21 September 2018

19 2 4
                                    

****
Hay semuanya! Thank u yang udah mau ngeluangin waktu untuk baca work aku yaa hehe.

Oke malam ini setelah waktu yang lama aku kembaliiiiiii dan akan melanjutkan story ini So, Happy reading!💕

****

21 September 2018
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oke ini Bulan kedua gue sebagai mahasiswi. Cukup berhasil bikin gue menguras tenaga, dari tugas yang ngga ada habisnya, dosen yang ngga pernah ngeluh padahal habis ngebacot panjang kali lebar. Maksud gue, gue yang dengerin aja cape apalagi dia gitu kan. Terus ketemu temen yang sangat amat menjunjung tinggi individual:).

Terkutuklah kau Revania Gisella anandha.

Harus bertahan selama 4 tahun.
Di ruangan berdinding cream ini dengan 26 manusia yang berbeda-beda karakternya.

Calm down. Gue bisa, buktinya udah jalan 2 bulan berarti gue bisa untuk selanjutnya. Iya, gue bisa bertahan seengganya dijam matkul ini.

Statistik Bisnis.

" Buka leptop masing-masing, lalu perhatikan ibu didepan ya!"

   Huhh, iya itu ibu dosen, ibu delina. Dosen yang cukup bikin kaum cowo2 yang ada di kelas gue merasa harus mencari 'calon istri' yang seperti ibu delina ini.
 
     Gimana ya? Udah cantik,  tegas, pinter, punya  Bisnis kecantikan dibanyak kota dan dia juga Dosen di kampus gue. Kebayang gimana sibuknya seorang ibu delina kan.

    Yaaa Kalau untuk laki2 sugar daddy, mungkin untuk dia sugar mommy? Sesempurna itu menurut gue dan teman2 cowo dikelas, Percayalah gue sangat amat mengagumi dosen gue satu ini.

" Pengen banget bu diperhatikan wkwk"

    Ini nih temen cowo dikelas yang kampretnya  emang kadang suka ga ketulungan.

"Buat kalian yang mungkin sedang berencana memakai earphone untuk mendengarkan musik atau untuk menonton film silahkan pakai"

      Ah gue udah tau sebenernya maksud dari ibu delina. Cuma rada aneh si tumben ibu delina ngejeda omongannya, tapi temen gue udah pada heboh wkwkwk

"Serius ibuu, becanda mulu mah ibu ih jadi pengen saya seriusin deh"
Brengsek. Apaan ngajak serius gampang banget.

"buk prank nya kelaran aja bu, saya gasuka di PHPin"
Kata Danu, iya temen gue yang sering banget tersakiti. Gatau deh sekarang diaa gimana heheh

"Kamu pikir saya siapa hah? Prank2 segala"

"Loh bu, ibu masa depan saya kan?"

"Huhuuhuuuuuuuuu"
Gue dan temen2 kelas gue pada nyorakkin danu yang gaada abis2nya ngejawab omongan bu delina.

"Iya silahkan pake, habis itu ibu gunting earphone kalian sampai abis ketelinga sekalian"

"Kan"
"Diphp in lagi diri ini"
"Lupa gue sama bacotan biasa bu delina"

"Kacau terombang-ambing"
"Kacau mripatmu"
"Terima kasih cintaa🎶"

"HAHAHAHAHAHAHAHA"
Seluruh teman-teman gue ketawa gara-gara obrolan singkat yang cukup menghibur.

Namun, saat itu ketika gue dan penghuni ruangan kelas udah mulai mereda dan mulai menyiapkan leptop masing2.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kelas gue.

Semua menoleh kearah pintu.

Disaat itu lah gue ngerasa penyesalan yang sangat amat mendalam.

"Assalamualikum ya ahli kubur"

Astagfirullah, gue bener-bener ngga nyangka kok ada manusia kaya dia dibiarin ada dibumi ini.

"Waalaikumsalam, malaikat maut. Ada keperluan apa ya?"
Kating gue Tony. Iya tony yang jawab kating gue satu ini emang rada gimana si. Cocok dah ni orang dua hidup bersama pokoknya.

"Apaan si lo! Gausa sok kenal gue ya!"

"Gue sepupu lo anjir yakali gue gakenal!"

"Oh iya yah, Yaudah si gausa ngegas!"

"Bodo. Ada apa?"

"Maaf sebelumnya bu dosen yang cantik idaman para lelaki, tapi saya ngga lo bu hhe. Mau bilang hari ini Revania cantik buk. Selesai matkul ibu dia saya pinjam ya?"

Tony melongo,teman-teman gue apalagi. Kaget semua ngedenger omongan dia.

Apa gue bilang, gue sangat amat nyesel mau nerima ajakan kenalan dia kemarin, first impression aja udah begajulan:(
Masa iya gue harus tahan sama kelakuan dia apalagi yang kaya gini pengen gue timpuk pake sepatu pantopel Danu:(

Waktu itu aja gue udah sembunyiin muka gue. Auk deh betapa malunya gue saat itu.

"Bawa aja. Asal kamu pergi sekarang"

"Siap ibu"
Gue fikir dia udah mau pergi ternyata gue mendengar suara setan manggil nama lengkap gue:)

"Revania gisella anandha. Hari kedua setelah kita kenalan. Makan seblak depan leh ugha kan?"

Dia menutup pintu.

Dan kalian tau

Raffa pergi dengan senyum tidak tau malunya.
Iya, dia Raffa.

Untuk sekian sekalinya teman-teman gue melongo atas kejadian yang barusan terjadi~





* Terima kasih dari aku yang sudah membaca cerita ini💕
Don't forget to vote🍒





"SOMEDAY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang