She's died

10 3 0
                                    

....
...
..
.
"Sayang sekali ..." sang dokter menggelengkan kepala.
" pukul 14:21:07  pm, thursday, dinyatakan meninggal"

Semua yang berada diruang oprasi menunduk lemas saat melihat pasiennya sudah tak bernafas, sementara diluar terlihat seorang pria begitu cemas menunggu hasil dari pemeriksaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua yang berada diruang oprasi menunduk lemas saat melihat pasiennya sudah tak bernafas, sementara diluar terlihat seorang pria begitu cemas menunggu hasil dari pemeriksaannya. Hingga akhirnya dokter itupun keluar.

"Bagaimana...apa yang terjadi? Oprasinya berhasilkan?"
Aldrict berucap keras dengan harapan kekasihnya terselamatkan.
Dokter itu hanya diam tak bergeming, menandakan raut wajah kesedihan.

"Kau tidak bercandakan (aldrict tersenyum masam) AKU BILANG JIKA KAU TAK BISA MENYELAMATKANNYA , KAU YANG AKAN KUBUNUH LEBIH DULUU.."

Aldrict memukul wajah sang dokter dengan brutal hingga akhirnya para pengawalnya menghentikan aksinya yang terlihat sangat menakutkan.

Bukan itu saja, rumah sakit ini riuh bak pasar loak , seluruh mata menangkap aksi yang dilakukan oleh aldrict.

"Aku mencintaimu, tapi jika kau pergi bagaimana aku bisa hidup tanpamu "

Sejak saat itu aldrict sangat membenci siapapun, apalagi orang yang membuat dianna nya telah meninggalkan aldrict sendiri dalam kesedihan.

FLASHBACK OFF

.
.
.
"Oh jadi begitu ya paman... Kenapa tidak kau panggil saja aku saat di pesawat..." Zarra berucap

"Bukannya aku tidak mau, tapi kita memiliki seat yang berbeda ..makannya aku tetap memantau saat pesawat sudah mendarat...dan ternyata benar kau adanya, zarra"

"Aku tidak yakin harus masuk atau tidak, sepertinya rumahku banyak perubahan..."
Zarra memperhatikan keadaan rumahnya yang sudah terlihat tua ..
Sepi, hanya itu yang terlihat, bahkan toko bunga nya saja tengah tutup.

"Masuklah...peluk ibumu zarra ..." ucap paman sam ..

Tapi yang ia lihat rumahnya terkunci ...hingga sang istri dari paman sam keluar hendak pergi..

"Sayang, kau sudah pulang?ayolah kita harus bergegas..cepatlah" sirat bibi ruth dengan penuh kecemasan pada paman sam.

Seolah dimakan waktu, bibi ruth terhenti saat melihat zarra berdiri dipekarangan rumahnya ... menangis, hanya itu yang bibi ruth lakukan sekarang.

"Dasar gadis bodoh....bahkan kau tidak pulang setahun yang lalu ...kau menyiksa keluargamu...dan sekarang kau pulang ..." Bibi ruth memukuli kecil tubuh zarra..

"Maaf bi, tapi kenapa, sekarang aku pulang ..." Zarra terenyuh perih, melerai bibi nya yang hendak memukulinya lagi ...

"Ayahmu zarra ayahmu...dia sudah meninggal .." bibi ruth tak kuasa menahan tangisannya dan langsung merosot kebawah ...

"Tidak...tidak mungkin ...ibu bilang ayah sudah merasa baikan ...tidak mungkin"

Zarra berlari menuju rumah sakit yang biasa ia dan keluarga nya gunakan untuk mengecek kesehatan mereka, bukan karna tak mau lagi ketempat lain, tapi keluarga zarra terbilang sederhana, dan kebetulan rumah sakit itu menampung berbagai macam jaminan kesehatan untuk orang yang kurang mampu .

[ Mecco Hospital]

"Maaf nona, bisa menanyakan kamar yang digunakan atas nama pasien tn.zayn"

"Pasien yang satu jam tadi meninggal? Itu ada dilantai 2 ruang mawar no.107 tuan, mungkin sekarang sedang dibereskan.."

