一. 4

418 48 4
                                    

Gun memasuki pesawat , ia mencari tempat duduknya. Saat ia menemukan tempatnya, ia tersenyum . Kemudian ia duduk dengan lega disana sambil memegangi dadanya , karena kini jantungnya berdegup begitu kencang , dia tidak percaya bahwa Joss akan melakukan hal seperti apa yang ia lakukan barusan.

" Dia gila " Gumamnya, ia menyentuh bibirnya sedikit tersenyum lalu menggelengkan kepala, untuk mengingatkan dirinya bahwa kini mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun. Joss memang selalu bertindak semaunya dan tiba - tiba lalu bodohnya Gun tidak pernah bisa menolak dan memperkirakan apa yang akan Joss lakukan.

" Aku tidak tahu bahwa kau sudah memiliki kekasih " Ucap seseorang , membuat Gun terkejut dan langsung menoleh kearahnya.

" Prof. Off ? Kau duduk disampingku ? " Tanyanya setelah Off duduk disampingnya.

" Begitulah yang tertulis ditiketku " Jawabnya sembari menunjukan tiketnya pada Gun.

" N'Fon ? " Tanya Gun lagi sembari mencari keberadaan gadis berambut pendek yang selalu bersama Off itu .

" Iam here, Prof. Gun " Jawab Fon muncul tiba - tiba dari belakang tempat duduk mereka saat namanya disebut.

" Senang bisa melihatmu lagi , N'Fon " Kau bercanda Gun ? Ekspresi wajahmu mengatakan hal yang sebaliknya.

" Kau belum menjawab pertanyaanku " Ucap Off.

" Huh ? Pertanyaan yang mana Prof ? " Tanya Gun berpura - pura tidak mengingatnya.

" Lupakan saja " Balas Off, kemudian memakai penutup matanya dan hendak beristirahat tanpa melihat Gun yang nampak sedih karena merasa diabaikan olehnya.

" Prof. Gun , pria yang tadi menghampirimu dan menciummu beberapa menit yang lalu itu , apakah kekasihmu ? " Tanya Fon penasaran. Off bingung haruskah ia berterima kasih pada Fon karena sudah membantunya bertanya hal yang sedari tadi membuatnya penasaran atau malah memarahi Fon karena mengingatkannya akan musuhnya itu.

" Dia adik P'Tay " Jawab Gun dengan malas. Ntah kenapa dia merasa bahwa Fon sungguh mengganggu .

" Apa hubungannya denganmu ? Kenapa dia menciummu seperti itu ? "
Tanyanya lagi, Gun mendengus kesal.

" N'Fon , itu masalah pribadiku. Aku benci jika seseorang mencampurinya " Jawab Gun, meliriknya dengan kesal.

" Ah, bukan itu maksudku Prof.Gun. maafkan aku Prof " Ucap Fon, membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf pada Gun.

" Lupakan saja " Balasnya, memakai earphone lalu memejamkan matanya.

Setelah hampir 9 Jam lamanya pesawat yang mereka tumpangi pun akhirnya mendarat .  Saat pesawat mendarat ada sedikit guncangan yang terjadi , membuat Gun terkejut lalu tak sengaja menggenggam tangan Off.

“ Maaf , Prof. ” Ucap Gun kemudian.

“ Lain kali genggam tangan kekasihmu, jangan tanganku ” Balas Off , melepaskan tangan Gun darinya. Lalu berlalu untuk turun dari pesawat.

Gun sangat sedih melihat betapa ketusnya sikap Off padanya. Ia menghrla nafas berat saat tangan Off menggandeng tangan milik Fon, melindungi gadis itu saat akan turun dari pesawat.

Gun mengejar Off yang sudah berjalan semakin jauh darinya. “ Prof. Off! ” Teriaknya, membuat pria tinggi itu terkejut lalu menoleh bersamaan dengan Fon.

Gun mendekati Off perlahan “ Kau bilang kau jatuh cinta padaku ” Ucap Gun sembari terus berjalan kearah Off.

“ kau menyukaiku ? ” Tanya Gun , tapi Off masih diam dan tidak berniat untuk menjawabnya.

“ Apa kau bersungguh - sungguh saat mengatakannya ? ” Tanyanya lagi, Off menaikkan satu alisnya lalu berjalan mendekati Gun juga.

“ Apa ? ”

“ Mengatakan kau jatuh cinta padaku , apa kau benar - benar merasa begitu ? ”

“ Aku pikir itu tidaklah penting ” Jawab Off , hendak memutuskan untuk berbalik namun tangan kecil Gun menghentikan langkahnya “ Aku menyukaimu, Prof. Aku juga jatuh cinta padamu ” Ucap Gun sedikit berteriak , membuat semua mata tertuju pada mereka berdua.

“ Huh ? ” Off terkejut mendengar pernyataan Gun. Lebih terkejut lagi saat Gun sudah berdiri dihadapannya dan hanya menyisahkan 5 sentimeter jarak diantara mereka. Gun memegang pipi Off, sedikit berjinjit untuk menyamakan tingginya dengan Off lalu sedetik kemudian mendekatkan wajahnya pada Off, 1 detik lainnya kini bibir mereka sudah saling melahap bibir satu sama lain. Sebenarnya saat itu Off tidak ingin merespon yang Gun lakukan padanya, namun Gun begitu pandai memanjakan bibir serta lidah milih Off , membuat gairah pria sipit itu memuncak dan membalaa perlakuan Gun, tanpa memikirkan pandangan orang lain pada mereka , karena berani melakukan hal itu dibandara yang merupakan tempat umum.

“ Aku dan Joss , aku tidak ada hubungan apapun lagi dengannya ” Ucap Gun disela - sela ciuman mereka.

“ Kenapa dia menciummu ? ” Tanya Off

“ itu begitu tiba - tiba ” Jawab Gun.

“ Kau menikmatinya ” Balas Off.

“ Bibirmu jauh lebih nikmat untukku ” Ucap Gun penuh penekanan, dan lagi - lagi membangunkan gairah Off. Ia memeluk pinggul Gun.

“ Sedang apa kalian ? Memalukan ” ...

Tbc
08/09/2019

♡一. Falling In Love At The First DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang