan?
Bukan... ini sama sekali bukan salahmu. Ini murni kesalahanku yang tak berani jujur padamu. Astaga, bahkan di ceritaku ini saja aku masih tak berani untuk jujur dan menyebutkan namamu secara jelas dan terang-terangan. Lihat kan betapa pengecutnya aku? Yang bisa kulakukan hanya menceritakanmu tanpa menyebutkan namamu disini dan hanya menyebutnya dengan kata 'kamu'.
Sudahlah, beri aku waktu dan biarkan aku mengumpulkan keberanianku dulu agar suatu hari nanti aku bisa menyebutkan namamu secara jelas dan berkata padamu "aku berhasil menghapuskanmu dari dalam benakku".
Dan satu lagi untuk kamu --yang sampai saat ini masih tak tau kalau kamu adalah orang yang kumaksudkan disini-- ku ucapkan terimakasih karena pernah menjadi salah satu bagian indah dari cerita masalaluku yang tak cukup bagus. Kudoakan semoga kau selalu bahagia dengan hidupmu.
Sampai jumpa lagi... suatu saat nanti, jika kamu masih ingat padaku.
***
Untuk 'kamu'... semoga bahagia :)
Untuk kalian yang udah mau mampir, makasih yaaa
- a.r.a
KAMU SEDANG MEMBACA
April's Journal
RandomBukan cerita,bukan juga puisi, cuma kata-kata random yang ada di kepala.