一. 2

428 46 5
                                    

" Prof. Off , kau sangat senang bergurau " Ucap Gun canggung.

" Berdansalah denganku " Off berlutut dan mengulurkan tangannya tanpa malu dengan semua mata yang kini menatap kearahnya dengan bingung. Fon berlari untuk menyelamatkan Nama baik Profesor yang begitu ia cintai itu, namun tiba - tiba ia berhenti saat melihat Gun menerima uluran tangan Off.

" Wah sebuah kehormatan bisa menggenggam tanganmu seperti ini, Prof. Off " Ucap Gun tersenyum begitu lembut. 

" Sebuah kebanggaan bagiku dapat berdansa dengan pria mungil nan jenius seperti dirimu , Prof.Gun " Balas Off , meletakkan tangan kirinya pada pinggang ramping Gun, sedikit menariknya sehingga tidak dapat meninggalkan jarak diantara mereka berdua.

" Tidakkah ini terlalu berlebihan ? " Tanya Gun , pipinya kini sudah memerah karena malu dengan perlakuan Off padanya.

" Ini masih dalam batas seseorang yang tengah jatuh cinta " Jawab Off sembari menatap manik - manik mata Gun.

Mereka seperti berada dalam dunia mereka berdua, tidak memperdulikan puluhan pasang mata yang tengah menatap mereka dengan bermacam - macam perasaan , ada yang merasa bahwa yang mereka berdua lakukan ini begitu romantis, ada juga yang tidak sudi melihat pemandangan ini, ada juga yang merasa cemburu melihat kemesraan mereka. Bukankah mereka baru beberapa menit yang lalu bertemu ? Tapi kenapa merek sudah berani begitu intim, bahkan saat dihadapan orang banyak. Itulah hal yang sedang ada dipikiran milik Fon.

*****

Setelah hampir 30 menit setelah pesta berlalu, Off dan Gun ditemani oleh Fon serta Mook disana tengah berbincang, dengan tak henti - hentinya mereka saling memandang satu sama lain, membuat 2 orang wanita disana bosan hanya memandang Off dan Gun yang sedang kasmaran.

" Aku akan mengantarmu pulang " Ucap Off 

" Huh ? " Gun terkejut saat Off mengatakannya  dan bukan bertanya, ia melirik Mook yang kini sedang menggelengkan kepalanya memberi isyarat pada Gun untuk menolak perkataan Off.

" Ah, tidak perlu Prof. Off . Eum aku akan pulang dengan Ceo Tay, maksudku Direktur Tay " Gun tersenyum dan mengatakannya dengan lembut agar tidak menyinggung perasaan Off yang sangat baik hendak mengantarnya pulang.

" Prof Off , bukankah kau juga harus beristirahat ? Besok jam 4 pagi kita harus kembali ke Thailand " Ucap Fon, sedikit cemburu namun dapat dengan pintar ia sembunyikan hal itu.

" Benarkah ? Aku sampai melupakan hal itu " Off meringis menatap Fon, membuat Fon harus dengan segera mengalihkan pandangannya dari Off sebelum ia tak sadarkan diri karena kelakuan konyol Off yang sangat manis dimatanya.

" Itu P'Tay  " Ucap Mook kemudian, saat melihat Tay yang begitu gagah keluar dari monil alpard miliknya.

Tay berjalan begitu gagah, ia begitu tampan hingga membuat Fon tidak berkedip saat melihat pria bertubuh ideal itu berjalan kearah tempatnya dengan Gun menunggu.

" N'Gun , Mook sudah lama menunggu ? " Tanya Tay saat sudah berada disamping Gun, ia mengelus puncak kepala Gun dengan sayang.

" Tidak , aku tahu kau begitu sibuk P' " Jawab Gun tersenyum lebar. Off sedikit kesal melihat Gun begitu ramah pada Tay, tidak peduli siapapun Tay itu, baginya ia hanya penganggu bagi hubungannya dengan Gun, yang memang belum seberapa. 

" P'Tay, ini Prof. Off teman baru serta pemilik Tumcial Company . Prof. Off ini P'Tay Direktur, sahabatku serta tunangan Prof. Mook " Gun saling memperkenalkan mereka berdua. Dan betapa tekejutnya Off ketika mengetahui Tay hanya sahabat Gun bahkan sudah bertunangan dengan Mook, namun dari caranya memperlakukan Gun ? Membuatnya terlihat seperti menyukai dan mencintai Gun.

♡一. Falling In Love At The First DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang