This feeling

10 3 0
                                    

"...Tuan mengkhawatirkan saya?.."

~ Zarra Manilla Aaini~

".....Andai aku tuhan, kau tidak akan pernah ku ciptakan..."

~ Aldrict Alviano Abraham~

.
.
.
.
.


"Kkau....." Aldrict menatap gadis itu dengan seksama.
Cantik, kalimat utama yang ada dipikiran aldrict.
Tapi ia tetap harus membuang kalimat itu jauh jauh ..
Bagaimanapun bocah itu adalah pembunuh..

" bagus, kenapa tidak dari tadi kau menurut..." Ucap aldrict, iapun pergi.

Zarra tak tau harus kemana, hingga salah satu pelayan wanita menyuruhnya untuk mengikuti tuan aldrict, tentu saja zarra mengikutinya.

Aldrict masuk ke dalam mobil.

"(Apa yang harus aku lakukan?)" Tanya zarra dalam hati nya.

Lamunan pun kembali mencair saat aldrict menyalakan klakson.

"Astaga.." zarra kaget.

"Apa kau mau aku membukakan pintu?Cepat masuk" Aldrict berkata begitu keras saat menyindir gadis itu yang tak membuka pintu dan malah diam tak berkeming diluar.

Zarra membuka pintu mobil bagian penumpang ...namun terkunci.

"Kau fikir aku disini jadi supirmu huh? Duduk di depan" lagi, aldrict membuat zarra jantungan, suaranya sangat keras dan kasar. Hingga akhirnya zarra pun duduk di sebelah kemudi.

Mobil itu kembali melaju.
Hari ini adalah hari tersial bagi aldrict, siapapun tak akan menyukai perjodohan bukan? Apalagi bagi aldrict yang notaben nya adalah seorang pengusaha yang sukses, tak perlu dijodohkan pun, ia bisa memilih pasangan nya sendiri bukan, karna ia pikir semua ini adalah masalah harta, ia punya segalanya, Harta?Tahta? Atau Rupa? Tentu ada dalam dirinya, siapa yang dapat menolak aldrict?

"Kau tau, apa yang harus kau lakukan?" Tanya aldrict dengan nada ketus pada gadis disampingnya...

Ya kini aldrict yang mengemudi, tidak seperti biasanya ia hanya duduk di kursi penumpang, memberikan kejelasan bahwa ia adalah seorang Tuan. Tapi seperti nya ini mobil yang berbeda, ahh aku mulai mengerti pasti ini mobil kesukaannya, sepertinya zarra juga memperhatikan ini, sekelebat bayangan jahat terlintas di pikiran zarra (apa yang harus aku perbuat dengan mobil ini ya? Semoga aku cepat mati saja, tak ada guna terus menerus meladeni orang yang bahkan membunuh orang tuanya sendiri didepan matanya) batin zarra.

Ckiiiiiittttttttt...
"Aaaaaaaa" bukannya terbentur, tubuh zarra bagai kan menghantam seseorang.

Tunggu, SESEORANG?

SESEORANG??
SESEORANG???

"Dasar bocah tolol, apa kau tak memakai seatbelt dari tadi? Kau benar benar ingin mati?"

Apa ini? Kenapa tuan jahat itu memarahi seakan akan khawatir??

"Tuan khawatir?.." tanya zarra

Seketika pandangan mereka bertemu, aldrict begitu jelas melihat raut wajah bocah yang ada dihadapannya penuh dengan kesedihan, tapi apa peduli nya, bahkan fakta nya ia begitu membencinya.

"Selain tolol kau juga bodoh rupanya, ternyata masih ada bocah sepertimu didunia ini, andai aku tuhan kau tidak akan pernah ku ciptakan,,"

"Tapi..tadi..~"

"DIAMM, kau hanya merusak rencana.."

Hening, aldrict memasangkan seatbelt pada zarra, ia takut tapi ia juga terenyuhh...

🌺Flower's Destiny (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang