Kepadamu, pria yang kehadirannya serupa sang pengantar pagi
Kutitipkan salam rindu lewat cahaya yang selalu menemani
Kurangkaikan sebuah doa untukmu mengawali pagi...
Hai pria yang berteman cahaya
Ingatkah dirimu bahwa kita pernah dipertemukan dalam satu titik yang sama?
Satu titik diantara sekian banyak jalan dan persimpangan yang kita lewati
Satu titik yang pernah menghubungkan dirimu yang berteman cahaya
Dengan diriku yang memilih gelap malam sebagai teman setia
Titik itu terasa nyata adanya
Membuat duniaku terasa berbeda dari yang seharusnya
Titik itu telah melebur dan menjadi warna...
Dengarlah wahai dirimu yang serupa pengantar pagi
Ada sebuah cerita tentang dua orang yang berlari saling menjauhi
Sejauh apapun kedua orang itu mencoba untuk berlari
Ketika mereka masih berada di bawah langit yang sama
Akan ada satu waktu dimana mereka akan dipertemukan kembali dalam satu titik
Bukankah hal itu juga bisa terjadi lagi pada kita
Selama kita masih bisa menatap langit yang sama
Kepadamu, pria yang kehadirannya serupa sang pengantar pagi
Mungkin hanya diriku yang masih nyaman berada di titik ini
Menunggumu agar bisa sekali lagi bertemu
Berharap suatu hari kau datang kembali bersama cahaya yang menjadi temanmu
Tersenyum padaku sambil berkata "Aku kembali menemukanmu"
***
-a.r.a
KAMU SEDANG MEMBACA
April's Journal
AcakBukan cerita,bukan juga puisi, cuma kata-kata random yang ada di kepala.