"Terimakasih nona.."

Mereka pun bergegas.

Terhenti...
Hanya itu yang zarra lakukan ketika melihat wanita yang tengah duduk termenung di sebuah kamar rawat.
Tangannya tetap menggenggam tangan seseorang yang sedari dulu ia cintai meskipun ia sudah terhalang kain.

"Ibu....."
Zarra memanggil dengan suara yang tertahan karna tangisannya, lembut,sangat lembut.

"Anakku... Ayah sudah bahagia ..." Ucap ibu  zarra tersenyum dalam kesedihan sambil menatap zarra.

Tak kuasa menahan tangis, zarra dibuat kelagapan karna ibunya kembali menangis histeris..

Aku kira, jika aku pulang semua nya akan baik baik saja, tapi apa, yang ada aku hanya menerima kenyataan pahit disaat kepulanganku ...
Dan aku membenci itu.

~•∆•~

Zarra dan ibu nya hanya berdiam diri di ruang tengah ..saling termenung dengan pikiran mereka masing masing ...

"Makanlah dulu bu ..."

Tawar zarra, melihat ibunya yang masih termenung setelah kepulangannya dari pemakaman.

"Seandainya dulu kau tidak pergi nak,  seberapa susahnya kita, ayah mu bisa melihatmu untuk terakhir kali...dia sangat ingin bertemu denganmu, zarra" ibunya kembali menangis.

"Maafkan aku bu..." Zarra menyesalinya..

"SEMUA SALAHMU ZARRAA,, ANDAI SAJA DULU KAU TIDAK PERGI KARENA BUNGAMU ITU, AYAHMU TIDAK AKAN BERBOHONG DEMI MENJAGA KESELAMATANMU DAN MEMBIARKAN PERGI KE JEPANG" Ibunya berteriak histeris ...

"apa salahku bu? Apa aku tak pantas bahagia..Apa aku akan terus begini, tersiksa, tanpa ada lukisan dalam hidup?
yang aku butuhkan hanya gambaran yang membuatku maju dan bahagia, setelah itu aku akan pergi kemanapun tempat yang aku inginkan...dan itu jepang bu, bagaimana mungkin kepergianku menjadi sumber masalah semua ini" zarra bertanya, seolah" dia benar, tanpa mengetahui kejadian yang di sembunyikannya.

"Kau tahu nak? Ayah mu dan ibu mengijinkanmu ke jepang karna takut kau akan dipenjara, orang yang menabrakmu itu meninggal, dia menabrakan dirinya kearah lain hanya untuk menghindarimu... Dan kau tahu sebulan setelah kau pergi, ada seorang pria yang mengamuk datang kerumah... Kami sangat takut nak...tapi ayah mu berkata bahwa kau juga meninggal hanya untuk membuatmu aman.. tapi ternyata orang itu jauh lebih pintar dari yang ayahmu kira ..dia meminta ayah mengganti rasa yang menyakitkan bagi dirinya ...kau tahu, sebentar lagi tanah ini akan digusur karna ayahmu memberikan tanah ini sebagai gantinya....semula ia menolak, karna tanah saja tak mampu mengembalikan calon istrinya itu ..tapi ia berjanji akan membuat keluarga kami melarat sampai kapanpun .. dan kau bisa lihat sendiri nak, ibu dan ayahmu hidup hanya dengan pengahasilan dari toko bunga... Dan satu lagi, kau tau? Yang lebih mengejutkan orang itu adalah orang yang membeli bunga milikmu." 
Ibu zarra begitu terenyuh...meratapi nasib dirinya sendiri yang begitu menyedihkan ..

"Maaf kan aku bu..semua salahku, bahkan aku tak mempedulikan kebahagiaan ayah dan ibu ..maafkan aku bu, semua salahku"

Zarra kembali histeris, ibu nya memeluk zarra, meratapi malang nya nasib mereka ...dan saat ini yang perlu mereka lakukan hanya berjuang memenuhi kebutuhan mereka. Dan berusaha membuat hidup mereka lebih baik lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
#🧡🌺

🌺Flower's Destiny (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang