Hujan

246 9 0
                                    

HUJAN

Dia adalah 'pecinta hujan'

Dia rela menghabiskan waktunya hanya untuk menghitung tiap tetes hujan dari balik kaca jendela

Aku adalah 'pemburu pelangi'

Aku dengan sukarela menunggu hujan reda hanya untuk mencari keindahan dari bias warna di langit yang mulai cerah

Dia adalah 'pecinta hujan'

Dia mencintai hujan dan segala kenangan yang menyertai di tiap tetesnya

Aku adalah 'pemburu pelangi'

Aku mencari bias-bias kebahagiaan dari tiap lengkung warna yang berbeda

Dia adalah 'pecinta hujan'

Awan pekat, rintik hujan, tetesan air di kaca jendela adalah temannya yang setia

Aku adalah 'pemburu pelangi'

Sisa hujan, bau tanah basah, bias cahaya mentari adalah temanku yang setia

Hujan pertama di awal musim ini

Mempertemukan dia, si 'pecinta hujan' denganku, sang 'pemburu pelangi'

Di depan kaca jendela, di waktu yang sama

Dia akan menghabiskan waktunya dengan menghitung tetes hujan

Sedangkan aku setia menunggu hujan menghentikan tetes airnya

Hujan adalah sebuah proses

Mempertemukan antara sisa kenangan dengan bias-bias kebahagiaan

Di depan kaca jendela, di waktu yang sama

Kenangan berganti menjadi jejak yang menuntun ke arah kebahagiaan

Dan kebahagiaan datang menggantikan semua luka yang tertinggal

Di depan kaca jendela, di waktu yang sama

Masa lalu akan digantikan oleh masa depan

***

Akhirnya di kotaku hujan juga, walaupun bau asap masih kerasa. Ya, hujan itu sebuah proses. Jadi, siapa yang juga kangen hujan dan pelanginya?

- a.r.a

April's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang