一. 1

611 52 2
                                    

Tok tok tok

" Masuk " Balas pria bermata sipit saat mendengar pintu ruangannya diketuk.

" Prof, mengenai undangan yang kala itu saya sampaikan , apakah Prof sudah membacanya ? " Tanya seorang gadis sesaat setelah masuk kedalam ruangan serba putih milik pria sipit dihadapannya.

" Akan kulakukan nanti " Jawabnya singkat.

" Prof. Off , maafkan saya bila lancang, tapi ini bukanlah pesta biasa melainkan ... " Gadis itu menghentikan penjelasannya ketika Off pria yang sedari tadi ia ajak bicara mulai mendekatinya.

" N'Fon, akan aku lakukan, tugasmu sudah selesai , pergilah " Ucap Off pada gadis bernama Fon itu. Gadis itu mengangguk dan sedikit memberi hormat kepada Off kemudian berlalu pergi.

Off menghela nafasnya dengan berat, ia baru saja akan membuka email tentang undangan pesta itu, dan muridnya yang cerewet itu sudah siap untuk menceramahinya lagi. Off paling tidak suka diperintah apalagi oleh orang yang masih jauh dibawahnya.

" Ulang Tahun dan Perpisahan.. Kenapa ada dua pesta begini ? Membuang - buang waktuku saja " Gumam Off saat membaca judul surat pada emailnya.

" N' Fon , kemari " Perintah Off saat menekan tombol merah yang terdapat pada meja kerjanya.

[ " Baik , Prof " ]

" Aku cukup menghadiri satu undangan saja " Ucap Off setelah mendengar suara pintu terbuka.

" Undangan memang hanya satu Prof " Balas Fon dengan wajah sedikit bingung

“ Tidak, ini dua ” Ucap Off sambil memunjuk layar komputernya.

“ Ah, sebenarnya hanya pesta ulang tahun perusahaan namun salah satu karyawan terbaik disana memutuskan untuk mengundurkan diri serta kembali ke Thailand karena sudah begitu rindu dengan suasana disini ” Jelas Fon dan mendapatkan anggukan mengerti dari Off.

“ Benarkah ? Terbaik ? Aku penasaran seperti apa wujud wanita itu ” Ucap Off dengan wajah arogannya.

“ Eum Prof ”

“ Kau boleh keluar ” Perintah Off membuat Fon mau tak mau keluar dari ruangan serba putih itu.

Setelah membaca beberapa email yang ia rasa cukup penting , Off kembali melanjutkan pekerjaannya. Namun sesuatu mengganggu pikirannya, tentang siapa gerangan karyawan terbaik itu, seperti paras wanita itu. Apa ia sedang mengkhawatirkan posisinya ? Off tidak ada yang dapat mengalahkan kejeniusanmu.

30 November 2019 ( 1 jam sebelum acara )

“ Prof. Gun ? Bolehkah aku masuk ? ” Tanya gadis bernama Mook , mengetuk pintu.

“ Tentu saja , masuklah ” Jawab Gun, ia sedang sibuk merapikan tuxedo miliknya.

“ Oho, lihat siapa ini ? Tampan sekali , aku rasa banyak wanita dipesta nanti yang akan jatuh cinta denganmu, Prof. ” Mook tersenyum saat menggoda senior yang juga sahabatnya itu.

“ Benarkah ? Hahaha ” Gun terkekeh mendengar ucapan Mook, ia masih sibuk didepan cermin merapikan dan meneliti setiap detail tubuhnya yang sudah terbalut rapi didalam tuxedo hitamnya tersebut.

“ Sudah tampan, ayo cepatlah, CEO Tay tidak ingin menunggumu terlalu lama ” Ucap Mook, mengambil perlemkapan sahabatnya lalu menarik tangan Gun agar segera keluar dari ruang kerjanya .

“ Baiklah, dasar tidak sabaran ” Gumam Gun , Mook yang masih bisa mendengarnya hanya tersenyum.

Saat mereka berjalan berdua sembari berbincang dengan masing - masing menggenggam segelas kopi hangat ditangannya, mereka bertemu dengan seorang pria berpakaian serba putih , dengan gadis berambut pendek yang sedang sibuk merapikan jas milik pria disampingnya.

♡一. Falling In Love At The First DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang