Indomaret 15; Jadi Lebih Rumit

3.1K 324 52
                                    

"Gak pa-pa. Mbak Lisa nya cuma butuh istirahat dikit."

Lucas menghela nafas mendengar penjelasan dokter yang datang untuk mengecek keadaan Lisa pagi ini. "Beneran cuma butuh istirahat dikit, 'kan, Dok?"

"Iya, Mas. Mungkin kemarin tenaganya Mbak Lisa terlalu diforsir jadinya lupa istirahat. Sekarang mumpung bisa, puas-puasin."

Lucas mengangguk. "Ya udah, Dok, makasih."

Lisa hanya diam. Ingin bicara juga tak ada yang dibicarakan. Terlebih Lucas pasti masih marah padanya.

"Lucas.." panggil Lisa saat adik laki-lakinya baru saja kembali dari mengantarkan dokter pribadi keluarga mereka.

"Ceritain ke gua siapa cowok bangsat tadi malem."

"Attitude," tegur Lisa.

Lucas menghela nafas. Semarah apapun ia pada kakak perempuannya, rasa segan itu jelas masih ada. "Siapa?"

"Itu Jungkook. Lo pernah anterin gue jenguk dia waktu dia sakit dulu. Dia yang perutnya ketusuk pas Indomaret tempat gue kerja kemalingan."

"Oh. Gue jadi nyesel pernah nganter lo jenguk dia."

"Dia gak jahat, Cas, gue yang jahat."

"Gue gak peduli dia jahat apa enggak. Kalo dia udah bikin lo kecewa, berarti dia udah siap mati."

"Dia gak bikin gue kecewa," elak Lisa.

"Yakin?" Lucas bertanya, Lisa jelas diam mendengarnya.

"Gue yang lebih dulu bikin dia kecewa."

"Tapi gak seharusnya dia bales bikin kecewa lo."

"Jungkook baik, Cas. Kemarin cuma waktunya aja yang gak tepat jadi lo nangkepnya dia jahat."

"Mbak." Lucas memanggil dengan serius. "Berhenti belain dia. Lo udah dibuat kecewa sama dia, sekarang giliran gue kecewa sama lo. Gue gak pernah jaga lo buat dikecewain cowok brengsek kayak dia. Gue gak pernah jaga lo buat dibikin sakit sama dia."

"Lucas, bukan gitu.." Lisa hendak menangis rasanya. Kenapa semuanya menjadi begitu rumit? "Dari awal ini salah gue-"

"-berhenti nyalahin diri lo sendiri, itu malah bisa bikin gue benci sama lo." Lucas memotong ucapan Lisa, sebelum akhirnya benar-benar melangkahkan kaki dari kamar saudari satu-satunya tersebut.

Lisa diam. Hatinya memang sakit setelah dibuat sedih Jungkook, tapi rasanya lebih sakit lagi saat ia tanpa sadar malah menarik saudaranya untuk ikut kecewa.

Keluarga di atas segelanya. Tapi Lisa baru saja menomerduakannya. Gadis itu menunduk, kenapa semuanya jadi berkali-kali lebih sulit?

Tanpa sadar, ia menangis. Wah, ternyata begini rasanya kecewa dua kali.

***

"Ayah."

Donghae yang pagi itu sedang asik menikmati teh dan korannya menoleh ke arah pintu. Matanya bertemu pandang dengan bola mata lain yang mirip dengan miliknya. Donghae tersenyum, menyambut kedatangan manusia di depannya.

"Duduk. Ayah mau tanya sesuatu."

Jungkook--yang tadi memanggil--mengangguk kemudian duduk di kursi kosong di sebelah ayahnya.

"Somi bilang tadi malem kamu pulang malem? Kemana?" tanya Donghae, membuka pembicaraan.

"Mbak Lisa minta ketemu."

"Dari jam berapa? Kok selama itu?"

Jungkook menghela nafas. "Mas Aryas yang salah."

"Hm?" Donghae bergumam, tak mengerti.

Mbak Indomaret | Lizkook [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang